LAZIS-LPB Muhammadiyah Launching SekolahMu Aman Di Lereng Gunung Merapi
MAGELANG – Di awal 2014 Indonesia kembali dilanda bencana alam seperti gempa bumi, longsor, banjir bandang, dan bencana alam lainnya yang sangat rentan. Bencana alam tersebut mengakibatkan sejumlah sarana pendidikan mengalami rusak berat dan ringan. Berdasarkan data Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sampai akhir tahun 2011 ada 194.844 ruang kelas rusak berat di SD/SDLB dan SMP/SMPLB. Sementara yang telah direhabilitasi sebanyak 21.500 ruang kelas. Sisanya sebanyak 173.344 ruang kelas yang rusak berat akan direhabilitasi pada 2012-2014.
Data lain yang dirilis Kementerian Agama menunjukkan dari 208.214 ruang kelas MI dan MTs, sebanyak 13.247 ruang kelas rusak berat dan 51.036 rusak ringan. Tak berbeda dengan sekolah-sekolah Muhammadiyah yang rusak akibat bencana alam. Di Kecamatan Dukun, Desa Sumber, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah misalnya, terdapat MI Muhammadiyah pada Kawasan Rawan Bencana (KRB) 3 lereng Gunung Merapi yang mengalami kerusakan.
Berdasarkan laporan Lembaga Penanggulangan Bencana (LPB) Pimpinan Pusat Muhammadiyah, sekolah tersebut berada di sebelah barat lereng Merapi yang jaraknya sekitar 7 km dari puncak. KRB 3 merupakan kawasan dengan kategori paling rawan terkena imbas letusan Merapi. Sekolah tersebut memiliki beberapa keunggulan dibandingkan sekolah di sekitarnya, yaitu ekstrakulikuler drumband, kegiatan keagamaan, dan kegiatan intra unggulan.
Beberapa waktu yang lalu, Lembaga Amil Zakat Pimpinan Pusat Muhammadiyah (LAZIZMU) bersama LPB Pimpinan Pusat Muhammadiyah meluncurkan program SekolahMu Aman untuk MI Muhammadiyah Kec. Dukun, Desa Sumber. Acara tersebut dihadiri oleh Camat Dukun, Siti Zuamroh, M.Si, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Magelang, Sulaiman Afandi, M.Ag, Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Dukun, Muhani, Direktur CIMB Niaga Syariah dan Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Dr. H. Agung Danarto, M.Ag, yang sekaligus menyampaikan pengajian diakhir acara.
Program SekolahMu Aman fokus pada penguatan kapasitas bangunan sekolah yang aman secara struktur bangunannya, lingkungannya, dan pemahaman pengetahuan kebencanaan. Untuk itu, sebagai salah satu bentuk komitmen LAZISMU dan MDMC menelurkan visi dalam balutan tema Indonesia Siaga.
Ketua Lembaga Penanggulangan Bencana (LPB) PP Muhammadiyah, H. Budi Setiawan, ST, menyatakan Indonesia Siaga adalah spirit bahwa kita menerima bencana sebagai realitas yang tak terbantahkan. “Bencana harus dihadapi dengan penuh kesiapan. Kita sepakat siap menghadapi bencana, sementara teknologi yang mampu merekayasa bencana tidak mampu mencegahnya”, tutur Budi Setiawan.
Konsep SekolahMU Aman yang dimaksud bukan aman secara fisik semata, tapi secara psikologis. Budi memaparkan bahwa sebagian masyarakat belum siap menghadapi bencana. “Sebagai bentuk kepedulian LAZISMU-MDMC dan PP Muhammadiyah mengedukasi masyarakat untuk menghadapi bencana dengan kesiapan baik secara pengetahuan dan psikologis“, papar Budi Setiawan.
Sementara itu, Camat Dukun, Siti Zumaroh M.Si, dalam sambutannya menyampaikan begitu mendengar istilah SekolahMu aman yang terlintas dibenaknya adalah sekolah aman dalam pengertian yang lain. “Begitu mendengar penjelasan dari MDMC ternyata yang dimaksud adalah sekolah siaga bencana. Kami sangat mendukung program ini. Kami berharap anak-anak yang bersekolah disini dapat belajar dengan baik, aman dan nyaman,“ tegas Zumaroh.
Program SekolahMu Aman juga merupakan kerjasama LAZISMU dan CIMB Niaga Syariah. Guru MI Muhammadiyah, Umar Ledy, mengungkapkan selain mendapat bantuan dari CIMB Niaga Syariah, dewan guru dan masyarakat juga menggalang dana sebagai wujud dari ketulusan akan keberadaan sekolah tersebut. Kendati sudah 40 persen jadi secara fisik, harapan para guru, wali murid dan masyarakat Desa Sumber dapat terus melanjutkan pembangunan MI Muhammadiyah. (Fakhrudin/muhammadiyah.or.id)