Berita

Dirjen PHU: Kualitas KBIH Muhammadiyah di Jawa Tengah di Atas Rata-rata

PWMJATENG.COM, Boyolali – Bagi Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH), khususnya KBIH Muhammadiyah / Aisyiyah, keberadaan pembimbing manasik haji yang bersertifikat dari Kementerian Agama menjadi sebuah keharusan. Disamping untuk meningkatkan profesionalitas pelayanan terhadap jama’ah haji yang mengikuti bimbingan di KBIH Muhammadiyah/Aisyiyah juga memiliki manfaat dan nilai strategis yang sangat luas.

Nizar Ali, Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umroh, mengatakan, target pada tahun 2020, sertifikasi akan menjadi kewajiban bagi seluruh pembimbing manasik haji dan umroh di Indonesia.

“Kami akan berupaya pada tahun 2020 seluruh pembimbing manasik haji dan umroh harus memiliki atau melakukan sertifikasi”. Kata Nizar, Sabtu (23/02/19).

Kewajiban tersebut telah menjadi keputusan Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah nomor D/134/2014 tentang Pedoman Sertifikasi Pembimbing Haji pasal 21 yang mana sertifikat pembimbing manasik merupakan persyaratan utama untuk menjadi pembimbing manasik, baik yang diselenggarakan pemerintah maupun kelompok bimbingan.

Kegiatan sertifikasi haji dilaksanakan oleh Lembaga Pembinaan dan Pengembangan KBIH Muhammadiyah/Aisyiyah Jawa Tengah bekerja sama dengan Fakultas Dakwah dan Informasi Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang di Asrama Haji Donohudan, Boyolali.

Di hadapan Rektor UIN Walisongo Semarang, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadyah Jawa Tengah, Kabid PHU Kemenag Jawa Tengah dan 81 peserta, Nizar Ali memberikan pujian kepada Muhammadiyah.

“Kita bisa lihat bersama bahwa kualitas KBIH Muhammadiyah di Jawa Tengah khususnya di atas rata-rata dan bisa dikatakan memiliki kualitas terbaik”. Ungkap Nizar. (Rd)

Aji Rustam

Jurnalis MPI PWM Jateng, Wartawan Seniour TribunJateng

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE