Kolom

Hidup-Hidupilah Muhammadiyah

Hidup-Hidupilah Muhammadiyah

Oleh: Masyhuda Darussalam (Peserta Sekolah Tabligh PWM JATENG Angkatan 3 di UNIMMA Magelang)

PWMJATENG.COM – Di kalangan Persyarikatan Muhammadiyah, kita sangat familiar dengan dua wasiat Kyai Haji Ahmad Dahlan: pertama, hidup-hidupilah Muhammadiyah dan jangan mencari hidup di dalam Muhammadiyah, dan kedua, aku titipkan Muhammadiyah kepadamu. Wasiat pertama, hidup-hidupilah Muhammadiyah dan jangan mencari hidup di dalam Muhammadiyah, sering disalahpahami. Banyak yang beranggapan bahwa ini berarti tidak boleh menerima imbalan atau honor dari Muhammadiyah. Padahal, yang dimaksudkan Kyai Haji Ahmad Dahlan adalah bahwa berjuang di amal usaha Muhammadiyah adalah bentuk ibadah, sebagai Jihad Fisabilillah. Rezeki akan mengikuti, bukan dicari. Ketika kita berjuang untuk Muhammadiyah dengan niat ikhlas, hasilnya akan datang dengan sendirinya.

Sebagai penggerak Muhammadiyah, kita harus menjalani amal usaha dengan profesionalisme. Ketika Muhammadiyah dan amal usahanya berkembang dan menghasilkan, maka rezeki akan datang tanpa kita cari. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita yang aktif di Persyarikatan Muhammadiyah untuk mempelajari sejarah perjuangan amal usaha Muhammadiyah. Kita harus tahu tidak hanya keberhasilannya, tetapi juga tantangan yang dihadapi para pendahulu yang mendirikan amal usaha Muhammadiyah tanpa modal apa pun, tetapi berhasil berkembang karena kesungguhan dan profesionalisme.

Bukanlah hal yang memalukan apabila saat ini amal usaha Muhammadiyah sudah memiliki modal yang lebih besar. Namun, jika kita tidak berjuang dengan sungguh-sungguh dalam mengembangkannya, maka itu berarti kita tidak menghidupi Muhammadiyah. Hidup-hidupilah Muhammadiyah berarti berpikir jangka panjang, bukan hanya berfokus pada keuntungan sesaat. Allah berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat 152:

“Fadzkuruni, azkurkum, wasyukuru liwala takfurun.”
“Ingatlah kepada-Ku, niscaya Aku akan ingat kepadamu. Bersyukurlah kepada-Ku dan janganlah kamu mengingkari-Ku.”
(QS. Al-Baqarah: 152).

Ayat ini mengingatkan kita untuk selalu taat kepada Allah. Dalam menjalankan amanat Muhammadiyah, kita harus berpegang teguh pada aturan yang telah ditentukan Allah. Dengan demikian, Allah pasti akan menolong kita. Orang yang bersyukur selalu berpikir positif dan fokus pada masa depan. Orang yang khusnudzon terhadap sesama akan lebih produktif, kreatif, dan inovatif. Sebaliknya, jika seseorang terbiasa berburuk sangka (suudzon), maka produktivitasnya akan menurun.

Baca juga, Download Tanfidz Keputusan Musypimwil Muhammadiyah Jawa Tengah Tahun 2024

Selain itu, kita harus selalu mengamalkan prinsip dalam surat Al-Baqarah ayat 152, yaitu dengan taat kepada Allah, maka Allah akan mengingat kita dan memberikan pertolongan-Nya. Orang yang bersyukur akan terus berpikir positif dan bersemangat menghadapi tantangan. Berpikir positif akan mendorong kita untuk tetap kreatif, berinovasi, dan mengembangkan amal usaha Muhammadiyah ke arah yang lebih baik.

Dalam Persyarikatan Muhammadiyah, kemuliaan seseorang bukan dilihat dari harta, jabatan, atau kedudukan. Muhammadiyah tidak menuntut fasilitas, tetapi menjadikannya sebagai wadah untuk berjuang dalam menjalankan ajaran Islam. Setiap warga Muhammadiyah berjuang dengan kompetensi yang dimilikinya, seperti seorang dokter yang mendharma baktikan ilmu dan keahlian untuk kemaslahatan umat. Jika seseorang mencari keuntungan materi semata, maka itu akan berdampak pada sikap yang tidak sesuai dengan prinsip hidup Muhammadiyah. Dalam surat Al-Fajr, Allah menyindir sikap sebagian orang yang merasa dimuliakan ketika diberi kenikmatan, tetapi merasa dihina ketika diberi ujian berupa keterbatasan rezeki. Allah mengingatkan kita agar tidak bersikap demikian, karena kemuliaan sesungguhnya terletak pada ketaatan kepada-Nya, bukan pada kekayaan atau kemiskinan.

Kita harus menghidupi Muhammadiyah dengan pikiran jangka panjang, selalu memperhatikan masa depan Persyarikatan dan amal usaha Muhammadiyah. Agar tetap bermanfaat bagi masyarakat, Muhammadiyah harus mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman. Jika kita tidak dapat beradaptasi, maka kita akan punah.

Sebagai warga Muhammadiyah, kita harus senantiasa menjalankan amanat Kyai Haji Ahmad Dahlan untuk hidup-hidupilah Muhammadiyah dan jangan mencari hidup di dalam Muhammadiyah. Jika kita mengikuti prinsip ini, kita akan mendapatkan balasan yang setimpal dari Allah. Sebagaimana Allah berfirman dalam surat Muhammad ayat 7:

“Ya ayyuhal ladzina amanu, insyurullaha yanshurkum, wa yusabbit aqdamakum.”
“Wahai orang-orang yang beriman, tolonglah Allah, maka Allah pasti akan menolong kamu.”
(QS. Muhammad: 7).

Cara kita menolong Allah adalah dengan melaksanakan ajaran-Nya yang tercantum dalam Al-Qur’an dan Sunnah. Dengan berbuat demikian, kita tidak hanya bermanfaat bagi umat manusia, tetapi juga bagi alam semesta. Allah pasti akan menolong kita dengan cara yang tidak kita duga. Dengan prinsip ini, kita akan terus diperkuat kedudukannya oleh Allah, sehingga Muhammadiyah tetap kokoh dan berjuang di dunia hingga akhirat.

Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE