Editorial

Merefleksikan: Untuk Menciptakan Kader IMM yang Lebih Baik

Oleh : Noferi Dwi Yulianto, S.Pd.

PWMJATENG.COM – Setengah abad lebih organisasi Muhammadiyah yang bergerak di bidang mahasiswa, yang di lahirkan oleh ayahanda Djazman Al Kindi di Yogyakarta pada tanggal 14 Maret 1964 M atau bertepatan pada tanggal 29 Syawal 1384 H. Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) lahir di tengah permasalahan pada tahun 1936 di Jakarta bertepatan pada Muktamar Muhammadiyah ke-25 (seperempat abad) yaitu pada saat adanya rencana yang di keluarkan oleh pemerintah dimana organisasi himpunan mahasiswa islam akan dibubarkan. Tetapi di luar itu ada problematika di dalam Muhammadiyah yaitu kebutuhan Muhammadiyah atas adanya kader yang berdakwah di ranah  kampus atau mahasiswa karena sebelumnya sudah lahir terlebih dahulu kakak dan adiknya yaitu IPM, Pemuda Muhammadiyah.

59 tahun Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah lahir usianya yang cukup membuktikan atas kedewasaan dalam berorganisasi. Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah sudah bergerak di berbagai ranah bangsa Indonesia, umur yang sudah tidak muda lagi bagi IMM. Banyak pekerjaan rumah yang dilakukan oleh kader-kader IMM untuk melakukan sebuah gerakan yang bisa mengimplementasikan tujuan dari IMM yaitu terbentuknya akademisi islam yang berakhlak mulia dalam rangka mencapai tujuan persyarikatan. IMM sudah 59 tahun seharusnya sudah membuktikan pada Muhammadiyah dan bangsa atas perubahan yang sudah dilakukan oleh kader-kader ikatan. Beberapa sektor saja yang sudah di warnai oleh kader ikatan, tetapi masih banyak sektor yang belum di warnai oleh kader ikatan.

Bergerak bersama, membangun peradaban, adalah tema yang diangkat oleh DPP IMM mempunyai tujuan yang sangat besar untuk dilakukan oleh kader-kader IMM melakukan gerakan bersama-sama dari komisariat sampai pimpinan pusat untuk melakukan sebuah perubahan dalam organisasi Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah serta membentuk dan melahirkan embrio yang baru dalam ranah peradaban, baik peradaban kemahasiswaan meliputi akademik mahasiswa, humanitas serta keimanan seorang kader kepada Allah Swt dan Nabi Muhammad Saw tetapi tidak dilupakan dalam hal kebangsaan untuk membentuk peradaban dari sektor pemerintahan.

Baca juga, Konsolidasikan Ujung Tombak Organisasi, IMM Jateng Gelar Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda)

Dalam memperingati milad ke 59 Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah penting untuk melakukan merefleksikan diri pada setiap kader untuk menjawab sebuah tantangan pada ikatan mahasiswa Muhammadiyah:

1. Tantangan kebudayaan

Kebudayaan yang semakin jauh dari nilai-nilai semakin oppoturnis, pragmatis dan semakin materialis, kebudayaan itu saya melihat pada saat ini sudah masuk pada ranah kader-kader IMM serta sudah masuk pada organisasi, banyak kader yang sekarang mempunyai sifat opportunis yaitu menghendaki apa saja yang bisa menguntungkan pada diri sendiri atau organisasi yang mempunyai tujuan sangat tidak bagus dalam kelanjutan organisasi ini karena itu bisa membuat para kader-kader IMM semakin jauh dari tujuan dari tujuan IMM yang sebagai akademisi Islam. Yang kedua adalah pragmatis banyak kader-kader IMM yang saya temui baik pada saat perkaderan atau pada saat ngopi, banyak cerita dari seorang kader melihat sebuah kegiatan yang tidak ada kepentingan buat diri sendiri enggan untuk melakukan sebuah kegiatan itu. Yang terakhir yaitu materealis sebuah kegiatan yang dilakukan oleh kader harus berorientasi pada uang. Saya melihat sifat itu sudah ada pada tubuh organisasi Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah karena kalau itu semakin terus menerus ada pada tubuh IMM akan semakin buruk organisasi ini.

2. Tantangan gerakkan mahasiswa pada elitisis

Pada saat ini saya melihat kader-kader sudah banyak yang merangarah pada ranah elit. Kadang kita bangga dekat dengan stack holder pemerintahan merasa bisa mewakili rakyat untuk menyalurkan aspirasi pada rakyat kepada pemerintahan, padahal pada saat ini yang dilakukan oleh mahasiswa dengan dekat berbeda jauh dengan tujuan awal yaitu menyalurkan aspirasi rakyat, tetapi hanya ingin di pandang bisa wah di kalangan mahasiswa lainnya. Menurut saya dengan adanya fenomena yang terjadi pada saat ini mahasiswa dekat dengan pemerintah akan semakin jauh dengan pada esensi mewakili rakyat itu sendiri dikarenakan semakin dekat dengan pemerintah semakin enak dan nikmat untuk melakukan sebuah keberhasilan pada diri sendiri bukan untuk kepentingan rakyat.

3. Tantangan analisis mahasiswa

Kemunduran kader-kader IMM untuk melakukan sebuah upgrade pada diri sendiri di bidang akademik menurut saya banyak kader- kader yang sudah tidak memperhatikan akademik secara baik, ini didasarkan pada sedikitnya kader yang lulus tidak tepat waktu, serta tidak melanjutkan pendidikan ke strata selanjutnya. Ini menunjukan bahwa sudah jauh dari tujuan dasar IMM itu sendiri.

Di Milad ke 59 ini sudah seharusnya kader merefleksikan diri untuk berbenah ke ranah yang lebih baik lagi serta bisa menciptakan sebuah embrio yang baik serta menciptakan peradaban yang sesuai dengan tema besar milad ini yaitu Bergerak bersama, membangun peradaban dan Tujuan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah. Selamat milad Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah ke 59 tahun semoga milad ini merefleksikan sejarah secara mendalam IMM dan menjadikan loncatan ke depan yang sangat jauh untuk bisa memberikan kontribusi kemanfaatan kepada masyarakat dan bangsa.

Editor : M Taufiq Ulinuha

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Check Also
Close

Tidak bisa menyalin halaman ini karena dilindungi copyright redaksi. Selengkapnya hubungi redaksi melalui email.

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE