Berita

Silaturahmi Forum AmbulansMu Jateng

Silaturahmi Forum AmbulansMu Jateng

Oleh : Khafid Sirotudin (Ketua LP-UMKM PWM Jateng)

PWMJATENG.COM – Sekitar 20 mobil Ambulans Muhammadiyah non RSMA (Rumah Sakit Muhammadiyah Aisyiyah) diparkir berjajar dua lapis di depan masjid Ar-Rahmah kompleks RSIM Kendal di Weleri. Puluhan ambulan lainnya diparkir di halaman dan kantong parkir seberang jalan RSIM, totalnya ada 112 mobil. Termasuk AmbulansMu Alphard dari Klaten yang dikendarai Husni Thamrin (Ndan HT), Ketua Forum Ambulan Muhammadiyah Jawa Tengah (AMJAT). Klaten memiliki AmbulansMu terbanyak, yaitu 42 unit dari 192 unit AmbulansMu se Jateng.

Kemarin, Ahad (9/6), F-AMJAT mengadakan Silaturahmi ke-2 dan Pengukuhan Pengurus F-AMJAT Kendal. Tahun sebelumnya, silaturahmi pertama dilaksanakan di Banjarnegara. Kegiatan berlangsung di Aula KH Ahmad Azhar Bashir Lantai 8 RSIM, tempat “tertinggi dan terdingin”–pinjam istilah dari Bupati Kendal–yang ada di Kabupaten Kendal saat ini. Selain pak BM–panggilan akrab Dr. H. Busyro Muqoddas, M.H.–Ketua PP Muhammadiyah, Bupati Kendal, PDM Kendal, PD Aisyiyah Kendal, dihadiri juga oleh para driver dan awak AmbulansMu dari berbagai daerah se Jateng, perwakilan AmbulansMu DIY, Jatim dan Jabar, serta beberapa awak ambulans LAZISNU Kendal.

Saya hadir selaku Ketua LP-UMKM PWM Jateng. Sejak September 2023 kami bekerja sama dengan perusahaan karoseri PT. Seraya Auto Indonesia mengadakan Program Bakti UMKM, yaitu sebuah program khusus perawatan gratis untuk mobil AmbulansMu, berupa perawatan dan perbaikan eksterior, interior, elektrikal dan body repair mobil ambulans. Program ini kami inisiasi sebagai sinergi antar Lembaga di persyarikatan. Untuk sementara Program Bakti UMKM baru mampu melayani 3 unit AmbulansMu per bulan. Sesuai kemampuan yang bisa kami lakukan sekarang.

Keberadaan AmbulansMu sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat dan Pemda ketika pandemi Covid-19 melanda, Maret 2020 hingga 2022. Relawan AmbulansMu tergabung di dalam MCCC (Muhammadiyah Covid-19 Command Center), bersama Tim Kamboja MDMC-LPB dan Satgas RSMA PWM Jateng. Entah sudah berapa puluh ribu pasien Covid-19 yang menikmati layanan AmbulansMu secara gratis, baik yang dibawa ke RS rujukan maupun yang meninggal dunia dan dikebumikan oleh Tim Kamboja MDMC/LPB. Sebagai penyintas Covid sebanyak 4 kali, saya pernah membersamai Tim Kamboja dan AmbulanMu Kendal melakukan pemakaman di Weleri pada jam 02.00 WIB. Sebuah pengalaman hidup yang tak terlupakan sepanjang hayat dikandung badan.

Anak Kuwalon

Dalam sambutannya, Ndan HT menyampaikan dengan “guyon maton” atas keberadaan Forum AMJAT. Di mana kehadiran AmbulansMu di berbagai daerah diibaratkan sebagai “Anak Kuwalon (Anak Tiri)” persyarikatan. ”Semua mobil tertulis PD/PC Muhammadiyah dan terdapat Logo LAZISMu, meski biaya operasional berasal dari uang saku masing-masing”, ucapnya sambil bergurau. Lalu dia menambahkan, bahwa keberadaan AmbulansMu ini di bawah majelis atau lembaga apa di Muhammadiyah kurang jelas. Sehingga minta arahan dari pak BM agar Forum AmbulansMu ini menjadi lebih jelas posisinya ke depan di lingkungan Muhammadiyah.

Dengan guyonan Ndan HT pun menyampaikan : “Hari ini kami dari Klaten datang 21 mobil dan diberi uang saku LazisMu Rp 2 juta. Kami tidak berani lewat jalan tol karena harus membayar Rp 300 ribu per mobil PP Klaten-Weleri”, ungkapnya disambut gerr tertawa peserta yang hadir. Sedangkan untuk membeli BBM saja tidak mencukupi.

Baca juga, Inspiratif! 90 Sekolah Muhammadiyah Jateng Siap Bertransformasi Menjadi Sekolah Internasional!

Ndan HT juga sempat menyentil Bupati Kendal, Dico Ganinduto, yang duduk disamping pak BM. ”Pak Dico saya doakan menjadi Cagub Jateng dan semoga saja mau membantu uang saku teman-teman yang hadir di Weleri saat ini”, rayunya disambut tepukan tangan hadirin. Bupati Kendal pada saat memberikan sambutan, menjawab rayuan Ndan HT dengan memberikan bantuan Rp 5 juta kepada panitia. Sebuah sikap berderma yang baik dari Bupati Kendal yang belum pernah saya saksikan di berbagai pertemuan yang kami ikuti.

Pada saat istirahat sholat dhuhur dan makan siang di lantai 7 RSIM, saya guyonan dengan Ndan HT. ”Yen 50 juta kanggo 100 mobil isoh dirasakke manfaate Ndan, tapi yen Rp 5 juta bingung le arep mbagi (Jika 50 juta untuk 100 mobil bisa dirasakan manfaatnya, namun kalau cuma 5 juta membuat bingung orang yang mau membaginya)”, seloroh saya. ”Padhakke kepyur Pilkada wae, sang wong seket ewu (Seperti money politic Pilkada saja, satu orang 50 ribu)”, gumam saya.

Pesan Moral

Dalam sambutan pengarahan, pak BM menyitir QS At-Taubah ayat 105, yang artinya : ”Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Maha Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan”.

Pak BM meminta para kader relawan AmbulansMu untuk bekerja dengan niat yang tulus ikhlas, memberikan pelayanan yang terbaik kepada umat dan masyarakat, serta mengharapkan rida dan rahmat dari Allah Swt.

Pak BM juga menceritakan kisah nyata seorang ibu ‘Aisyiyah di Yogyakarta yang hampir seluruh usianya digunakan bagi pengabdian kemanusiaan mengurusi anak yatim piatu di sebuah PAYM. Padahal ibu itu bukan orang yang kaya raya secara materi dan tidak memiliki jabatan tertentu di Aisyiyah. Namun Qadarullah, ibu itu tercukupi rezeki buat keluarganya dan wafat dengan husnul khatimah. Beliau wafat dengan tersenyum di usia yang cukup lanjut dan jasadnya beraroma minyak kasturi yang wangi. Sebagaimana pernah dituturkan kepada pak BM oleh ibu-ibu Aisyiyah yang melakukan pemulasaran jenazahnya.

Terkait tata kelola AmbulansMu, pak BM menyampaikan bahwa hampir semua Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) berasal dan tumbuh dari bawah (bottom up). AUM lahir dari kesadaran spiritual warga persyarikatan yang dilandasi semangat untuk memberi, berderma, sedekah dan berinfaq di jalan ilahi. Tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah. Sikap dan tindakan nyata untuk kemanusiaan adalah salah satu spirit Ideologi Muhammadiyah. Bukan hanya pandai bernarasi tanpa aksi. Sebab orasi dan narasi tanpa aksi, hanyalah halusinasi. Wallahu’alam.

Editor : M Taufiq Ulinuha

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE