AUMBerita

Bangun Etika Kesalehan Digital: Demi Konten Jangan Permainkan Agama!

PWMJATENG.COM, Surakarta – Surakarta menjadi saksi momentum penting dalam upaya membangun Etika Kesalehan Digital melalui kegiatan Workshop Literasi Digital Moderasi Beragama “Memperkuat Islam Wasathiyah di Ruang Digital” di Gedung Induk Siti Walidah Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) pada Jum’at (22/3).

Majelis Pustaka dan Informasi Pimpinan Pusat Muhammadiyah bersama Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) serta tvMu menyelenggarakan workshop ini dengan menghadirkan para pakar seperti Dadang Kahmad, dan Makroen Sanjaya. Workshop dimulai dengan diskusi tentang buku “Jalan Baru Moderasi Beragama: Mensyukuri 66 Tahun Haedar Nashir”.

Dalam pembahasan “Membangun Etika Kesalehan Digital”, Makroen Sanjaya dari tvMu menyayangkan adanya konten-konten di media sosial yang semakin tidak beretika, terutama dengan penggunaan satir yang berlebihan. Salah satu masalah utama yang diungkap adalah permainan agama dalam konten-konten tersebut.

“Demi konten, agama sering kali dipermainkan,” ungkap Makroen.

Baca juga, Ketua PWM Jateng Himbau Semua Pihak untuk Bersikap Dewasa dan Berjiwa Ksatria dalam Menanggapi Hasil Pemilu

Makroen menegaskan pentingnya membangun kesalehan digital sebagai bagian dari “Isu-isu Strategis Keumatan, Kebangsaan, dan Kemanusiaan Universal” sesuai dengan Keputusan Muktamar ke-48 Muhammadiyah Aisyiyah. Dalam konteks ini, penting untuk menjalankan Amar Ma’ruf Nahi Munkar secara bijaksana dan menyebarkan konten positif yang mencerahkan.

Direktur tvMu menekankan pentingnya menggunakan konten sebagai alat untuk memperkuat silaturahmi dan memberikan pencerahan kepada publik.

Dadang Kahmad menambahkan bahwa Muhammadiyah adalah Gerakan Wasatiyah yang tidak hanya berpraktik di pulau Jawa, tetapi juga di luar Jawa yang mayoritas penduduknya beragama non-Islam. Workshop ini menjadi upaya untuk memberikan perhatian khusus kepada generasi muda yang cenderung mendapatkan informasi agama dari media sosial.

“Diperlukan sosialisasi wasatiyah atau moderasi beragama terutama untuk anak muda yang sangat terkoneksi dengan media sosial. Informasi agama yang diterima melalui media sosial perlu mendapat perhatian serius,” jelas Dadang.

Melalui workshop ini, diharapkan masyarakat dapat lebih cerdas dalam mengonsumsi konten digital, menghindari konten yang menyinggung agama, dan menjadikan media sosial sebagai sarana yang positif untuk bersilaturahmi serta memperkaya pengetahuan agama secara benar dan bertanggung jawab.

Kontributor : Fika
Editor : M Taufiq Ulinuha

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tidak bisa menyalin halaman ini karena dilindungi copyright redaksi. Selengkapnya hubungi redaksi.

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE