Orasi Jokowi di Milad ke – 55 UMS. Negara Tak Boleh Kalah dengan Preman
SURAKARTA – Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, membeberkan keberhasilan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam membersihkan dan memindahkan pedagang kaki lima (PKL) Tanah Abang di hadapan para Guru Besar Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS). “Dulu begini (sambil menujuk sebuah foto kondisi Tanah Abang sebelum dibersihkan), nah sekarang begini (sambil menunjuk foto sebuah jalan di Tanah Abang yang sudah bersih dari PKL),” ujar Jokowi.
Meski demikian, Jokowi mengaku mengalami kesulitan yang luar biasa ketika membersihkan dan memindahkan PKL Tanah Abang ke Pasar Blok G. Dalam usahanya itu, ratusan pedagang memprotes keras kebijakan Jokowi-Ahok itu. Belum lagi di Tanah Abang juga banyak preman-preman. “Negara tak boleh kalah oleh preman. Pemerintah harus hadapi,” kata Jokowi
Setelah turun langsung ke lapangan, berkomunikasi dan menyelesaikan permasalahan Tanah Abang, protes para pedagang dan preman berangsur-angsur bisa diatasi. “Saya temui, yang tatoan-tatoan itu juga ikut menyalami saya,” imbuhnya.
Jokowi banyak mencontohkan perlunya turun ke lapangan untuk mendengar suara rakyat. Karena dengan dekat dengan rakyat bisa membuat desain pembangunan yang sesuai. “Kalau kita hanya menyusun desain pembangunan di meja akan mendapat informasi yang salah. Karena informasi yang masuk hanya ABS (asal bapak senang). “Mendesain pembangunan harus berdasarkan kenyataan yang ada di lapangan. Jadi menjadi pemimpin jangan takut turun dan dekat dengan rakyat. Dengan turun ke lapangan, semua akan terlihat jelas,” ujar Jokowi. (Fakhrudin/vivanews.com)