Editorial

Tiga Tahun IBTimes.ID, Kiprah yang Harus Diteladani Media Official Muhammadiyah

Memasuki paruh abad kedua, Muhammadiyah terus membuktikan kiprahnya bagi agama, bangsa dan negara; khususnya pada ranah dakwah. Mengingat Persyarikatan Muhammadiyah sendiri memiliki ciri khas, yakni gerakan Islam, gerakan dakwah dan gerakan tajdid. Kembali lagi pada ranah dakwah, Muhammadiyah rupanya telah cukup lama melirik ladang dakwah kekinian yakni melalui dunia maya. Yang mana dewasa ini dunia maya menjadi ‘sarang’ berkumpulnya masyarakat, baik generasi baby boomers, generasi Z, generasi Y, terlebih generasi R. Bak jamur di musim penghujan, media-media online resmi dan terafiliasi Muhammadiyah tumbuh menjamur menghiasi dinding mesin pencarian, termasuk salah satunya website ini yang notabenenya merupakan kanal official Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah.

Oh iya, penulis masih ingat sambutan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof. Dr. KH. Haedar Nashir, M.Si. pada saat Pembukaan Pengajian Ramadan PP Muhammadiyah di tahun 2018. Beliau menyampaikan bahwa dengan kemajuan media digital yang cukup pesat harus ditangkap sebagai sebuah peluang dakwah kekinian.

“Pada keadaan yang serba cepat ini kita harus bisa menghadirkan dakwah, tabligh dan pesan–pesan Islam lewat media–media baru yang ada dengan lebih masif dari pada orang lain,” ucap Haedar kala itu.

Pesan ini secara langsung mengingatkan kita—para kader—untuk memanfaatkan media digital semaksimal mungkin. Hal ini ditangkap cukup apik oleh kader-kader muda Muhammadiyah, yang beberapa tahun lalu melakukan pertemuan virtual dengan misi inti “Merebut Narasi”.

Munculah kemudian kanal-kanal media digital, baik itu media struktural maupun media alternatif, menyusul beberapa media digital yang sebelumnya telah nampak di permukaan.

***

Berbicara tentang media digital, ada satu dari sekian banyak media digital yang sangat keren dan kadang juga nyentrik dengan konten-konten Islam Berkemajuan yang menarik. Ya, sebut saja, IBTimes.ID yang hari ini telah memasuki usia 3 tahun. Usia yang cukup matang penulis kira untuk media digital afiliasi Muhammadiyah. Konten-konten segar yang kadangkala juga kontroversial mampu dikemas dengan indah oleh para kader yang menggawangi platform afiliator ini.

Dengan usia yang relatif muda dibanding dengan media resmi lainnya, IBTimes.ID bersama para kontributornya mampu menyajikan gagasan-gagasan spektakuler namun tetap substansial, yang kadang tak jarang membuat kita geleng-geleng kepala.

Sependek pengamatan penulis, IBTimes.ID sudah sangat baik dalam keikutsertaan “Merebut Narasi” dan mengetengahkan gagasan Islam Berkemajuan. Sebut saja konten konten aqidah ahlul haq was sunnah yang bernafaskan prinsip wastiyah, atau konten fikih kontemporer dengan spirit kemajuan dan menggembirakan ala Muhammadiyah. Hal ini yang penulis kira perlu di-ATM (amati, tiru dan modifikasi) oleh media-media digital resmi milik persyarikatan; tentunya dengan ciri khas dan gaya masing-masing.

***

Selain itu, perlu adanya kolaborasi antara media-media digital official dengan media-media digital alternatif, sehingga narasi-narasi Islam Berkemajuan dan Menggembirakan dapat membumi dan meluas, menjangkau seluruh umat manusia di dunia. Kalau meminjam istilah Gus Azaki Khoiruddin, “Kolaborasi Media Sindikasi”. Bukan malah menjadikan media-media afiliasi sebagai saingan atau bahkan ‘musuh’ bersama.

Menurut hemat pendapat penulis, media-media resmi persyarikatan perlu memasifkan konten-konten yang sifatnya non-reportase. Angkat narasi-narasi yang digaungkan oleh tokoh Muhammadiyah di masing-masing daerah, kemudian endorse dengan baik dan maksimal, agar warga persyarikatan memahami pesan-pesan yang ingin disampaikan oleh para tokoh. Muhammadiyah.or.id dan PWMu.co sudah memulai kerja-kerja ini, tinggal bagaimana media-media resmi lain menyusulnya.

Perlu kiranya forum khusus untuk mendudukkan seluruh pemangku kebijakan dan pengelola teknis dari seluruh media digital persyarikatan. Diskusikan dan cari strategi-strategi jitu untuk merebut narasi. Mari bersama-sama beramar ma’ruf nahi munkar secara berjamaah melalui media digital yang kira (baca: persyarikatan) miliki. Insyaallah, jika ini terealisasi, bukan tidak mungkin dakwah persyarikatan akan lebih luas jangkauannya, dan lebih maksimal syiarnya.

Penulis : M Taufiq Ulinuha (Redpel PWMJateng.com)

Muhammad Taufiq Ulinuha

Pemimpin Redaksi PWMJateng.com, Redaktur Rahma.ID.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Check Also
Close

Tidak bisa menyalin halaman ini karena dilindungi copyright redaksi. Selengkapnya hubungi redaksi melalui email.

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE