BeritaKabar Daerah

Cerita di Balik ‘Banjir Daging’ Batur Banjarnegara, Bukti Sepak Terjang Muhammadiyah di Pedesaan

PWMJATENG.COM, Banjarnegara – Beberapa hari yang lalu viral sebuah video yang memperlihatkan satu ruangan aula besar dipenuhi dengan tumpukan daging. Kejadian tersebut terjadi di Batur, Banjarnegara. Tumpukan daging itu merupakan hasil penyembelihan hewan kurban yang dilaksanakan pada hari Rabu-Kamis, (28-29/6/2023) di komplek Madrasah Diniyyah Muhammadiyah Batur.

Fenomena ‘banjir daging’ ini bukan hanya terjadi tahun ini, melainkan sudah menjadi kebiasaan masyarakat Batur. Tahun kemarin, dilaporkan terdapat 303 hewan kurban, dengan rincian 74 ekor sapi dan 229 kambing.

Adapun tahun ini, menurut penjelasan Ketua Panitia Kurban Ahmad Hidayat terdapat 327 hewan kurban yang disembelih.

Dari 327 hewan kurban tersebut, terdiri dari 73 sapi dan 254 kambing. Jumlah tersebut hanya berasal dari satu dusun, yakni Dusun Krajan, Desa Batur, Kabupaten Banjarnegara. 

“Total (di Dusun Krajan) ada 1.458 Kartu Keluarga (KK), 6.024 jiwa, dan 753 orang yang tercatat sebagai shohibul qurban (orang yang berkurban),” ungkap Ahmad, Kamis (29/6/2023).

Setelah dilakukan penyembelihan, dari jumlah total hewan kurban tersebut, terdapat sekitar 25 ton atau 25.000 Kg daging kurban. Daging kurban tersebut menurut Ahmad tidak hanya dibagikan bagi warga Krajan, namun juga akan diberikan ke desa lain, bahkan hingga kabupaten lainnya.

Baca juga, Songsong Muhammadiyah Jateng Unggul Berkemajuan, PWM Jateng Gelar Dialog Ideopolitor Gelombang II

Sebagai informasi, Panitia Kurban di Desa Batur sendiri dikoordinir Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial (MPS) Muhammadiyah Batur.

Ahmad menambahkan, pembagian daging kurban untuk warga setempat dibagikan per jiwa. Baik anak kecil hingga orang dewasa akan mendapatkan satu bungkus daging kurban yang berisi sekitar 2 Kg.

“Kalau untuk warga desa dibagikan per orang, jadi bukan per KK dengan perkiraan satu bungkus adalah 2 Kg daging kurban,” kata Ahmad.

Sementara itu, Kepala Desa Batur Ahmad Fauzi menyebutkan, berdasarkan rekapitulasi jumlah hewan kurban yang disembelih pada Kamis (29/6/2023) sebanyak 278 ekor. Sedangkan sehari sebelumnya sebanyak 327 ekor.

“Jadi secara keseluruhan untuk hewan kurban di Desa Batur itu mencapai 605 ekor. Dengan rincian, sapi ada 189 ekor dan kambing 416 ekor,” jelas Fauzi.

Ahmad juga menyampaikan, distribusi daging kurban tidak hanya bagi warga setempat, namun juga dibagikan untuk warga di luar kabupaten Banjarnegara.

Beberapa daerah yang menerima daging kurban dari Dusun Krajan di antaranya sampai kabupaten Cilacap, Wonosobo, Temanggung, Batang, dan Magelang.

“Selain untuk warga Dusun Krajan, daging kurban juga dibagikan ke beberapa daerah lainnya.  Kalau dari timur itu dari Magelang, Temanggung, Wonosobo, Batang, sampai Cilacap,” terang Ahmad.

Daging kurban tersebut akan disalurkan melalui lembaga dan amal usaha Muhammadiyah, salah satunya Lazismu. Hal tersebut dilakukan supaya distribusi daging kurban ke luar daerah tersebut bisa tepat sasaran dan tidak disalahgunakan.

Baca juga, Pemilu 2024 Semakin Dekat, PDIH UMS Evaluasi Penyelenggaraan Pemilu dari Periode ke Periode

“Ada ketentuannya sih, khusus daerah Wonosobo dan Banjarnegara kita biasanya akan menyalurkannya melalui Lazismu. Sementara untuk daerah lainnya kita melalui yayasan-yayasan,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Ahmad mengatakan bahwa kurban di Dusun Krajan, Desa Batur ini sudah berjalan setiap tahunnya. 

Ia mengungkapkan, salah satu cara warga mengumpulkan uang untuk kurban adalah dengan cara menabung. Uang kurban tersebut ditabung setiap hari dan juga ada yang dilakukan setiap lima hari sekali.

“Untuk cara pengumpulan dana kurbannya sendiri, warga Desa Batur menggunakan tabungan kurban. Biasanya nabungnya lima hari sekali tiap pasaran, kebetulan di Desa Batur pasaran tiap hari Pahing. Jadi tiap Pahing sore biasanya ada yang narik iuran,” ungkapnya.

Setiap warga yang ingin berkurban bisa menabung Rp 10.000 setiap harinya atau disesuaikan dengan kemampuan masing-masing. Uang tabungan kurban tersebut dikumpulkan dalam jangka waktu 10 bulan untuk nantinya dibelikan hewan kurban.

Dengan menabung secara rutin setiap hari atau setiap hari pasaran, hal itu dinilai bisa meringankan bagi warga Krajan dan desa Batur yang sebagian besar penduduknya bekerja sebagai petani. 

“Di Desa Batur sendiri untuk yang kurban kebanyakan adalah warga menengah ke bawah dan itu sudah berjalan tiap tahun seperti itu,” jelasnya. 

Editor : M Taufiq Ulinuha

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tidak bisa menyalin halaman ini karena dilindungi copyright redaksi. Selengkapnya hubungi redaksi melalui email.

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE