Berita

Rakernas Majelis Tabligh PP Muhammadiyah, Haedar Nashir: Hadirkan Pesan Keislaman yang Mendamaikan

PWMJATENG.COMSurakarta – Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Majelis Tabligh Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah resmi dibuka oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof. Dr. KH. Haedar Nashir, M.Si. pada Jumat, (22/9) di Hotel Syariah, Solo.

Ketua Umum PP Muhammadiyah itu menyampaikan terima kasih kepada UMS yang telah memfasilitasi beberapa Rakernas yang diselenggarakan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

“Majelis Tabligh dalam menyikapi era digital ini, harus bisa berdakwah lebih fleksibel, harus mampu menyebar dan meluas dalam mendakwahkan Islam dari rahim Muhammadiyah,” ujar Haedar.

Sejatinya, dunia berubah, sehingga selalu ada perubahan dan perkembangan zaman. Dengan demikian, Muhammadiyah harus memperkaya dakwah dengan menghadirkan pesan-pesan keislaman yang mendamaikan, memperkokoh, dan menyatukan. Sehingga nilai-nilai keislaman, keumatan, dan kebangsaan, serta membawa pada kemajuan.

“Kemudian kenapa Muhammadiyah ingin memperkuat itu, karena melihat perubahan sosial yang luar biasa, yang menyebabkan orientasi beragama semakin beragam. Belum lagi, pengaruh relasi media sosial yang menyebabkan lunturnya nilai-nilai luhur,” papar Ketua Umum PP Muhammadiyah itu.

Intinya, jangan sampai sistem dan peralatan yang semakin canggih membuat manusia mengalami dehumanisasi atau hilangnya rasa kemanusiaan.

“Jadikan sistem digital dan proses revolusi IPTEKs ini menjadi alat, tetapi bukan tujuan bagi kemajuan hidup manusia. Sehingga menjadi manusia yang berkeadaban tinggi,” paparnya.

Menurut H. Fathurrahman Kamal, Lc., M.S.I., ini juga kondisi dari dampak Covid-19 ini menjadikan dunia baru dan menyebabkan budaya baru.

Baca juga, Muhammadiyah, Semakin Kecil atau Semakin Menggeliat?

“Dari tahun ke tahunpun, budaya mahasiswa itu juga berbeda beda dan beragam. Sehingga, dalam konteks dakwah pilihannya satu yaitu berubah,” tegasnya.

Efek pandemi Covid-19, menjadi titik tolak perubahan manusia secara global. Dalam konteks perubahan itu, Muhammadiyah itu harus ada pada aspek purifikatif dan dinamik.

“Prinsip dalam dakwah yang dikembangkan, dengan mainset kolaboratif, serta saling memegang aspek purifikatif dan dinamik itu,” tambahnya.

Dalam kesempatan itu, Rektor UMS, Prof. Dr. Sofyan Anif M,Si., mengungkapkan selamat datang peserta Rakernas Majelis Tabligh di Surakarta.

“Pelaksanaan yang awalnya mau dilaksanakan di UMS, harus berpindah ke hotel ini, karena Edutorium KH. Ahmad Dahlan sedang digunakan untuk wisuda,” ungkap Rektor UMS.

Namun, jangan khawatir, pada akhir rangkaian Rakernas ini akan dilaksanakan Tabligh Akbar pada Minggu, (24/9) nanti, oleh Ustaz Dr. (HC) Adi Hidayat, Lc., MA. di gedung Edutorium KH. Ahmad Dahlan UMS.

“Untuk memobilisasi Muhammadiyah di Jawa Tengah relatif mudah, lebih-lebih apabila lokasinya di selenggarakan di UMS,” tambahnya.

Kegiatan tersebut dilanjutkan dengan Pengukuhan Korps Mubaligh Muhammadiyah, oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof. Dr. KH. Haedar Nashir, M.Si. didampingi oleh Ketua PP Dr. H. M. Saad Ibrahim, M.A., Ketua Majelis Tabligh PP Muhammadiyah H. Fathurrahman Kamal, Lc., M.S.I., dan Rektor UMS Prof. Dr. H. Sofyan Anif, M.Si.

Kontributor: Fika
Editor : M Taufiq Ulinuha

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tidak bisa menyalin halaman ini karena dilindungi copyright redaksi. Selengkapnya hubungi redaksi melalui email.

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE