Berita

Ketua PBNU: Haedar Nashir Navigator Umat Muslim Indonesia

PWMJATENG.COM, Surakarta – Dalam kegiatan Bedah Buku Jalan Baru Moderasi Beragama yang sangat inspiratif dan reflektif, Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Savic Ali, memberikan sorotan penting terkait pemikiran dan upaya Haedar Nashir, khususnya dalam konteks moderasi beragama pasca reformasi, Jumat (22/3). Dalam pandangannya, Savic menggambarkan dengan jelas bagaimana dinamika pada saat itu memengaruhi Muhammadiyah secara signifikan.

“Saya kira, karya Pak Haedar (Islam Syariat) memotret dengan sangat detail bagaimana perkembangan organisasi-organisasi atau komunitas-komunitas salafi pasca reformasi,” ujar Savic, mencerminkan kekagumannya terhadap analisis mendalam yang dilakukan oleh Haedar Nashir.

Lebih lanjut, Savic juga mengungkapkan pemahamannya tentang dampak substansial yang ditimbulkan terhadap Muhammadiyah. “Jadi kalau tumbuhnya komunitas-komunitas Salafi, mungkin kalau NU, ya mungkin kehilangan beberapa anggota yang ikut. Tetapi kalau Muhammadiyah, kehilangan aset dan anggota. Saya juga baru tahu,” tambahnya.

Baca juga, Ketua PWM Jateng Himbau Semua Pihak untuk Bersikap Dewasa dan Berjiwa Ksatria dalam Menanggapi Hasil Pemilu

Dari sudut pandang Savic, langkah-langkah yang diambil oleh Muhammadiyah di bawah kepemimpinan Haedar Nashir merupakan keputusan yang sangat tepat. “Saya kira, Muhammadiyah dengan Pak Haedar Nashir, menurut saya mengambil jalan dan keputusan yang sangat tepat dengan keputusan konsolidasi dan revitalisasi itu. Saya tidak bisa membayangkan kalau kemudian di Muhammadiyah tidak ada langkah itu,” jelasnya.

Pemaparan Savic juga menyoroti kemampuan Haedar Nashir dalam menavigasi Muhammadiyah di tengah era keterbukaan baru. “Saya menyaksikan bahwa Pak Haedar menunjukkan mampu menavigasi Muhammadiyah di era keterbukaan baru pada saat itu, yang saya kira tidak mudah dan sangat menentukan laju Muhammadiyah hari ini,” ucapnya.

Tak hanya itu, dalam pandangan Savic, Muhammadiyah dan NU bukan hanya merupakan organisasi keagamaan, tetapi juga memainkan peran penting dalam sejarah demokrasi di Indonesia. “Saya kira sosok Pak Haedar juga mampu menjaga jarak dengan Partai Politik dan mampu menavigasi Muhammadiyah dan umat muslim Indonesia pada konteks pergolakan ideologi,” paparnya dengan lugas.

Dengan pemaparan yang mendalam dan reflektif, Savic Ali menggambarkan peran penting Haedar Nashir dalam membawa Muhammadiyah melalui dinamika zaman yang penuh tantangan, sekaligus menjaga esensi dan nilai-nilai yang diyakininya.

Editor : M Taufiq Ulinuha

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tidak bisa menyalin halaman ini karena dilindungi copyright redaksi. Selengkapnya hubungi redaksi melalui email.

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE