BeritaKabar Daerah

Inspiratif! Muhammadiyah Beri Edukasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja Guru di Jakarta Selatan

PWMJATENG.COM, Jakarta Selatan – Setiap pekerja, baik di sektor formal maupun informal, memiliki hak untuk mendapatkan perlindungan atas keselamatan dan kesehatan kerja. Proses kerja, peralatan kerja, serta lingkungan kerja merupakan potensi bahaya yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan bagi pekerja. Di Indonesia, pada tahun 2023, tercatat 370.747 kasus kecelakaan kerja. Berdasarkan laporan Kementerian Ketenagakerjaan Indonesia tahun 2020, 65,89 persen kecelakaan terjadi di lokasi kerja, 25,77 persen kecelakaan lalu lintas, dan 8,33 persen di luar lokasi kerja.

Merespons hal ini, Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (UHAMKA) dan Universitas Muhammadiyah AR Fachruddin (UNIMAR) bekerja sama dengan Pimpinan Cabang Muhammadiyah Bukit Duri Jakarta Selatan mengadakan kegiatan Pengabdian Masyarakat berupa sosialisasi tentang “Edukasi Pengenalan dan Pengendalian Potensi Bahaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja Bagi Guru” kepada para guru SD Muhammadiyah 16 dan 52 Bukit Duri, Jakarta Selatan, pada Rabu, (15/5).

Acara ini dibuka oleh Rosdiana, Kepala Puskesmas Pembantu Bukit Duri, yang memberikan motivasi kepada para guru agar serius dalam menyimak materi edukasi ini. “Dalam bekerja, penting untuk mengenal dan mengendalikan potensi bahaya keselamatan dan kesehatan kerja dengan benar serta memperhatikan lingkungan pekerjaan agar para guru dapat terhindar dari kejadian kecelakaan kerja,” ujar Rosdiana.

Sebagai narasumber, Wening, seorang dokter spesialis Kedokteran Okupasi yang ahli di bidang kesehatan kerja, menjelaskan berbagai jenis potensi bahaya keselamatan dan kesehatan kerja serta cara mengendalikannya. “Terpeleset akibat posisi kabel yang tidak benar adalah potensi bahaya keselamatan. Nyeri tulang belakang akibat duduk terus-menerus adalah potensi bahaya ergonomi. Dehidrasi karena suhu ruangan kerja yang panas merupakan potensi bahaya fisika. Stres akibat tenggat waktu yang ketat termasuk potensi bahaya psikososial. Selain itu, beberapa penyakit akibat kerja yang berpotensi timbul pada guru seperti gangguan pita suara dan gangguan penglihatan juga perlu diwaspadai,” jelas Wening.

Baca juga, Halal-Haram Musik dan Nyanyian

Wening juga memberikan tips agar para guru dapat melakukan pekerjaan dengan aman, seperti menata lingkungan kerja dengan baik, melakukan peregangan tubuh jika duduk terlalu lama, mengalihkan pandangan dari komputer secara berkala, menggunakan alat pelindung diri saat berkendara, dan minum air putih sekitar tiga liter per hari untuk menghindari dehidrasi.

Selain itu, Wening juga membahas potensi bahaya biologi seperti demam berdarah yang sedang marak, dan menjelaskan cara pengendaliannya di lingkungan sekolah dengan program 3M (Menutup, Mengubur, dan Menguras) serta pemeriksaan jentik berkala.

Kegiatan ini dilaksanakan secara offline di SD Muhammadiyah 16 dan 52 Bukit Duri, Jakarta Selatan, dan dihadiri oleh Kepala Puskesmas Pembantu Bukit Duri, Kepala Sekolah SD Muhammadiyah 16 dan 52, serta 13 guru. Para guru mengikuti acara dengan antusias dan aktif, menyadari pentingnya informasi kesehatan yang diberikan.

Upaya nyata dari UHAMKA dan UNIMAR dalam meningkatkan kesadaran dan pengetahuan tentang keselamatan dan kesehatan kerja di kalangan guru ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman dan sehat. Langkah ini diharapkan dapat mengurangi risiko kecelakaan kerja dan meningkatkan kualitas hidup para guru.

Kontributor : Hendra Apriyadi
Editor : M Taufiq Ulinuha

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE