Lintas Ortom Muhammadiyah Karanganyar Ikuti Diklat SAR Air MDMC di Waduk Delingan
PWMJATENG.COM, KARANGANYAR – Lembaga Penanggulangan Bencana (LPB) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Karanganyar gelar pendidikan dan pelatihan (Diklat) Water Rescue di area Waduk Delingan, Ahad pagi kemarin (09/04). Kegiatan ini diikuti oleh sekitar 70 peserta dari gabungan MDMC, HW, Kokam dan Tapak Suci. Terlihat hadir, Wakil Ketua PDM Karanganyar, Drs. Ngadiyo, M.Pd.
Dalam sambutannya, Ngadiyo menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan LPB dalam rangka menyongsong Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) yang jatuh pada tanggal 26 April mendatang. Ia mengajak seluruh peserta mengikuti pelatihan tersebut dengan baik, mengingat Kabupaten Karanganyar juga merupakan daerah rawan bencana air, seperti di daerah Jaten, Kebakkramat dan Gondangrejo.
“Salah satu bentuk puji syukur kita adalah melaksanakan kegiatan Water Resque ini, dalam rangka menyongsong HKB 26 April, kegiatan ini sudah diprogramkan oleh MDMC Daerah dan ini adalah aplikasinya”, tuturnya.
Sementara itu, Sekretaris LPB, Drs. Ngadiman, berharap kegiatan yang dilaksanakan seharian tersebut bisa memberikan keterampilan dan kecapakan kepada para relawan Muhammadiyah Karanganyar khususnya dalam penanggulangan bencana di air. Para peserta tidak hanya berlatih tentang keterampilan menghadapi air seperti renang, gerak perahu, tetapi juga diberikan materi tentang Pertolongan Pertama Kegawatdaruratan (PPGD) Air.
“Kegiatan – kegiatannya antara lain pengenalan alat, Water Trackpan, teknik defence dan releases, teknik penyelamatan, siklus ABC, renang dan olah gerak perahu. Disamping materi tersebut juga dilakukan materi Pertolongan Pertama Kegawatdaruratan (PPGD) air”, tegas Ngadiman.
Berdasarkan pantauan dilokasi sebelum dilakukan pemanasan terlebih dahulu dilakukan seremonial dan doa untuk kelancaran kegiatan tersebut. Para peserta melakukan pemanasan dan peregangan sesekali beryel – yel untuk memberikan semangat. Tim relawan Muhammadiyah ini tidak hanya kaum muda, melainkan para kaum tua juga terlihat semangat mengikuti pelatihan. Tidak hanya tim SAR MDMC saja melainkan juga diikuti ortom lain seperti HW dan Tapak Suci.
“Peserta 70 orang yang terdiri dari anggota sar MDMC PDM Karanganyar, HW dan Tapak Suci”, tambah Ngadiman.
Di lokasi kegiatan disediakan peralatan dan perlengkapan untuk mendukung kelancaran diklat seperti perahu, pelampung dan lain – lain. Seluruh peserta dikumpulkan kemudian dibagi kedalam group yang terdiri dari 20 orang untuk terlebih dahulu diberikan pembelakan dari para instruktur yang berkompeten.
Untuk diketahui HKB di Indonesia mulai dicanangkan tahun lalu (2017) oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). HKB diperingati setiap tanggal 26 April, bertepatan dengan lahirnya UU Nomor 24 Tahun 2007 tentang penanggulangan bencana. Pada tanggal tersebut, setiap daerah akan melaksanakan simulasi kesiapsiagaan bencana. Latar belakang pencanangan HKB karena Indonesia merupakan negara rawan bencana. Sebanyak 254.154.398 jiwa tinggal di daerah rawan bencana. Dampak bencana juga selalu meningkat setiap tahun, khususnya pada kehidupan sosial, ekonomi dan kelestarian linkungan.
Inti dari penyelenggaraan Diklat Water Rescue MDMC ini adalah untuk menambah kemampuan dan mencetak tenaga-tenaga rescue yang memiliki pengetahuan, keterampilan, sikap, dan mental saat menghadapi kondisi darurat di perairan sekaligus memberi pertolongan kepada korban serta agar tetap istiqomah menjalankan misi kemanusian.
Pengetahuan yang diberikan kepada para peserta Diklat Water Rescue ini yaitu dengan memberi