PWMJATENG.COM, Surakarta – Asosiasi Mahasiswa PPKn PPG FKIP UMS Peduli (AMPU CARE) melaksanakan program pengabdian tentang Optimalisasi Pencegahan dan Penindakan Perundungan di SMA Muhammadiyah PK Kottabarat, Jumat (2/8/24). Program ini bertujuan untuk menekan angka kasus perundungan di lingkungan pendidikan.
Koordinator pelaksana, Alfian Bagus Prihandhito, menyatakan bahwa program ini diinisiasi karena tren bullying di lingkungan pendidikan yang meningkat dalam setahun terakhir. “Mengingat tren bullying di lingkungan pendidikan dalam setahun ini justru meningkat, membuat kami berinisiatif untuk berkontribusi dalam menyelesaikan masalah sosial pendidikan ini,” ujar Alfian.
Program ini melibatkan berbagai pihak, termasuk civitas SMA Muhammadiyah PK Kottabarat yang antusias dalam berkolaborasi. Alfian menambahkan, “Kami mengajak civitas SMA Muhammadiyah PK Kottabarat untuk berkolaborasi dan bersama-sama berkomitmen dalam mencegah segala bentuk tindak perundungan di lingkungan pendidikan. Alhamdulillah pihak SMA PK Kottabarat sangat antusias dan turut terlibat dalam program kegiatan kami.”
Untuk guru, program ini meliputi Focus Group Discussion (FGD) dan perumusan SOP Pencegahan dan Penindakan Perundungan di lingkungan sekolah. Dalam kegiatan tersebut, AMPU CARE mengundang dosen PPKn UMS dan aktif di Pusat Studi Budaya dan Perubahan Sosial UMS, Danang Tunjung Laksono, sebagai fasilitator. “Kami mengundang Bapak Danang sebagai fasilitator forum guru mengingat aktivitas beliau tidak hanya mengajar sebagai dosen, tapi juga aktif dalam pengkajian masalah dan perubahan sosial di PSB-PS UMS,” jelas Alfian.
Baca juga, 156 Tahun KH Ahmad Dahlan: Teladan Islam Inklusif dan Pembangun Bangsa
Untuk siswa, kegiatan meliputi sosialisasi tentang pemahaman dan dampak perundungan, serta pentingnya mencegah tindak perundungan di lingkungan sekolah. Menariknya, siswa juga dilibatkan dalam kegiatan Student Voice. “Yang membedakan kegiatan ini dari yang biasanya yakni kami mengajak siswa untuk bicara, mengungkapkan pandangannya dan membuat sebuah produk untuk merepresentasikan sikap mereka tentang tindakan perundungan di lingkungan sekolah. Bahkan siswa kami libatkan dalam perumusan SOP yang diwakili oleh rekan-rekan Ikatan Pelajar Muhammadiyah,” lanjut Alfian.
Alfian juga menyampaikan terima kasih kepada beberapa instansi, perusahaan, dan UMKM yang turut mendukung program ini. “Maka saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dan mendukung kegiatan kami,” pungkasnya.
Kepala Sekolah SMA Muhammadiyah PK Kottabarat, Upik Meirina, menyambut antusias program yang digagas oleh mahasiswa PPKn PPG FKIP UMS ini. Upik menyatakan bahwa program ini penting untuk sekolah mengingat kasus perundungan merupakan masalah sosial yang perlu dicegah dengan penanganan yang tepat. “Maka kami dari sekolah sangat menerima program yang ditawarkan oleh mahasiswa PPKn PPG FKIP UMS,” ungkap Upik.
Selain itu, Upik juga menambahkan bahwa program ini akan ditindaklanjuti oleh pihak sekolah. “Ini sangat penting bagi sekolah dan kami juga memiliki komitmen penuh untuk mencegah segala bentuk tindak perundungan di lingkungan SMA Muhammadiyah PK Kottabarat ini,” pungkasnya.
Kontributor : Albi Arangga
Editor : M Taufiq Ulinuha