BeritaKolom

Pembela Baitul Maqdis

Pembela Baitul Maqdis

Oleh : Muh. Nursalim*

PWMJATENG.COM – Said Hawa dalam karyanya yang berjudul Ar Rasul membahas tentang nubuwah, yaitu ramalan atau prediksi nabi tentang berbagai hal. Seperti tentang nasib seseorang, tentang keadaan zaman tertentu dan juga tentang kelompok manusia tertentu. Salah satu ramalan beliau adalah tentang selalu adanya pejuang yang akan membela Masjidil Aqsha. Berikut ini adalah sabda lengkapnya .

عَنْ أَبِى أُمَامَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « لاَ تَزَالُ طَائِفَةٌ مِنْ أُمَّتِى عَلَى الدِّينِ ظَاهِرِينَ لِعَدُوِّهِمْ قَاهِرِينَ لاَ يَضُرُّهُمْ مَنْ خَالَفَهُمْ إِلاَّ مَا أَصَابَهُمْ مِنْ لأْوَاءَ حَتَّى يَأْتِيَهُمْ أَمْرُ اللَّهِ وَهُمْ كَذَلِكَ ». قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَأَيْنَ هُمْ قَالَ « بِبَيْتِ الْمَقْدِسِ وَأَكْنَافِ بَيْتِ الْمَقْدِسِ – مسند أحمد – (ج 48 / ص 430)

Dari Abu Umamah Ra. berkata, Rasulullah Saw. bersabda, “Akan senantiasa ada sekelompok dari umatku kelompok yang selalu menolong kebenaran atas musuh mereka. Orang-orang yang menyelisihi mereka tidak akan membuatnya goyah kecuali orang yang tertimpa cobaan sampai datang keadaan mereka janji Allah.” Para sahabat bertanya, di manakah mereka?” Beliau menjawab Baitul Muqadas dan sekitar Baitul Muqadas”. (Hr. Ahmad)

Baitul Muqadas berarti rumah yang suci. Itu sebutan untuk Masjidil Aqsha. Kalau Masjidil Haram itu untuk sebutan masjid yang ada Ka’bahnya di Mekah. Dengan demikian kriteria suci Masjidil Aqsha itu datang dari Rasulullah Saw.

Saat Rasulullah Saw. mengucapkan ramalan tersebut kondisi Masjidil Aqha masih dikuasai oleh Kerajaan Romawi. Karena memang saat itu dunia itu dikuasai oleh dua negara superpower yaitu Romawi dan Persia. Romawi berpusat di benua Eropa, sedangakan Persia ada di Asia.

Baca juga, Memilih Pemimpin itu Bab Fikih atau Aqidah?

Jazirah Arab bagian selatan seperti Yaman dan Hadramaut dikuasai oleh Persia sedangkan bagian utara seperti Syam yang meliputi Libanon dan Palestina dikuasai oleh Romawi.

Pada saat Umar bin Khattab menjadi khalifah, Baitul Maqdis dibebaskan. Maka kemudian wilayah tersebut menjadi bagian dari kekuasaan muslim sampai ratusan tahun kemudian. Lalu ada masa di mana wilayah tersebut kembali dikuasai oleh Romawi saat perang salib. Kemudian datanglah Shalahuddin Al Ayubi yang memimpin pasukan untuk kembali membebaskan Baitul Maqdis. Hingga akhirnya sejak tahun 1948, Baitul Maqdis dikuasai oleh Israel sampai sekarang.

Sejarah akan terus berulang sesuai dengan sabda Nabi tersebut, yaitu akan selalu ada kelompok yang membela kebenaran untuk melindungi tempat suci yang pernah dijadikan destinasi isra mi’raj Rasulullah saw. Karena memang wilayah itu sangat istimewa bagi kaum muslimin. Sebagaimana sabda nabi berikut:

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ – رضى الله عنه – عَنِ النَّبِىِّ – صلى الله عليه وسلم – قَالَ « لاَ تُشَدُّ الرِّحَالُ إِلاَّ إِلَى ثَلاَثَةِ مَسَاجِدَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ ، وَمَسْجِدِ الرَّسُولِ – صلى الله عليه وسلم – وَمَسْجِدِ الأَقْصَى – صحيح البخارى – (ج 4 / ص 491)

Dari Abu Hurairah ra dari Nabi saw bersabda, “ jangalah kalian bepergian kecuali ke tiga masjid yaitu masjidil haram, masjdi nabawi dan masjid al aqsha” (HR. Bukhari)

Hadis terebut bukan berarti larangan untuk berziarah ke masjid selain tiga yang disebut akan tetapi sekedar menunjukkan betapa tiga masjid itu memiliki keistimewaan tersendiri, sehingga untuk berkunjung ke sana perlu perjuangan yang keras. Khusus untuk Masjidil Aqsha tentu lebih sulit lagi karena Israel menguasai tempa suci tersebut.

Baca juga, Tahallul Salat

Allah memotivasi, memperjuangkan, dan melindungi Masjidil Aqsha dengan lima tujuan yang sangat menarik, sebagaimana firman Allah berikut ini.

إِنْ يَمْسَسْكُمْ قَرْحٌ فَقَدْ مَسَّ الْقَوْمَ قَرْحٌ مِثْلُهُ وَتِلْكَ الْأَيَّامُ نُدَاوِلُهَا بَيْنَ النَّاسِ وَلِيَعْلَمَ اللَّهُ الَّذِينَ آَمَنُوا وَيَتَّخِذَ مِنْكُمْ شُهَدَاءَ وَاللَّهُ لَا يُحِبُّ الظَّالِمِينَ (140) وَلِيُمَحِّصَ اللَّهُ الَّذِينَ آَمَنُوا وَيَمْحَقَ الْكَافِرِينَ (141) [آل عمران/141]

Jika kamu (pada Perang Uhud) mendapat luka, maka mereka pun (pada Perang Badar) mendapat luka yang serupa. Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu, Kami pergilirkan di antara manusia (agar mereka mendapat pelajaran), dan agar Allah membedakan orang-orang yang beriman (dengan orang-orang kafir) dan agar sebagian kamu dijadikan-Nya (gugur sebagai) syuhada. Dan Allah tidak menyukai orang-orang zalim, dan agar Allah membersihkan orang-orang yang beriman (dari dosa mereka) dan membinasakan orang-orang kafir.

Ayat tersebut asbabun nuzulnya memang terkait dengan Perang Uhud, di mana pasukan Rasulullah saat itu mengalami kekalahan. Akan tetapi menurut kaidah tafsir, Al Ibratu biumumi lafdzi la bikhusushi syabab (pelajaran itu diambil dari umumnya lafal bukan pada sebab turunnya ayat).

Dengan berpedoman kepada ayat ini, maka para pembela Masjidil Aqsha dijanjikan lima hal oleh Allah Swt. yaitu

  1. Dipergilirkan kemenangan jika saatnya tiba
  2. Allah ingin membedakan siapa yang mukmin dan yang kafir
  3. Allah ingin menjadikan para pejuang sebagai syahid
  4. Allah ingin mensucikan pafa pejuang dan
  5. Allah ingin membinasakan orang-orang kafir

Akhirnya, kita yang berada jauh dari Masjidil Aqsha paling tidak turut berdo’a semoga Allah melindungi tempat suci tersebut sehingga kaum muslimin dimudahkan untuk melakukan ziarah ke tempat suci ketiga umat Islam itu.

*Dewan Pengawas Syariah Lazismu Sragen

Editor : M Taufiq Ulinuha

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE