Kolom

Mengambil Hikmah dari Hamba Allah SWT bernama COVID-19

Sudah hampir dua tahun; kita dihadapkan pada kondisi wabah Covid-19 ini. Segala macam ujian dan masalah telah bersama kita lalui. Mulai dari masalah resesi ekonomi; phobia tertular Covid-19; belajar daring yang bikin pusing; dana bantuan sosial yang di korupsi elit menteri hingga drama parodi politik dalam negeri yang kian tambah penderitaan bangsa ini.

Pemerintah dan masyarakat sebenarnya telah berupaya untuk keluar dari masa sulit ini; dimulai dari rekayasa sosial era Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) hingga berupa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM); pemberian dana bantuan sosial untuk masyarakat kecil hingga vaksin gratis untuk menambah kekebalan tubuh masyarakat Indonesia dalam menangkal Covid-19. Namun; dari sekian hal yang sudah kita lakukan tadi membuat wabah ini belum akan segera berakhir.

*

Dari sekian babak kronik yang telah kita alami; kadang kala kita begitu tegar dan bersemangat dalam menjalani hidup di tengah pandemi. Namun dilain waktu; kadang kala kita sebagai individu biasa juga merasa lelah letih. Keadaan yang begitu tidak menentu ini pastinya juga berdampak kepada masalah keimanan diri.

Kadang kala keimanan kita terasa naik saat bersyukur masih terjaga dalam keadaan sehat terhindar dari Covid-19. Tetapi kadang pula; keimanan kita terasa turun saat mengingat kondisi kemunduran dunia di tengah pageblug ini. Lantas sebagai seorang insan biasa; yang beriman kepada Allah SWT kira-kira apa yang perlu kita lakukan agar kualitas keimanan tetap terjaga walaupun ditengah pandemi ini ?

Dalam kitab Ihya’ ‘Ulumuddin karya Imam Ghazali; menunjukkan bahwa tingkat iman sangat mudah goyah pada awal pertumbuhan; apalagi di kalangan anak kecil dan kaum awam. Oleh karena itu; iman harus selalu diperkokoh. agar iman kokoh; kita harus dapat memposisikan diri sebagai hamba yang ‘Ulul Albab’; dengan begitu kita akan mampu mengambil hikmah dari hamba Allah SWT bernama Covid-19 ini. Apakah yang dimaksud hamba yang ‘Ulul Albab’ itu ?

*

Jawaban yang dapat kita tengok dalam QS. Ali-Imran ayat 190-191. Dalam QS. Ali-Imran ayat 190-191; Allah ta’ala berfirman; “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal (Ulul Albab). (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata) : “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka”.

Dalam Kalamullah tadi dapat kita ambil maknanya secara singkat, hamba yang ‘Ulul Albab’ ialah hamba Allah yang menggunakan akalnya untuk senantiasa mengingat dan memikirkan Allah SWT dalam segala kondisi. Mereka memikirikan tentang segala hal yang telah Allah SWT ciptakan baik yang ada di langit maupun di bumi yang tidak ada kesia-siaan pun di dalamnya. Kalau kita berpikir sebagaimana hamba yang ‘Ulul Albab’, pastinya kita akan punya anggapan bahwa virus Covid-19 ini merupakan salah satu hamba Allah SWT yang diutus ke dunia ini dengan membawa suatu hikmah. Hikmah ini pasti memiliki manfaat yang dapat kita ambil untuk kebaikan bersama.

*

Hikmah pertama yang dapat kita ambil dari peristiwa ini; kita belajar bahwa Allah SWT sungguh Maha Besar dan Maha Kuasa; Ia dapat menciptakan sebuah virus yang ukurannya sekitar 20 – 300 nm namun ternyata mampu memporak-porandakan dunia dengan segala kemewahan; Manusia dengan segala teknologi dan kecanggihan yang telah ia kembangkan ;selama berabad-abad pada kenyataan tidak kuat menahan laju makhluk Allah bernama Covid-19 ini. Manusia dibuat sadar akan kecongkakan yang selama ini dilakukannya. Dengan kesadaran tadi maka akan membuat kita semakin meningkatkan keimanan; bertakwa dan bertawakal kepada Allah SWT.

Hikmah kedua yang dapat kita ambil ialah kita harus terus memiliki rasa syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan segala nikmat selama pandemi ini; terutama nikmat sehat yang ternyata mahal. Sampai hari ini seperti yang dilansir dari laman resmi Satgas Penanganan COVID-19; Rabu (10/11/2021), tak kurang ada 4.249.323 masyarakat Indonesia terkonfirmasi telah terjangkit wabah ini.

*

Sementara itu; tak kurang ada 143.592 saudara tercinta kita telah dipanggil ke Rahmatullah akibat Covid-19. Oleh karena itu hendak kita selalu syukur kepada Allah Azza Wa Jalla; syukur adalah bentuk ketundukan dan kekuatan iman kita kepada Allah SWT.

Dalam QS. Ibrahim ayat 7; Allah ta’ala berfirman; “Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan;”Sesungguhnya jika kamu bersyukur; niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu; tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat.”

Dalam ayat diatas; dapat kita ambil intinya bahwa apabila kita bersyukur atas segala yang telah Allah SWT berikan; maka Allah akan menambah nikmat yang diberikan kepada kita. Maka dari itu marilah kita bersyukur atas segala nikmat yang telah Allah beri.

*

Kita ambil sisi positif dari segala macam cobaan dan hambatan selama masa pandemi ini; sebagai contoh mungkin sebelum wabah menyerang; bagi kita mahasiswa perantauan pulang kampung adalah hal yang mahal dan kemungkinan baru bisa terlaksana satu semester sekali namun di saat seperti ini Allah berikan nikmat kumpul dengan keluarga agar kita bisa bakti kepada mereka. Dengan nikmat ini harusnya kita mampu bersyukur dan meningkatkan kadar keimanan terlepas dari segala keadaan yang menerpa.

Hikmah bagi lingkungan sekitar. Selama pandemi ini; kita diingatkan untuk selalu menjaga kebersihan dan kesucian agar terhindar dari Covid-19; jaga kebersihan dan kesucian bagi orang Muslim merupakan suatu kewajiban. Sebab kebersihan dan kesucian itu berkaitan dengan keimanan seseorang. Rasulullah SAW bersabda ; Suci itu bagian dari iman (HR. Muslim).

Menjaga kebersihan dan kesucian diri serta lingkungan sekitar ini dapat kita lakukan dengan melakukan berbagai macam tindakan mulai dari hal yang kecil seperti mencuci tangan menggunakan sabun sebelum dan sesudah melakukan aktivitas tertentu; selalu memakai masker saat bersosialisasi dengan khalayak ramai dan berbagai hal lainnya. Oleh sebab itu; marilah kita sadari betapa pentingnya arti menjaga kebersihan dan kesucian diri serta lingkungan sekitar agar kita dapat melalui keadaan pandemi dalam keadaan aman dan sehat.

Dari sekian hikmah yang telah penulis sampaikan diatas; marilah kita selaku hamba yang ‘Ulul Albab’ selalu mawas diri dan meniatkan segala aktivitas kita dalam rangka beribadah kepada Allah SWT; tujuannya agar Allah Azza Wa Jalla berkenan untuk meridhoi segala usaha dan menjaga kualitas iman kita tetap terjaga; walaupun di tengah masa pandemi ini; semoga Allah bersama setiap langkah kaki ini hingga kita meninggal dalam kondisi Muslim yang husnul khotimah. Aamiin Aamiin Ya Robbal ‘Alamin.

Penulis : Yusuf Rahmad Ramadhan

Editor : Dinul Qoyimah

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tidak bisa menyalin halaman ini karena dilindungi copyright redaksi. Selengkapnya hubungi redaksi melalui email.

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE