Berita

Yusuf Darmawan ; SMK Yang Tidak Mengikuti Perkembangan Teknologi Tutup Saja

PWMJATENG.COM, KENDAL – Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai lembaga pendidikan dengan peran utamanya adalah mencetak, menyiapkan tenaga tingkat madya yang terampil dan memiliki kompetensi untuk memenuhi kebutuhan dunia usaha dan industri. Oleh karenanya SMK dituntut untuk memiliki sarana dan prasarana yang memadai dan selalu mengikuti perkembangan teknologi. Apabila SMK tidak bisa memenuhinya maka tutup saja.

Hal tersebut dikatakan oleh kepala SMK Muga Weleri, Kendal, H. Yusuf Darmawan, S.Pd, M.Pd Rabu Sore (2/5) ketika menerima kunjungan kepala SMK se Jawa, Bali, dan NTB yang bertajuk ‘ SMK Teknik dan Bisnis Sepeda Motor Astra Honda’

Dihadapan sekitar 200 kepala SMK, Darmawan mengatakan SMK yang dia pimpin sejak 2011 telah mendapat pendampingan dari PT Astra Honda Motor yang dilanjutkan dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) tahun 2012 dan di puncaknya 2014, ketika SMK Muga Weleri ditunjuk menjadi Tempat Uji Kompetensi (TUK) untuk tehnik sepeda motor Honda dengan great A+.

“ Alhamdulillah sampai saat ini SMK kami terus mendapatkan pendampingan – pendampingan dari Astra Honda Motor “ kata Darmawan, “ dan hal itu selalu kami rawat dengan sebaik – baiknya “ lanjutnya.

Kepala Balai Pengendali Pendidikan Menengah Kejuruan (BP2MK) Wilayah 1 Disdikbud Jateng, Drs. Bagus Surjanto, M.Pd yang turut hadir dalam acara menekankan pentingnya SMK memiliki sarana dan prasarana yang memadai.

“ Jika tidak punya (sarpras), bagaimana mungkin sebuah SMK dapat mencetak SDM yang handal. Bagaimana mungkin bisa bicara tentang revitalisasi sebagaimana yang diamanatkan dalam Inpres no 9 tahun 2016, jika sebuah SMK tidak berbenah diri ? “ ujarnya.

Menurut Bagus terkait tenaga produktif di tahun 2045 akan membludak. Bonus demografi akan terjadi antara tahun 2025 hingga 2045.

“ Di kisaran di tahun itu tenaga produktif lebih banyak dari pada yang tidak produktif. Apabila hal itu tidak disiapkan mulai sekarang, tenaga tidak produktif menjadi penonton di negeri sendiri “ ungkap Bagus.

“ Bagaimana Indonesia akan maju kalau tenaga produktifnya tidak kompeten “ ujarnya lagi.

Menyiapkan tenaga produktif lulusan SMK juga adanya kurikulum sepadan dengan dunia usaha dan industri yang dibutuhkan.

“ Kerjasama SMK dengan Honda adalah pilihan yang tepat. Kalau standarisasinya Honda, maka guru – gurunya sudah sertifikasi Honda, sehingga ketika pihak Honda akan melakukan perekrutan pegawai jangan lagi di tes “.

Acara kunjungan tersebut dilanjutkan dengan sarasehan di Semarang. Turut hadir dalam kunjungan antara lain manager Astra Honda, Gunadi Shep, dan Visiawan Andhika, Manager Service Regional Head Motor Semarang. ( A.Ghofur/MPI Kendal ).

 

Aji Rustam

Jurnalis MPI PWM Jateng, Wartawan Seniour TribunJateng

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tidak bisa menyalin halaman ini karena dilindungi copyright redaksi. Selengkapnya hubungi redaksi melalui email.

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE