BeritaPWM Jateng

Tafsir Ajak Majelis Dikdasmen PNF Tingkatkan Kreativitas Dakwah Melalui Seni dan Budaya

PWMJATENG.COM, Semarang – Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah, Tafsir, menyampaikan sambutan penuh semangat pada Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) dan Pendidikan Nonformal (PNF) PP Muhammadiyah, Jumat (31/5). Acara yang dihadiri oleh Majelis Dikdasmen PNF PWM dan PDM se-Indonesia ini berlangsung di BBPMP Jawa Tengah.

Tafsir membuka sambutannya dengan mengapresiasi kehadiran para peserta Rakornas dan menekankan pentingnya pengembangan dakwah yang lebih kreatif dan dinamis. Ia menyoroti kebiasaan membaca murattal dalam acara-acara besar Muhammadiyah, yang menurutnya lebih cocok untuk acara kematian dan tadarus rutin di rumah.

“Saya tidak ingin mendengar lagi ada murattal di forum yang berbahagia ini. Murattal itu hanya untuk acara kematian. Dalam acara besar, kita harus menyuguhkan tilawah yang indah dan dinamis,” ujar Tafsir dengan tegas.

Tafsir menekankan bahwa membaca Al-Qur’an merupakan bentuk kreativitas budaya yang harus berkembang seiring waktu. Menurutnya, Al-Qur’an memiliki keindahan dalam tiga aspek: isi, audio, dan visual. “Qur’an memang wahyu, tapi membaca Qur’an adalah kreativitas budaya. Kita harus memastikan bahwa keindahan Al-Qur’an terpancar melalui tiga aspek tersebut,” tambahnya.

Baca juga, Buktikan Kualitas Pendidikan, Jateng Raih 5 Penghargaan Majelis Dikdasmen PNF PP Muhammadiyah!

Selain itu, Tafsir menyinggung pentingnya memanfaatkan musik dalam dakwah, merujuk pada contoh KH Ahmad Dahlan yang menggunakan biola. “Ketika kiai yang lain masih menggunakan rebana, KH Ahmad Dahlan sudah menggunakan biola. Ini adalah contoh Islam yang berkemajuan dalam bidang musik,” paparnya.

Ia juga menyampaikan pandangannya mengenai perdebatan halal atau haramnya musik dalam Islam. Tafsir menegaskan bahwa bagi Muhammadiyah, musik adalah bagian penting dari dakwah dan budaya. “Maka selesailah urusan perdebatan musik di Muhammadiyah. Musik adalah bagian dari kultur yang penting untuk dakwah,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Tafsir mengkritik kurangnya kreativitas anak muda Muhammadiyah dalam bidang musik dibandingkan dengan anak muda NU. Ia mendorong para musisi Muhammadiyah untuk lebih aktif tampil di ruang publik, tidak hanya di acara seremonial. “Anak muda Muhammadiyah baru tampil di acara seremonial, tapi belum tampil ke ruang publik. Mudah-mudahan grup band Muhammadiyah segera tampil di publik,” harapnya.

Pengembangan kreatifitas budaya ini, menurut Tafsir, juga merupakan PR Majelis Dikdasmen PNF. Ia berharap sekolah/madrasah Muhammadiyah dapat semakin meningkatkan kreatifitas budaya di kalangan siswa dan para guru,

Editor : M Taufiq Ulinuha

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE