Editorial

Muhammadiyah dan Dialog Terbuka: Ujian Kualitas ‘Isi Kepala’ Capres-Cawapres Indonesia

Oleh : Muhammad Taufiq Ulinuha*

PWMJATENG.COM – Sebagaimana kita tahu, dalam waktu dekat, Muhammadiyah akan menyelenggarakan Dialog Terbuka dengan menghadirkan Capres-Cawapres untuk Pemilu 2024. Anis-Muhaimin akan dihadirkan di Universitas Muhammadiyah Surakarta pada 22 November 2023. Ganjar-Mahfud di Universitas Muhammadiyah Jakarta pada 23 November 2023. Prabowo-Gibran di Universitas Muhammadiyah Surabaya pada 24 November 2023. Meminjam istilah Ketua PWM Jawa Tengah Dr. KH. Tafsir, M.Ag., salah satu penentu keberhasilan Capres-Cawapres pada Pemilu mendatang adalah isi kepala. Isi kepala inilah yang kemudian akan diuji pada Dialog Terbuka di beberapa Perguruan Tinggi Muhammadiyah. Dan perlu diketahui bahwa langkah ini merupakan yang pertama terjadi di Muhammadiyah, bahkan di Indonesia. Di mana Capres-Cawapres diundang secara resmi oleh Persyarikatan untuk diuji visi dan misinya dalam memimpin Indonesia 5 tahun mendatang.

Perguruan tinggi, sebagai lembaga pendidikan tinggi dan pusat pemikiran, memainkan peran kunci dalam membentuk opini dan pandangan masyarakat. Muhammadiyah, sebagai organisasi Islam terkemuka di Indonesia, memahami pentingnya peran akademisi dan cendekiawan dalam membimbing arah negara. Salah satu upaya Muhammadiyah untuk menguji kualitas calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres) Indonesia adalah melalui Dialog Terbuka di perguruan tinggi. Inilah langkah cerdas yang menggabungkan intelektualitas dan kewajiban sosial.

Pentingnya Dialog Terbuka di Perguruan Tinggi

Dialog Terbuka di perguruan tinggi bukanlah sekadar forum diskusi, tetapi merupakan wadah untuk menguji kualitas calon pemimpin negara. Perguruan tinggi adalah tempat di mana para akademisi dan cendikiawan berkumpul, mempertukarkan gagasan, dan menganalisis berbagai isu yang dihadapi bangsa. Dialog Terbuka adalah sarana yang ideal untuk menguji kemampuan, visi, dan komitmen capres-cawapres terhadap pembangunan negara yang lebih baik.

Akademisi Sebagai Penilai Kompetensi dan Visi Kepemimpinan

Para akademisi memiliki pengetahuan dan keahlian yang mendalam dalam berbagai bidang. Mereka mampu menilai secara kritis dan analitis, merinci setiap aspek kebijakan, dan memberikan perspektif yang cermat terhadap isu-isu kompleks. Oleh karena itu, melibatkan akademisi dalam Dialog Terbuka memberikan jaminan bahwa penilaian terhadap capres-cawapres dilakukan secara profesional dan mendalam.

Muhammadiyah sebagai Penyelenggara Dialog Terbuka

Muhammadiyah, dengan jaringan perguruan tinggi dan kader-kadernya yang berkompeten, memilih untuk menjadi penyelenggara Dialog Terbuka. Keputusan ini tidak hanya menunjukkan kecintaan Muhammadiyah terhadap pendidikan, tetapi juga menegaskan tanggung jawabnya sebagai organisasi sosial dan keagamaan yang memiliki peran penting dalam pembentukan karakter bangsa.

Menguji Kualitas Kepemimpinan Melalui Pertanyaan Kritis

Dialog Terbuka memberikan platform untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan kritis kepada capres-cawapres. Pertanyaan-pertanyaan ini dapat mencakup berbagai isu strategis, seperti ekonomi, pendidikan, kesehatan, lingkungan, dan hubungan internasional. Sebuah pertanyaan yang cermat dan tajam tidak hanya menguji pengetahuan calon pemimpin, tetapi juga mengungkapkan kemampuannya dalam berpikir kreatif, merumuskan strategi, dan memberikan solusi konkret.

Keterbukaan dan Responsif terhadap Aspirasi Rakyat

Melalui Dialog Terbuka, Muhammadiyah mendorong capres-cawapres untuk bersikap terbuka dan responsif terhadap aspirasi rakyat. Bagaimana mereka menanggapi pertanyaan dari akademisi dan masyarakat umum mencerminkan kemampuan mereka dalam berkomunikasi dan bekerja sama dengan berbagai lapisan masyarakat. Keterbukaan dan responsivitas ini sangat penting dalam membangun kepercayaan masyarakat terhadap calon pemimpin.

Pentingnya Keterlibatan Mahasiswa dalam Dialog Terbuka

Mahasiswa, sebagai agen perubahan masa depan, juga memiliki peran kunci dalam Dialog Terbuka. Keterlibatan mereka menciptakan atmosfer yang dinamis dan memberikan dimensi baru dalam diskusi. Muhammadiyah, melalui dialog ini, mengajak mahasiswa untuk aktif berpartisipasi, mengajukan pertanyaan, dan menyampaikan pandangan mereka terhadap visi kepemimpinan yang diusung oleh calon presiden dan wakil presiden.

Muhammadiyah dan Kedaulatan Pangan: Isu yang Diangkat dalam Dialog

Sebagai organisasi yang peduli terhadap kesejahteraan umat, Muhammadiyah juga menggunakan Dialog Terbuka untuk mengangkat isu-isu krusial yang memengaruhi kehidupan masyarakat. Salah satu isu yang diangkat adalah kedaulatan pangan. Kedaulatan pangan menjadi pertimbangan penting dalam menilai visi dan kebijakan capres-cawapres terhadap ketahanan pangan nasional dan kesejahteraan petani.

Kritik Konstruktif untuk Perbaikan Bersama

Dialog Terbuka di perguruan tinggi bukan sekadar forum kritik tanpa solusi. Muhammadiyah, sebagai penyelenggara, mendorong adanya kritik konstruktif yang membawa solusi untuk perbaikan bersama

. Dialog ini harus menjadi titik awal untuk membangun sinergi antara pemerintah dan masyarakat, menciptakan kebijakan yang lebih efektif dan berkelanjutan.

Menggagas Wajah Baru Kepemimpinan Indonesia

Dengan Dialog Terbuka di perguruan tinggi, Muhammadiyah menggagas wajah baru kepemimpinan Indonesia yang lebih transparan, inklusif, dan berbasis pada ide-ide cemerlang akademisi dan mahasiswa. Proses ini membantu menghasilkan pemimpin yang memiliki visi yang matang, kemampuan kepemimpinan yang teruji, dan keterlibatan masyarakat yang kuat.

Dialog Terbuka sebagai Langkah Menuju Pemimpin Berkualitas

Muhammadiyah, melalui Dialog Terbuka di perguruan tinggi, memberikan kontribusi penting dalam ujian kualitas capres-cawapres Indonesia. Dengan melibatkan akademisi, cendikiawan, dan mahasiswa, Muhammadiyah menciptakan platform yang efektif untuk mengevaluasi dan menggagas calon pemimpin yang dapat membawa Indonesia ke arah yang lebih baik. Dialog ini tidak hanya menguji kualitas kepemimpinan, tetapi juga memperkuat komitmen Muhammadiyah dalam mendorong keterlibatan masyarakat dalam proses demokratisasi. Dengan langkah-langkah cerdas seperti ini, Muhammadiyah turut berperan dalam membentuk masa depan Indonesia yang lebih cerah.

Editor : Ahmad

*Wakil Sekretaris PWPM Jawa Tengah, Ketua Bidang Medkom DPD IMM Jateng, Wakil Ketua Kwarwil HW Jawa Tengah, Pemred PWMJateng.com

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE