Berita

Self Confident dan Kesiapan Kerja

Oleh: Acep A.A, Kuningan

Dunning-Kruger Effect

PWMJATENG.COM, Dunning-Kruger Effect adalah fenomena psikologis yang membahas ketidakmampuan seseorang untuk menilai kemampuan atau kecerdasan mereka sendiri dalam suatu domain tertentu. Fenomena ini ditemukan oleh dua psikolog, David Dunning dan Justin Kruger, pada tahun 1999.

Dunning-Kruger Effect mencerminkan paradoks yang menarik, individu dengan kemampuan atau pengetahuan yang rendah dalam suatu bidang seringkali merasa bahwa mereka memiliki pemahaman yang sangat baik tentang topik tersebut. Sebaliknya, individu yang benar-benar kompeten dalam bidang tersebut cenderung meragukan diri mereka sendiri.

Mari kita simulasikan secara sederhana sebagai berikut:

  1. Tidak mampu Mengenal Ketidakmampuan: Orang yang kurang kompeten dalam suatu bidang bisa jadi tidak memiliki pengetahuan yang cukup untuk mengenali ketidakmampuannya sendiri. Sebagai hasilnya, mereka cenderung merasa percaya diri dan bahkan over cofident.
  2. Efek Kompetensi Sebenarnya: Sebaliknya, individu yang benar-benar kompeten dalam suatu bidang sering meragukan diri mereka sendiri.
  3. Peningkatan Kesadaran: Orang yang mengalami efek Dunning-Kruger biasanya meningkatkan kesadaran mereka tentang ketidakmampuan mereka saat mereka mulai belajar lebih banyak tentang suatu topik atau mendapatkan umpan balik dari orang lain. Hal ini dapat menyebabkan perubahan persepsi mereka.

Efek Dunning-Kruger memiliki dampak yang signifikan dalam berbagai aspek kehidupan, ketika tidak diterima saat melamar pekerjaan misalnya. Mereka akan cenderung menyalahkan sesuatu dari luar diri mereka. Ketika seseorang merasa terlalu percaya diri dalam kemampuannya, mereka dapat mengambil keputusan yang kurang bijaksana atau bahkan meremehkan saran dari ahli. Sebaliknya, individu yang sangat kompeten mungkin tidak merasa percaya diri dalam berbagi pengetahuan mereka.

Untuk mengatasi efek Dunning-Kruger, kesadaran diri dan kemauan untuk terus belajar sangat penting. Pendidikan, umpan balik dari rekan kerja, dan evaluasi diri secara objektif adalah alat yang dapat membantu seseorang merendahkan diri dari “puncak” Dunning-Kruger dan menjadi lebih kompeten dan rendah hati dalam penilaian mereka. Kesadaran akan efek ini juga memungkinkan kita untuk lebih bijak dalam berinteraksi dengan orang lain, terutama dalam situasi yang melibatkan penilaian kemampuan individu.

Dalam kesimpulan, Dunning-Kruger Effect adalah pengingat yang penting tentang betapa sulitnya untuk menilai kemampuan diri sendiri secara objektif. Seiring dengan peningkatan kesadaran diri dan kesempatan untuk belajar, kita dapat mengatasi ketidakmampuan ini dan mencapai pemahaman yang lebih baik tentang diri kita dan dunia di sekitar kita.

Baca juga: Aku Akan Menyampaikan Soal Mimpi

Grow Mindset

Dalam dunia yang terus berubah dan berkembang, mencari pekerjaan bisa menjadi tantangan yang menguji mental dan emosi seseorang. Kunci untuk berhasil dalam mencari pekerjaan adalah memiliki “Grow Mindset”. Kombinasi sikap, keyakinan, dan pola pikir yang memungkinkan seseorang untuk menghadapi tantangan dunia pekerjaan dengan percaya diri dan tekad yang tinggi.
Seseorang yang memiliki grow mindset ini percaya bahwa mereka memiliki keterampilan dan pengalaman yang berharga yang dapat ditawarkan kepada perusahaan.

Seseorng dengan grow mindset juga memahami bahwa penolakan adalah bagian alami dari proses pencarian pekerjaan. Mereka tidak terpengaruh oleh penolakan, melainkan melihatnya sebagai peluang untuk belajar dan tumbuh. Mereka terus menerus meningkatkan keterampilan mereka, mencari umpan balik, dan menyesuaikan diri dengan perubahan dunia kerja.

Selain itu, seseorang yang memiliki grow mindset akan mudah mengidentifikasi potensi dalam dirinya.
Potensi diri adalah suatu anugerah yang tak ternilai yang diberikan kepada setiap individu. Potensi diri adalah seperti permata yang tersembunyi dalam diri kita. Ini mencakup berbagai bakat, kemampuan, minat, dan kecerdasan yang kita miliki.

Proses menggali potensi diri dimulai dengan mengenali dan memahami siapa kita sebenarnya. Ini melibatkan penilaian yang jujur terhadap diri sendiri, mengenali apa yang kita kuasai, apa yang kita cintai, dan apa yang membuat kita bersemangat.
Setelah mengidentifikasi potensi diri, langkah berikutnya adalah mengembangkannya. Ini memerlukan upaya yang berkelanjutan dan komitmen untuk belajar, berkembang, dan terus memperbaiki diri.

Dalam perjalanan menggali potensi diri, adalah penting untuk melewati rintangan dan kegagalan. Rintangan adalah ujian yang memungkinkan kita untuk mengukur sejauh mana kita ingin mencapai potensi optimal diri kita. Kegagalan adalah guru yang berharga yang mengajarkan kita pelajaran berharga. Jangan pernah takut untuk gagal, karena keberhasilan adalah tahap kesekian dari serangkaian kegagalan-kegagalan sebelumnya.

Menggali potensi diri adalah tentang menciptakan hidup yang bermakna dan memuaskan. Ini melibatkan pencapaian tujuan pribadi, perkembangan pribadi, dan kontribusi positif kepada dunia di sekitar kita. Ketika kita menggali potensi diri dengan sepenuh hati, kita tidak hanya meraih kesuksesan, tetapi juga menemukan kebahagiaan dalam perjalanan itu.
Jangan pernah berhenti belajar, karena Manusia diciptakan untuk berguna, bukan untuk sempurna.


Human Plus Institute

Editor : M Taufiq Ulinuha

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tidak bisa menyalin halaman ini karena dilindungi copyright redaksi. Selengkapnya hubungi redaksi.

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE