BeritaPWA Jateng

Digelar di Jateng, Milad 107 Tahun ‘Aisyiyah Menjawab Problem Kemanusiaan Global!

PWMJATENG.COM, Yogyakarta – Mengusung tema “Memperkokoh dan Memperluas Dakwah Kemanusiaan Semesta,” ‘Aisyiyah akan memperingati Milad ke-107 pada 19 Mei 2024. Sebagai organisasi perempuan Muhammadiyah, ‘Aisyiyah yang didirikan pada 27 Rajab 1335 H atau 19 Mei 1917 ini hadir untuk mengatasi keterbatasan peran perempuan di ranah domestik. K.H Ahmad Dahlan bersama para sahabatnya serta istrinya, Nyai Siti Walidah, memberikan kesempatan pendidikan dan akses bagi perempuan Kauman, Yogyakarta, untuk berkiprah di publik.

Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Umum PP ‘Aisyiyah, Salmah Orbayinah, pada konferensi pers Milad ke 107 ‘Aisyiyah yang diselenggarakan pada Satbu (18/5). Turut mendampingi pada kesempatan tersebut, Sekretaris Umum PP ‘Aisyiyah, Tri Hastuti Nur Rochimah, Sekretaris PP ‘Aisyiyah, Diyah Puspitarini, dan Wakil Ketua PP ‘Aisyiyah, Siti Aisyah dan Latifah Iskandar.

Salmah Orbayinah menjelaskan bahwa dengan berbagai program yang dimiliki, ‘Aisyiyah berusaha untuk turut serta menjawab persoalan-persoalan kemanusiaan. Gerakan ini kemudian meluas tidak hanya di seluruh Indonesia tetapi juga hingga mancanegara. Saat ini, ‘Aisyiyah memiliki 35 Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah tingkat provinsi, 460 Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah tingkat kabupaten, ribuan Pimpinan Cabang ’Aisyiyah tingkat kecamatan, dan puluhan ribu Pimpinan Ranting ‘Aisyiyah di tingkat desa; serta sepuluh Pimpinan Cabang Istimewa ‘Aisyiyah (PCIA) di luar negeri seperti Kairo, Australia, Malaysia, Islamabad, Sudan, Taiwan, Turki, Hongkong, Jepang, dan Britania.

Mengusung panji Islam Berkemajuan, ‘Aisyiyah membuktikan perannya dalam menjawab berbagai masalah yang dihadapi masyarakat dan bangsa. Teologi Al Maun yang diajarkan Kiai Dahlan dalam memberantas kemiskinan, kebodohan, dan kejumudan menjadi doktrin utama. Pengentasan kemiskinan, kebodohan, minimnya kesehatan, dan kejumudan dilakukan kepada semua orang tanpa batasan agama, suku bangsa, bahasa, atau warna kulit. Gerakan ‘Aisyiyah di bidang pendidikan, kesehatan, bantuan kemanusiaan, perlindungan perempuan dan anak, serta kepedulian terhadap kelompok marginal adalah wujud kesetaraan gender dan inklusi sosial.

Saat ini, ‘Aisyiyah melihat berbagai problem kemanusiaan yang semakin kompleks. Dunia masih menghadapi masalah kemiskinan ekstrem; di mana 1 dari 10 perempuan di dunia hidup dalam kemiskinan ekstrem. Mereka kesulitan mendapatkan kebutuhan dasar seperti akses makanan (food security), pekerjaan layak, dan sanitasi. Banyak negara mengalami konflik akibat perang seperti di Ukraina dan Palestina, yang menyebabkan korban jiwa dan pengungsian besar-besaran. Pendudukan Israel atas jalur Gaza Palestina telah memunculkan masalah kemanusiaan mendasar seperti pengungsi, akses kesehatan, krisis pangan, gizi buruk pada anak-anak, dan gangguan psikis akibat perang.

Baca juga, LLHPB ‘Aisyiyah Jateng Giatkan Penanaman Mangrove dan Sosialisasi Bencana di Sayung Demak

Selain itu, konflik antar suku atau etnis di beberapa negara Afrika dan Asia memunculkan gelombang pengungsian masyarakat sipil. Mereka hidup dalam ketakutan, kelaparan, dan kehilangan tempat tinggal. Konflik Rohingya dan Afghanistan juga menyebabkan perempuan terpinggirkan tanpa akses pendidikan dan pekerjaan layak.

Dampak perubahan iklim juga memicu bencana alam seperti banjir, tanah longsor, dan kekeringan panjang yang menambah problem kemanusiaan. Di Indonesia, angka kemiskinan nasional masih 9,36%, dengan kemiskinan ekstrem 1,12%. Konflik lahan antara perusahaan besar atau negara dengan masyarakat, termasuk masyarakat adat, membutuhkan penyelesaian yang adil. Kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak terus meningkat, dan harus ditangani dengan serius.

Berbagai permasalahan ini membutuhkan peran multipihak dan kerja sinergis. ‘Aisyiyah menunjukkan komitmennya dalam menghadapi permasalahan di tingkat nasional dan global. Risalah Perempuan Berkemajuan yang ditetapkan di Muktamar ‘Aisyiyah ke-48 di Surakarta menunjukkan komitmen dalam aktivitas kemanusiaan universal, termasuk penanggulangan bencana, pengungsi, dan advokasi lingkungan.

Milad ‘Aisyiyah ke-107 ini menjadi momentum penting untuk memperkuat komitmen dalam dakwah kemanusiaan universal. Dakwah kemanusiaan semesta yang diusung sebagai tema menggambarkan kerja-kerja ‘Aisyiyah yang melintas batas agama, bangsa, dan negara. Resepsi Milad 107 tahun ‘Aisyiyah akan dilaksanakan pada Ahad, 19 Mei 2024, di Universitas ‘Aisyiyah Surakarta Kampus 1, Jl. Ki Hajar Dewantara No.10, Jawa, Kec. Jebres, Kota Surakarta, Jawa Tengah.

Editor : M Taufiq Ulinuha

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE