Kolom

Penguatan Perkaderan di Tingkat Ranting

Oleh: Pujiono*

PWMJATENG.COM – Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) adalah Pimpinan Muhammadiyah di tingkat desa yang perannya sangat strategis dalam kemajuan Muhammadiyah. Namun sebagian Pimpinan dan warga Muhammadiyah masih memandang sebelah mata, masih ada anggapan bahwa Anggota PWM lebih hebat dari PDM, Anggota PDM merasa lebih hebat dari PCM, dan Anggota PCM beranggapan lebih hebat dari PRM. Anggapan itu saya kira kurang pas. Tinggal dari sisi mana mengkajinya. Karena kalau semua jadi Pimpinan Pusat, siapa yang akan ngurusi bawah? Karena struktur organisasi itu semua memiliki fungsi dan peran. Justru dalam penggalangan masa yang sesungguhnya ada di ranting.

Jika ranting makmur otomatis organisasi akan besar dan kuat. Ibarat segitiga piramid yang duduk dengan kokoh, ditopang oleh ranting yang banyak kuat. Dan semakin ke atas mengerucut semakin berkualiatas. Tapi jika yang banyak itu Pimpinan Pusat, Wilayah, Daerah, saat Muktamar/Musywil/Musyda ramai hingga saling “sikut”, sementara PRM sepi. Maka ibarat segitiga piramid yang terbalik, di mana pucuk lancipnya di bawah, ranting kecil yang pasti organisasi labil dan tidak sehat.

Maka, berikut ini kami sampaikan pentingnya penguatan perkaderan di tingkat ranting.

Pertama, PRM sebagai pilar uswah (teladan masyarakat). Jika, Anggota PRM adalah tokoh idola panutan masyarakat setempat, bisa dipastikan perkembangan Muhammadiyah. Dengan memiliki kader yang kuat di tingkat ranting, mereka dapat mengawal implementasi nilai-nilai Islam yang sesuai dengan visi dan misi Muhammadiyah.

Kedua, penyalur dakwah Muhammadiyah. Ranting Muhammadiyah berperan sebagai basis dakwah Islam yang moderat dan inklusif. Kader yang berkualitas akan mampu menyampaikan pesan Islam dengan benar dan efektif, menghindari radikalisasi, serta menciptakan pemahaman yang lebih luas. Dan itu akan mudah diterima bila tokoh PRM-nya qualified.

Baca juga, Tanggapi Putusan MK, Ketua PWM Jateng: Politik Dinasti Harus Disikapi Secara Arif

Ketiga, PRM sebagai tombak pelayanan sosial. Muhammadiyah dikenal aktif dalam pelayanan sosial. Kader di tingkat ranting dapat memberikan kontribusi nyata dalam membantu masyarakat, seperti melalui panti asuhan, rumah sakit, dan program-program sosial lainnya. Bagaimana mau diikuti masa, lha PRM-nya jarang kumpul masyarakat

Keempat, PRM penerus organisasi. Dengan kader yang kuat, Muhammadiyah di tingkat ranting dapat lebih efisien dalam mengelola kegiatan organisasi, seperti administrasi, keuangan, dan program-program dakwah.

Kelima, PRM adalah roda percepatan pertumbuhan organisasi. Kader yang berkualitas dapat memikat lebih banyak anggota dan mendukung pertumbuhan Muhammadiyah di tingkat ranting, yang pada gilirannya akan memperkuat peran organisasi ini dalam masyarakat.

Oleh karena itu, penguatan kader organisasi Muhammadiyah di tingkat ranting adalah kunci keberhasilan dalam menjalankan misi dan visi organisasi ini serta berkontribusi positif bagi masyarakat Indonesia.

Semoga pesan ini menambah semangat para pejuang ranting. Anda adalah pahlawan ujung tombak dan ujung tombok organisasi. Semoga tetap semangat dan perkuat semangat, keikhlasan, dan keridaan kepada Allah. Salam ranting itu penting.

Editor : M Taufiq Ulinuha

*Anggota MTT PWM Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tidak bisa menyalin halaman ini karena dilindungi copyright redaksi. Selengkapnya hubungi redaksi melalui email.

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE