Berita

Mufourga Bersinergi dengan KKNMU, Nonton Bareng Film “Meniti 20 Hari”

PWMJATENG.COM, PURBALINGGA – Dalam rangka motivasi semangat perjuangan dan siswa memahami bahaya NARKOBA serta HIV/AIDS, PPMTQ Daarussalaam Slinga Purbalingga dan MTs Muhammadiyah 04 Slinga (Mufourga) yang beralamat di Desa Slinga, Kecamatan Kaligondang mengadakan nonton bareng film “Meniti 20 Hari” dan penyuluhan.

Kegiatan ini merupakan kerja sama antara LSBO (Lembaga Seni Budaya dan Olahraga) PP Muhammadiyah dan Mahasiswa KKNMU yang sedang mengadakan pengabdian kepada masyarakat di Desa Slinga.

Film “Meniti 20 Hari” merupakan kisah perjuangan Bapak KH. AR. Fakhrudin yang merupakan karya dari cineas-cineas kader Muhammadiyah. Kisah ini harapannya dapat menanamkan jiwa perjuangan di dalam diri siswa-siswi Mufourga.

Selain nonton bersama juga ada kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan berkerja sama dengan KKN Muhammadiyah se Indonesia yang berada di Slinga. Programnya diawali dengan penyuluhan bahaya narkoba dan HIV/AIDS yang dilaksanakan pada Senin (13/7). Selain itu juga ada program lainnya, yaitu pelatihan literasi dan public speaking yang akan dilaksanakan mulai Selasa – Kamis (14 – 16 Agustus 2018).

Menurut koordinator desa KKNMU di Desa Slinga, Muhammad Ferdi W (Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang), bahwa kegiatan ini adalah program yang sudah disusun tim KKN bersama Mufourga. Diawali dengan silaturahmi tentang konsep program disesuaikan dengan rencana jangka pendek dan panjang Mufourga. Alhamdulillah dapat disepakati ada tiga program. “Kata Ferdi.

Kepala Madrasah, Aris Pujianto menyampaikan kebetulan Mufourga sedang giat berliterasi dan melatih secara terus menerus siswa untuk berani berpidato atau kultum. Program literasi yang sudah berjalan di Mufourga adalah buletin bulanan, majalah dinding, dan aktif menulis berita untuk media cetak serta online.

Program pelatihan publik speaking sangat erat kaitannya dengan ekstrakurikuler muhadloroh. Sehingga diharapkan setelah pelatihan ini siswa lebih percaya diri saat menyampaikan pidato atau kultum. Pidato atau kultum sudah ada jadwal latihannya, yaitu setiap hari Sabtu bersamaan dengan shalat dhuha. Sementara kalau yang di pondok pesantren latihannya setiap selesai shalat subuh untuk santriwati dan setelah shalat isya untuk santriwan. “Tutup Aris. (*)

Aji Rustam

Jurnalis MPI PWM Jateng, Wartawan Seniour TribunJateng

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE