Kolom

Menerima saat Injury Time; Sebuah Kisah Keteduhan di Forum Pemilihan Pimpinan Muhammadiyah

Oleh : Sugie Rusyono

PWMJATENG.COM – Masih ingat Final Sea Games Indonesia Vs Thailand? Di mana di menit terakhir injury time akhirnya Thailand bisa menyamakan menjadi 2-2 yang akhirnya ada perpanjangan waktu. Lalu apa hubungannya dengan Musdya kali ini? Injury time, menit terakhir itulah akhirnya yang diambil oleh Pak M Syaifudin menerima menjadi Ketua PDM Blora. Beruntung tidak ada perpanjangan waktu.

Tidak tahu persis pukul berapa, saya ikut ke lantai II Gedung Dakwah PDM Blora mengikuti 10 Pimpinan terpilih PDM Blora yang baru. 2 Pimpinan terpilih baru hadir setelah sekitar 30 menit kemudian. Sedangkan 1 orang tidak hadir karena di luar kota. Sungguh bisa menyaksikan Rapat Pleno 13 Pimpinan terpilih untuk memilih Ketua, Sekretaris dan Bendahara sesuatu yang langka.

Pleno memang cukup lama, bukan karena gontok-gontokan ingin menjadi ketua. Tetapi lama karena, harus menunggu Pak Haryanto dan dr. Zaenal. Setelah keduanya tiba. Pak Sukisno dan Budi Sudiarso memimpin pleno, sebab keduanya mendapatkan suara terbanyak, 150 suara.

Keheningan mulai terasa, setelah cekrek-cekrek dari beberapa angle, mulai kudengarkan yang disampaikan oleh kedua peraih suara tertinggi. Budi Sudiarso menyampaikan kalau urutan 1, 2 dan 3 akan menjadi Ketua, Sekretaris dan Bendahara. Maka bisa ditebak ketua antara Pak Sukisno atau P ak Budi yang sama-sama meraih suara sama.

Lha dhalah, ternyata tidak segampang yang aku bayangkan dari awal. Sesaat kemudian Pak Budi malah memilih menjadi Sekretaris dan Pak Sukisno jadi bendahara. Jelaslah yang akan menjadi ketua Mas Udin. Juga ditegaskan pemilihan harus mufakat tidak menginginkan adanya voting.

Kulihat Pak Udin yang duduk di sisi selatan terlihat kaget, sejenak terlihat ada beban di wajahnya. Kemudian menyampaikan dirinya keberatan, intinya agar Pak Sukisno atau Pak Budi yang menjadi ketua.

Baca juga, Jadwal Musyda Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah se Jawa Tengah Periode Muktamar ke-48

Suasana masih hening, Pak Budi lantas menyampaikan alasan kenapa dirinya dan Pak Sukisno tidak menerima menjadi ketua. Setelah itu dikembalikan lagi kepada Pak Udin, tetapi tetap tidak mau. Lantas Pak Budi meminta pendapat satu-satu dari pimpinan terpilih.

Komposisi dan kolaborasi generasi muda dengan tua (maaf menyebut tua) akan lebih baik untuk kemajuan Muhammadiyah Blora, sehingga tidak masalah jika dipimpin oleh yang lebih muda. Itulah yang mengemuka saat pleno.

Meski demikian, tetap saja Mas Udin tetap keberatan dan menyampaikan agar Pak Ngastoyo bisa kembali menjadi Ketua untuk periode kedua. Kembali ruangan dibuat hening, karena Mas Udin tampak terasa berat.

Di Muhammadiyah itu kolektif kolegial, pernyataan itu kembali yang mengemuka. Suasana masih hening sambil berharap Mas Udin menerima.

Mas Udin yang dari tadi tidak beranjak dari duduknya terus saja diam, sambil memainkan ponselnya. Mungkin menghubungi keluarga untuk minta doa restu atau apa. Perlu istikharah dulu juga terlontar dari yang ada di ruangan.

Sesaat kemudian, Ustaz Armin beranjak dari duduknya, dan duduk di depan Mas Udin. Entah apa yang disampaikan, yang jelas keduanya terlibat obrolan yang cukup cepat. Dari bahasa tubuh jelas terlihat Ustaz Armin memberi dukungan penuh kepada Mas Udin dan agar dia mau menerima amanah sebagai ketua.

Mas Udin masih bergeming, sedetik kemudian, kedua kader muda ini berjabat tangan bertanda kalau mas Udin menerima sebagai Ketua PDM Blora.

Lega dan plong terpancar dari seluruh ruangan, tepuk tangan dan ucapan alhamdulillah langung terdengar dan bergemuruh.

Aku lihat beberapa anggota Kokam dan panitia juga sudah ada di ruangan pleno, mungkin tidak sabar menunggu hasilnya. Karena cukup lama, hingga membuat Musyawirin sudah banyak yang meninggalkan arena Musyda.

Meski prosesnya agak lama, lebih dari 40 menit. Catatannya tidak ada yang ngotot untuk menjadi ketua. Dari awal hingga akhir prosesnya sangat teduh dan santai, sehingga Musyda bisa berjalan dengan lancar dan tanpa gejolak.

Selamat untuk Ketua, Sekretaris dan Bendahara yang baru serta Pimpinan Terpilih Periode Muktamar ke-48. Juga terima kasih kepada Pimpinan sebelumnya Periode Muktamar ke-47, yang telah mengemban amanah dan tugas Persyarikatan Muhammadiyah di Blora dengan baik. Sesuai tagline Musyda kali ini, Memajukan Blora, Mencerahkan Semesta.

Editor : M Taufiq Ulinuha

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tidak bisa menyalin halaman ini karena dilindungi copyright redaksi. Selengkapnya hubungi redaksi melalui email.

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE