Berita

Puncak Resepsi Milad ke-111 Muhammadiyah: Transformasi dan Peningkatan Kesejahteraan Umat

PWMJATENG.COMYogyakarta – Pada Sabtu petang (18/11), acara puncak Resepsi Milad ke-111 Persyarikatan Muhammadiyah di UMY secara resmi menandai usianya yang ke-111 tahun, menjelaskan peralihan organisasi yang didirikan oleh Kiai Haji Ahmad Dahlan menjadi organisasi penuh semangat dan dedikasi. Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir, dalam ajakan merayakan Milad ini, memberikan semangat baru dengan mengajak seluruh warga Muhammadiyah untuk bersama-sama berbenah guna melipatgandakan amal saleh dan khidmat keumatan, kebangsaan, dan kemanusiaan.

Dalam pidatonya, Haedar Nashir menyoroti tantangan yang masih dihadapi oleh Muhammadiyah dan menekankan perlunya membangkitkan semangat jamaah dan masyarakat untuk menjadi komunitas yang relijius, bersosial, cerdas, berilmu, dan berdaya dalam berbagai aspek kehidupan. Ia juga menegaskan pentingnya mengembangkan kerjasama dan ta’awun antar warga dan jamaah, menciptakan insan kolektif yang mau saling berbagi dan peduli, serta memakmurkan masjid dan Cabang-Ranting sebagai kekuatan pemandu kehidupan warga.

Haedar Nashir menekankan pesan untuk mencerdaskan, mencerahkan, dan memakmurkan warga di akar rumput, menuju masyarakat yang lebih berkemajuan. Beliau juga menggarisbawahi peran penting Keluarga Sakinah sebagai pranata utama dalam masyarakat berperadaban.

Baca juga, Muhammadiyah di Usianya yang ke-111: Ikhtiar Menyelamatkan Semesta

Dalam pidato kunci Milad 111 tahun Muhammadiyah, Haedar Nashir meminta agar warga dan pimpinan Persyarikatan tetap aktif mengaplikasikan ideologi dan pemahaman keagamaan resmi Muhammadiyah melalui pedoman “Risalah Islam Berkemajuan” dalam berbagai bidang kehidupan. Ia mengingatkan para pengemban amanat Muhammadiyah untuk tidak terlena dalam rutinitas dan formalitas semata, melainkan tetap menggerakkan organisasi secara progresif dan membangun pusat-pusat keunggulan.

Haedar Nashir merinci pesan dari Kyai Dahlan 111 tahun lalu yang menekankan pada para pemimpin Persyarikatan untuk menjadi pemimpin kemajuan Islam, pemimpin pergerakan yang menghidupkan etos kemajuan dan pembaruan Muhammadiyah di dalam dan di luar. Beliau yakin bahwa jika etos kemajuan dan tajdid yang menjadi semangat awal pergerakan Muhammadiyah diperkuat kembali, pemikiran maju Muhammadiyah akan semakin diterima oleh masyarakat Indonesia dari berbagai lapisan dan golongan sosial.

Dalam menghadapi era baru revolusi 4.0 dan 5.0, Haedar Nashir mendorong agar warga Muhammadiyah tidak hanya menjadi “pemandu sorak” tetapi juga menjadi aktor-aktor perubahan yang mampu mengantarkan gerakan Islam ini menjadi Gerakan Berkemajuan di abad kedua. Beliau menekankan agar Muhammadiyah tidak gagap dan tidak siap menghadapi perubahan sosial baru, karena anggotanya dan pimpinannya harus memiliki pola pikir yang modern dan berkemajuan sesuai dengan predikat organisasi tersebut.

Editor : M Taufiq Ulinuha

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tidak bisa menyalin halaman ini karena dilindungi copyright redaksi. Selengkapnya hubungi redaksi.

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE