Kolom

Kita Semua Sesat

Oleh : Arip Hidayat*

PWMJATENG.COM – Kalau saya bikin judul tulisan, “kita semua sesat”. Anda tak perlulah dengan spontan menanggapinya dengan berkata, “kita”?. “Elo aja kali yang sesat, jangan bawa-bawa kita ya !”. Tentunya judul tulisan di atas sangat tak perlu anda tanggapi dengan model dialog ala Ababil, alias ABG labil, macam itu. Ingat umur, sudah pada tua-tua semua kok maunya terlihat seperti remaja terus. Bercanda, he.

Yang bilang kita semua sesat itu bukan saya. Tapi Hadist Qudsi. Sudah namanya hadist. qudsi lagi. Hadist qudsi itu salah satu sumber rujukan otoritatif dalam islam. Levelnya satu tingkat di bawah Qur’an. Secara definisi hadist qudsi adalah sabda Nabi Muhammad Saw tapi maknanya datang dari Allah swt.

Hadist qudsi yang di maksud sebagaimana tertera dalam kitab Arba’in An-Nawawi nomor 24. Penulis kitab ini, Imam Nawawi (w. 1277 M) menulis satu hadist qudsi yang panjang, diantara redaksinya ; Allah berfirman, Ya ‘ibadi, kullukum dallun, illa man hadaituhu, fastahduni, ahdikum (wahai hamba-Ku, kalian itu sesat, kecuali yang Aku beri petunjuk, maka mintalah petunjuk pada-Ku, niscaya Aku berikan petunjuk pada kalian). Redaksinya jelas, manusia itu sesat, dan yang sudah taat pun masih berpotensi sesat. Maka mohonlah kepada-Nya agar dia melimpahkan petunjuk-Nya kepada kita, sampai ajal menjemput kita.

Baca juga, Jadwal Musyda Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah se Jawa Tengah Periode Muktamar ke-48

Untuk itu, tak salah bila mendirikan shalat wajib lima waktu adalah sarana memohon petunjuk. Bayangkan setinggi apa pun level kesalehan manusia, tetap saja dia wajib menjalankan shalat lima waktu. Dan tahukah anda bahwa dalam shalat ada do’a fatihah. Dan dalam surat al-fatihah yg wajib kita baca dalam sehari-semalam 17 kali dalam setiap raka’at shalat itu terdapat ayat yang agung ; Ihdinaṣ-ṣirāṭal-mustaqīm. (Tuhan, tunjukanlah kami jalan yang lurus).

Imam as-suyuthi (w. 1505 M), menjelaskan makna ayat ini dengan kalimat ; arsyadana. Maknanya limpahkanlah petunjuk. Petunjuk berupa ilmu tentang agama ini. Baik yang berkaitan dengan iman, islam atau ihsan. Petunjuk itu berupa ilmu agama. Cara memperolehnya adalah, pertama, dengan belajar ; mondok, sekolah, kuliah, menghadiri majlis ilmu di sertai adab-adabnya. Ada pun adab agar beroleh ilmu adalah takdzim, menghormati ilmu dan ahli ilmu. Guru, kiai, muballigh yang lurus sangat menjauhi sifat gila hormat, tapi adab seorang murid wajib hormat kepada gurunya, agar ilmunya membawa kebaikan. Cara kedua agar beroleh petunjuk adalah membersihkan hati dari sifat lalai terhadap Allah swt, dari dengki, takabur, riya, dan lain sebagainya. Karena ilmu yg suci akan sirna dalam hati yang kotor.

Wal akhir. Jangan bosan. Jangan putus asa untuk selalu ber-munajat pada-Nya dalam shalat-shalat kita, momohon petunjuk pada-Nya. Kita masih sesat dan berpotensi untuk sesat. Mohonlah pada-Nya dengan khusyu’. petunjuk yang lurus berupa pengetahuan tentang ilmu seputar ke-imanan, seputar syari’at agama, berdasarkan tuntunannya. Sebagaimana prilaku Sayyidina Muhammad saw.

*Ketua Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah Adiwerna, Tegal

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tidak bisa menyalin halaman ini karena dilindungi copyright redaksi. Selengkapnya hubungi redaksi melalui email.

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE