Berita

#MerebutNarasi, Penulis Muda Muhammadiyah Berkumpul di Jogja

PWMJATENG.COM, Semarang – Barangkali narasi-narasi tentang Muhammadiyah dan Islam Berkemajuan semakin mudah kita akses, baik melalui media konvensional maupun media digital. Gagasan-gagasan segar tentang Muhammadiyah dan Islam Berkemajuan sudah barang tentu menjadi referensi bagi warga persyarikatan guna berlaku dan menjalankan berbagai segmen kehidupan. Namun, tahukah kita siapa yang selama ini memproduksi narasi-narasi tersebut? Ya, para penulis Muhammadiyah dengan berbagai latarbelakang dan medianya masing-masing.

Kemarin, Rabu (5/10) bertempat di GHRA Suara Muhammadiyah, puluhan penulis muda Muhammadiyah berkumpul untuk silaturahim dan mendiskusikan berbagai hal.

Acara yang diinisiasi oleh IBTimes.ID dan disupport penuh oleh Suara Muhammadiyah ini dihadiri juga oleh sebagian penulis senior Muhammadiyah, di antaranya Haedar Nashir, Pradana Boy ZTF, Deni Asy’ari, Isngadi Marwah, Azaki Khoirudin, Benni Setiawan, Machhendra Setyo Atmaja, Hasnan Bachtiar, Hajar Nur Setyowati, Fauziah Mona Atalina, Erick Tauvani Somae, dan Subhan Setowara.

Azaki Khoriudin Founder IBTImes.ID yang juga memandu jalannya acara menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan temu penulis yang dulu sudah pernah dilaksanakan secara daring.

“Temu Penulis Muda Muhammadiyah yang kedua ini dimaksudkan dalam rangka menyukseskan Muktamar Muhamamdiyah dan ‘Aisyiyah ke 48,” ungkap Azaki.

Pada Temu Penulis Muda Muhammadiyah ini terdapat tiga sesi diskusi, pertama diskusi bersama Pradana Boy ZTF dan Hasnan Bachtiar. Sesi kedua diskusi dan tular pengalaman dengan Haedar Nashir. Dan sesi ketiga pembahasan rencana para penulis beberapa waktu ke depan berkaitan dengan narasi bersama yang akan diangkat.

Pradana Boy ZTF dalam penyampaiannya menuturkan bahwa 60 % wacana di media sosial dibentuk oleh kalangan konservatif.

“Jangan hanya berpikir dari perspektif kita saja, namun juga perlu melihat dari perspektif orang lain,” ucap Pradana Boy.

Baca juga, Jadi Agenda Pendukung Muktamar, 200-an Booth Bazar Masih Tersedia

Selain itu ia juga berpesan bahwa seyogyanya para penulis juga turun ke kampung-kampung atau desa-desa sebagai basis akar rumput umat.

“Dari kampus ke kampung. Kita jangan hanya menuis, namun juga ngopeni komunitas-komunitas pedesaan,” pungkas Pradana Boy.

Kemudian pada termin selanjutnya di sesi pertama, Hasnan Bachtiar mengungkapkan perlunya para penulis memotret satu hal atau fenomena, namun memantik emosional publik.

Selain itu ia juga menyampaikan beberapa isu-isu yang menjadi konsentrasi Muktamar dan dapat dikembangkan ole para penulis menjadi gagasan-gagasan yang genuine dan segar.

Selanjutnya sesi kedua diisi langsung oleh Haedar Nashir yang juga Ketua Umum PP Muhammadiyah yang hadir di lokasi selepas peresmian SIBERMU di Kantor PP Muhammadiyah Yogyakarta.

Dalam penyampaiannya Haedar mengungkapkan bahwa media konvensional dan media digital dapat menjadi lahan bagi para penulis muda.

penulis muda muhammadiyah

“Orang cerdas saja tidak cukup. Tapi perlu basis science (keilmuan). Fungsinya ilmu sendiri yakni membuat peradaban tertata. Keilmuan juga menggambarkan sikap elegan dalam berpikir,” ucap Haedar.

Ia juga menuturkan bahwa Muhammadiyah dari tingkat pusat hingga ranting seyogyanya berpikir berdasarkan ilmu. Hal ini yang membedakan Muhammadiyah dengan lainnya.

“Generasi baru (para penulis muda Muhammadiyah) harus mencerahkan masyarakat dan warga persyarikatan. Dengan latarbelakang akademik seharusnya (juga) mampu menjadi penulis yang tidak biasa,” tegas Haedar.

Di akhir ia juga berpesan kepada para penulis muda dan pengelola media untuk memberikan ruang yang lebih besar untuk perempuan penulis.

“Para penulis juga harus diperbanyak yang perempuan. Coba diperbanyak area untuk para perempuan,” pungkas Haedar.

Kontributor : M Taufiq Ulinuha

Muhammad Taufiq Ulinuha

Pemimpin Redaksi PWMJateng.com, Redaktur Rahma.ID.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tidak bisa menyalin halaman ini karena dilindungi copyright redaksi. Selengkapnya hubungi redaksi melalui email.

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE