Berita

Romo Didik Cahyono: Buya Haedar Adalah Sosok Inspiratif bagi Seluruh Umat Beragama

PWMJATENG.COM, Surakarta – Bertempat di Ruang Seminar Lantai 7 Gedung Induk Siti Walidah UMS, digelar Bedah Buku Jalan Baru Moderasi Beragama, pada Pembukaan Workshop Literasi Digital MPI PP Muhammadiyah bekerja sama dengan Kemenag RI. Salah satu narasumber, seorang tokoh Katholik, Romo Didik Cahyono, menyampaikan pandangan yang menarik tentang buku “Jalan Baru Moderasi Beragama” serta pentingnya harmoni antarkeyakinan.

Menyikapi buku “Jalan Baru Moderasi Beragama”, Romo Didik Cahyono menegaskan bahwa prinsip moderasi tidak hanya sekadar konsep teoritis, melainkan harus diwujudkan dalam praktek sehari-hari. Dengan mengundang tokoh dari berbagai agama, seperti dirinya yang merupakan pemuka agama Kristen, acara diskusi ini menjadi bukti konkret bahwa moderasi beragama dapat dipraktikkan dalam kehidupan nyata.

Romo Didik Cahyono juga menyoroti keberagaman kontributor buku tersebut, yang mencakup tokoh-tokoh dari berbagai latar belakang agama, seperti Kardinal Suharyo, Maria Hartiningsih, dan Pdt. Elga. Hal ini menjadi inspirasi bagi semua pihak untuk mengapresiasi dan menghargai keberagaman serta membangun relasi yang harmonis antarkeyakinan.

Baca juga, Ketua PWM Jateng Himbau Semua Pihak untuk Bersikap Dewasa dan Berjiwa Ksatria dalam Menanggapi Hasil Pemilu

Dalam perspektifnya, Romo Didik Cahyono mengangkat sosok Buya Haedar sebagai contoh nyata keharmonisan dalam beragama. “Ini menunjukkan Buya Haedar, sosok yang nyaman dan damai di tengah pergaulan umat beragama yang lain. Saya kira ini menjadi suatu hal yang inspiratif,” ungkapnya.

Tidak hanya itu, Romo Didik Cahyono juga membagikan pengalaman pribadinya saat mengambil sumpah dokter bagi mahasiswa UMS yang berasal dari berbagai latar belakang agama, termasuk umat Katholik. Hal ini menggambarkan semangat inklusi dan kesatuan dalam belajar di lingkungan akademik yang beragam.

Pada bagian akhir pemaparannya, Romo Didik Cahyono menyoroti pentingnya dialog sebagai kunci utama dalam memahami konsep moderasi. “Moderasi ini tidak hanya soal agama, namun juga tentang dimensi kehidupan yang lain,” ujarnya dengan tegas. Dia juga mengajak semua pihak untuk membuka hati dan pikiran agar siap belajar dari sudut pandang yang berbeda.

Dengan demikian, pengamatan dan pemikiran Romo Didik Cahyono menjadi suara yang menginspirasi dalam memperkuat harmoni antarkeyakinan dan menjadikan moderasi sebagai landasan untuk menjalani kehidupan beragama yang sejahtera dan berkeadilan.

Editor : M Taufiq Ulinuha

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tidak bisa menyalin halaman ini karena dilindungi copyright redaksi. Selengkapnya hubungi redaksi melalui email.

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE