Kolom

Panggung Dakwah untuk Milenial: Kesepaduan Otoritas Ilmu dan Teknologi

Panggung Dakwah untuk Milenial: Kesepaduan Otoritas Ilmu dan Teknologi

Oleh : Alvin Qodri Lazuardy, S.Ag, M.Pd.*

PWMJATENG.COM – Generasi milenial, sebagai pewaris tongkat estafet peradaban, mengemban tanggung jawab yang tak ringan. Di tengah arus informasi digital yang melanda, tantangan untuk menyuarakan nilai-nilai keagamaan dan moral menjadi semakin krusial. Untuk menjawab panggilan tersebut, perlu kiranya didengungkan sebuah narasi “Panggung Dakwah untuk Milenial,” yang tidak hanya mengajak anak muda tampil di panggung publik, tetapi juga mengedepankan otoritas ilmu yang mapan dan sesuai bidang.

Pentingnya panggung dakwah untuk milenial tidak hanya sebatas ekspresi diri di hadapan khalayak, melainkan sebagai sarana untuk menyampaikan pesan-pesan keagamaan dengan bahasa yang relevan dan mudah dicerna oleh generasi muda. Seiring dengan perkembangan zaman, metode dakwah yang monoton dan kaku tidak lagi efektif. Panggung dakwah menjadi alat untuk menyuguhkan pesan-pesan keagamaan secara kreatif, sesuai dengan kekinian zaman, sehingga mudah diakses dan dicerna oleh generasi milenial.

Namun, kehadiran di panggung dakwah tidak boleh semata-mata menjadi ajang pamer. Milenial yang tampil di panggung dakwah perlu memastikan bahwa setiap kata yang diucapkan didukung oleh pemahaman ilmiah yang mendalam. Otoritas ilmu adalah fondasi utama dalam menyebarkan dakwah, agar pesan yang disampaikan dapat diterima dan dihargai oleh masyarakat. Sebuah panggung dakwah yang solid tidak hanya melibatkan kepiawaian berbicara, tetapi juga kecakapan dalam menguasai ilmu agama dan kekinian.

Pentingnya kesesuaian bidang dalam panggung dakwah untuk milenial juga tidak boleh diabaikan. Setiap individu memiliki keahlian dan minatnya masing-masing. Oleh karena itu, seorang milenial yang tampil di panggung dakwah sebaiknya memilih tema atau topik yang sesuai dengan keilmuannya. Misalnya, seorang yang ahli di bidang teknologi dapat menyampaikan pesan-pesan keagamaan dengan merangkul teknologi, sehingga dapat mencapai target audien yang lebih luas dan beragam.

Baca juga, Tanya Jawab Tarjih: Akidah Muhammadiyah (1)

Tidak hanya berbicara di atas panggung, milenial juga perlu menjadikan dirinya sebagai contoh nyata dari nilai-nilai keagamaan yang mereka sampaikan. Konsistensi antara ucapan dan tindakan menjadi modal utama agar pesan yang disampaikan memiliki dampak yang mendalam dalam masyarakat. Dengan demikian, panggung dakwah bukan hanya tempat untuk sekadar menghibur, tetapi menjadi wadah transformasi sosial melalui keteladanan dan amal perbuatan nyata.

Peran teknologi dalam panggung dakwah juga tidak bisa diabaikan. Milenial memiliki akses mudah terhadap berbagai platform digital yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan dakwah. Dengan kreativitas dan keahlian teknologi, milenial dapat menciptakan konten-konten yang menarik dan relevan dengan gaya hidup mereka. Sosial media, podcast, dan platform digital lainnya menjadi panggung virtual yang efektif untuk menyebarkan pesan-pesan keagamaan kepada khalayak yang lebih luas.

Namun, dalam menghadirkan pesan-pesan keagamaan melalui platform digital, milenial perlu tetap berhati-hati terhadap potensi penyebaran informasi yang tidak benar atau merusak. Otoritas ilmu dan kehati-hatian dalam menyampaikan informasi menjadi kunci utama untuk menghindari salah kaprah dan mempertahankan integritas dakwah.

Sebagai penutup, panggung dakwah untuk milenial adalah wadah yang potensial untuk menginspirasi dan memotivasi generasi muda dalam menjalani kehidupan beragama. Pentingnya tidak hanya tampil di panggung, tetapi juga membawa otoritas ilmu dan kesesuaian bidang menjadi landasan utama. Dengan demikian, milenial dapat menjadi duta dakwah yang mampu menghadirkan harmoni antara tampil publik dan memperkuat otoritas ilmu keagamaan.

*Penulis Buku Merawat Nalar Salim

Editor : M Taufiq Ulinuha

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE