Editorial

Kompas Kader

Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) merupakan organisasi kader. IMM sebagai organisasi kader karena ia dilahirkan dan tidak dapat dilapaskan dari Muhammadiyah. Kaderisasi merupakan program  dan kegiatan yang tidak pernah kunjung  selesai (never ending job) dalam tubuh persyarikatan.Seiring dengan misi dan dan Program kerja Persyarikatan, pelaksanaannya membutuhkan peran dan fungsi kader yang berkualitas, militan dan istiqomah. Arti penting perkaderan ini digambarkan dalam sebuah pepatah yang berbunyi” sebelum patah telah tumbuh, sebelum hilang telah berganti”.

Dalam kaderisasi khusunya di IMM, untuk mencapai terbentuknya kader yang berkualitas, militan dan istiqomah seperti yang di cita-citakan Muhamammadiyah dibutuhkan support system yang baik. Dalam hal ini keberadaan Instruktur merupakan salah satu support system yang fundamental dalam perkaderan ikatan. Instuktur di artikan sebagai pelatih dalam perkaderan yang memiliki peran penting. Secara umum instruktur berkewajiban mengelola perkaderan ikatan sesuia dengan Sistem Perkaderan Ikatan (SPI). Sebagai pengelola ikatan memiliki beberap peran yang dapat dilakukan.

Instruktur sebagai kompas dalam perkaderan

 Instruktur sebagai penginstruksi atau menyuruh/mengarahkan. Dalam hai ini layaknya peta atau kompas sebagai petunjuk arah. Mengarahkan kader terkait dengan kegiatan sebelum maupun sesudah kegiatan perkaderan baik perkareran utama, khusus maupun pendukung. Arahan berupa penanaman serta pemantapan ideologi Muhammadiyah dan IMM.

Melihat realita yang ada IMM tidak hanya berkembang di PTM saja, sayap IMM sudah melebar ke PTN dan PTKIN, yangmana IMM PTN/PTKIN, tidak bisa pungkiri kebanyakan latar belakang kadernya bukan dari kalangan Muhammadiyah. Disinilah peran instruktur sebagai arah mata angin bagi kader, memperkenalkan dan menanamkan ideologi persyarikatan serta ikatan.

Kompas perkaderan ini yang akan menghantarkan kader sampai dengan tujuan. Kesadaran instruktur terkait dengan kewajibannya sebagai kompas perkaderan perlu ditekankan, sedikit instruktur lalai dalam perkaderan akan berakibat tidak baik bagi kadernya. Bisa disimpulkan baik buruk perkaderan tergantung dari instruktur saat menjadi kompas bagi kader. Analoginya, jika perkaderan sebagai jalan sunyi yang harus ditempuh oleh kader, maka instruktur sebagai senter, kompas/peta, tongkat dll untuk menemani kader memijakan kakinya di sepanjang jalan. Dengan harapan instruktur mampu menjadi penerang dan petunjuk jalan sunyi yang ditempuh kader.

Instruktur adalah Ruh Perkaderan IMM

Sudah menjadi rahasia umum, bahwasana tidak semua kader IMM berlatar belakang dari keluarga Muhammadiyah, apalagi notabenya IMM PTN/PTKIN. Adanya perbedaan latar belakang keluarga non Muhammadiyah yang cukup besar dalm tubuh IMM menyebabkan tiga hal. Pertama, adanya format perkaderan yang lebih menekankan pada pembasisan dan internalisasi nilai Muhammadiyah dan IMM. Hal ini bisa dilakukan secara masif, pasca pelaksanaan proses perkaderan formal dari tingkat dasar hingga madya. Sehingga terbentuk loyalitas, progresifitas, pemantapan dan kebanggaan diri terhadap persyarikatan Muhammadiyah dan IMM. Kedua, orientasi dakwah atau target dakwah Muhammadiyah.

Keberhasilan IMM menjaring kader IMM dari luar keluarga Muhammadiyah harus senantiasa diapresiasi. Apalagi pekerjaan menjaring kader dari luar warga Muhammadiyah bukanlah perkara yang cukup mudah. Maka, keberhasilan IMM harus juga dimengerti oleh semua unsur dalam Muhammadiyah, baik pimpinan ataupun amal usaha Muhammadiyah, bahwa kader IMM sendiri harus selesai terlebih dahulu dalam indoktrinasi paham Muhammadiyah, sebelum mendakwahkan paham Muhammadiyah terhadap sesama masyarakat kampus atau masyarakat secara umum.

Benar adanya format dakwah IMM bukan berorientasi dakwah yang menekankan pada kuantitas, melaiankan pada kualitas dakwah yang sesuai dengan target. Ketiga, ekspetasi yang berlebihan terhadap kader IMM. Adanya anggapan bahwa semua kegiatan Muhammadiyah di PTM atau PTS/PTN yang ada kader IMM, wajib menjadi wajah Muhammadiyah yang sesuai dengan harapan Pimpinan Muhammadiyah. Tentu saja hal ini bukan hal yang salah, hanya saja realitas yang terjadi bahwa sebagian besar kader IMM bukan berasal dari keluarga Muhammadiyah. Bahkan tak jarang  anak tokoh atau pimpinan Muhammadiyah, enggan menjadi kader IMM dengan alas yang berbeda-beda.

Peran penting insrtruktur sebagai tangan kanan dari bidang kaderisasi untuk bersungguh-sungguh dalam pelaksanaan pengkaderan. Trilogi dan Tri kompetensi IMM menjadi materi wajib yang harus dipahamkan oleh instruktur kepada kader. Menyampaikan pemahaman dalam memaknai trilogi IMM yaitu Keagamaan, Kemahasiswaan, Kemasyarakatan dan Trikompetensi yaitu Religiusitas, Intelektualitas dan Humanitas Paling tidak menjelaskan maksud dan kolerasi Trilogi dan Trikompetemsi IMM. Dengan pemahaman yang  di berikan oleh instruktur diharapkan kader bisa mengimplementasikan dalam ikatan. Disinilah terlihat dengan jelas Instruktur sebagai ruh dari perkaderan.

Jika IMM adalah raga maka instruktur merupakan ruh yang menggerakkan (membangunkan) raga tersebut. Ruh ikatan yang digadang-gadang mampu untuk memberikan stimulus terhadap kader. Dengan harapan akan mucul kader yang militan, dan terpenting istiqomah ber Muhammadiyah. Hal pertama dilihat kader dalam perkaderan IMM yaitu Instuktur, maka jadilah Instruktur yang dapat menjadi contoh dan menginspirari kader-kadernya. Bisa jadi instruktur merupakan daya tarik kader dalam keistiqomahan ber-IMM.

Instruktur sebagai Akar dalam ikatan

            Tumbuhan merupakan makhluk hidup yang dianugrahi Allah untuk senantiasa dalam jalan yang baik dengan menebar kebikan sepanjang hidupnya, dengan oksigen yang dikeluarkannya. Belajar dari sebuah pohon, awal kehidupan berasal dari biji ditandai dengan awal pertumbuhannya mucul akar. Batang, daun, bunga dan buah bisa tumbuh subur karena adanya akar yang menjalankan fungsinya dengan baik. Dan semakin lama pertumbuhan akar semakin memanjang kebawah dan memperkuat tumbuhan tersebut. Jika fungsi akar terlaksana sudah bisa dipastikan batang, daun, buah dan bunga akan tumbuh dengan baik. Namun jika akar itu ada kesalahan dalam menjalankan fungsinya, bisa jadi tumbuhan menjadi layu dan mati.

Begitu dengan peran instriktur yang berperan dalam ikatan layaknya akar. Aktif dan tidaknya kader tergantung dari instruktur dalam menjalakan misinya yaitu membentuk kader ikatan. Pengertian kader adalah anggota inti yang menjadi bagian terpilih, dalam lingkup dan lingkungan pimpinan serta mendampingi disekitar kepemimpinan. Kader bisa berarti pula sebagai jantung suatau organisasri. Jika kader dalam suatu pimpinan lemah, maka keseluruhan kekuatan kepemimpinan juga akan lemah. Kader berarti pula pasukan inti. Daya juang pasukan inti sangat tergantung dari nilai kadernya yang berkualitas, berwawasan, militan dan penuh semangat. Urain ini dimaknai bahwa instruktur tugas utamanya adalah membentuk kader atau pasukan inti dalam organisasi. Dengan adanya perkaderan utama maupun pendukung sebagai sarana instruktur untuk menjadikan ladang garap dalam membentuk kader.

Inilah yang dikatakan sebagai akar perkaderan. baik buruknya kader tergantung apa yang ditanamkan oleh instruktur. Akar sendiri merupakan sumber penopang kehidupan untuk menumbuhkan batang, daun, ranting, bunga dan buah. Jikalu dari batang/ daun/ bunga/ itu layu berarti ada permasalahan pada akarnya. Dan lebih hebatnya kalo instruktur berakhlak seperti akar. Dimana akar sangat berpengaruh dalam proses pertumbuhan dan perkembangan, namun dia tidak pernah sombong untuk menampakkan dirinya dan menunjukkan kaluar. Kerendahan hati ini yang seharusnya diterpakan dalam jiwa instruktur. Layanya padi semakin berisi semakain menunduk. Sehingga menjadi teladan yang baik bagi kadernya, baik dari segi, ketakwaan, ilmu maupun gerakan di IMM.

Kontributor : Khosiyatika (Sekum PC IMM Salatiga)

Editor : Dinul Qoyimah

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tidak bisa menyalin halaman ini karena dilindungi copyright redaksi. Selengkapnya hubungi redaksi melalui email.

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE