Kabar Daerah

Humas SD Muhammadiyah 1 Solo Jadi Narasumber Mengenal Kurikulum Merdeka

PWMJATENG.COM, Surakarta – Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas SD Muhammadiyah 1 Solo Dwi Jatmiko sosialisasi mengenalkan Kurikulum Merdeka. Dia menerangkannya dalam Pembinaan Mutu Pendidikan Guru Pendidikan Agama Islam Kecamatan Banjarsari Surakarta, Kamis (14/4/2022)

Jatmiko—sapaan akrabnya—menjelaskan secara gamblang makna ‘merdeka’ dalam Kurikulum Merdeka. Ikut membersamai Pengawas PAI Dra Hj Siti Nursyiam MPdI, Ketua KKG Sarjiyanto SAg, Sekretaris Ihsan Mahmud SAg dan guru PAI hadir di Aula Korwil III Kecamatan Banjarsari, ikut menyimaknya.

“Merdeka dimulai dari diri. Eksplorasi konsep. Ruang kolaborasi. Refleksi terbimbing. Demontrasi Kontekstual. Elaborasi Pemahaman. Koneksi antar materi dan Aksi nyata,” ucap Jatmiko, mengawali sesi sosialisasi dan kesepakatan belajar peserta dilarang menghidupkan handphone.

Diawal materi, Jatmiko memberikan beberapa pertanyaan kepada peserta. Setelah sesi ini, diharapkan memahami; Struktur Kurikulum Merdeka dan penerapannya. Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan yang sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan Satuan Pendidikan. Prinsip Pembelajaran, Asesmen dan Penerapannya. Penggunaan Perangkat Ajar.

“Apa kekhasan dari Kurikulum Merdeka?,” tutur Jatmiko.

Dia menerangkan, Struktur Kurikulum Merdeka. Kegiatan Intrakurikuler. Untuk setiap mata pelajaran mengacu pada capaian pembelajaran. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Mengacu pada standar Kompetensi Lulusan dialokasikan sekitar 20% beban belajar per tahun.

Baca juga, Hapus Stigma Angker, Matematika Jadi Mudah Dipelajari

“Struktur kurikulum SD/MI dibagi menjadi 3 Fase. Fase A kelas 1 dan 2. Fase B kelas 3 dan 4 serta fase C kelas 5 dan 6,” jelasnya.

Selanjutnya, Jatmiko menjelaskan Pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dilakukan secara fleksibel, baik muatan maupun waktu pelaksanaan. Mengacu pada capaian Profil Pelajar Pancasila sesuai dengan fase peserta didik, dan tidak harus dikaitkan dengan capaian pembelajaran pada mata pelajaran. Projek dapat dilaksanakan dengan menjumlah alokasi jam pelajaran Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dari semua mata pelajaran dan jumlah total waktu pelaksanaan masing-masing projek tidak harus sama.

“Alokasi waktu. Alokasi jam pelajaran pada struktur kurikulum dituliskan secara total dalam satu tahun. Satuan Pendidikan mengatur alokasi waktu setiap minggunya secara fleksibel dalam satu tahun ajaran,” terangnya.

Dia lantas menekankan, Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan. Kurikulum operasional yang dikembangkan sesuai karakteristik dan kebutuhan peserta didik, satuan pendidikan, dan daerah. Melibatkan seluruh pemangku kepentingan, termasuk siswa, komite sekolah, dan masyarakat.

“Pemerintah menyediakan contoh-contoh kurikulum operasional sekolah yang dapat dimodifikasi, dijadikan contoh, atau rujukan untuk satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum operasionalnya,” imbuhnya.

Kontributor : Jatmiko.
Editor : M Taufiq Ulinuha

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tidak bisa menyalin halaman ini karena dilindungi copyright redaksi. Selengkapnya hubungi redaksi melalui email.

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE