PWMJATENG.COM, Surakarta – Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah menggelar Musyawarah Pimpinan Wilayah (Musypimwil) Tahun 2024 pada Sabtu dan Ahad (21-22/12/2024) di Syariah Hotel, Surakarta. Acara ini menjadi momentum strategis untuk membahas isu-isu penting, termasuk kolaborasi pembangunan desa.
Musypimwil ini dihadiri oleh tokoh nasional seperti Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia, Yandri Susanto, Ketua PP Muhammadiyah Ahmad Dahlan Rais, serta Ketua PWM Jawa Tengah Tafsir bersama jajaran anggota PWM Jawa Tengah.
Dalam sambutannya, Yandri Susanto mengungkapkan harapannya agar Muhammadiyah dapat berperan aktif dalam mempercepat pembangunan desa. Menurutnya, organisasi ini memiliki kapasitas besar dalam mendukung inovasi dan pendampingan di berbagai sektor, terutama ketahanan pangan.
“Saya berharap Muhammadiyah, melalui tingkatannya di daerah, dapat berkolaborasi dengan desa-desa. Misalnya, di satu kecamatan, Muhammadiyah melakukan pembinaan di beberapa desa tematik,” ujar Yandri kepada awak media usai acara pembukaan pada Sabtu (21/12/2024).
Yandri menambahkan bahwa Muhammadiyah dapat memberikan pendampingan mulai dari pemberdayaan hingga pemasaran dan pengemasan produk. “Potensi ekonomi desa jangan sampai tidak tergarap dengan baik. Muhammadiyah memiliki pengalaman unggul di bidang ekonomi, pendidikan, dan kesehatan yang bisa direplikasi untuk meningkatkan potensi desa, seperti desa wisata, desa agro, atau desa tematik,” sambungnya.
Lebih lanjut, Yandri memaparkan bahwa pada tahun 2025, pemerintah mengalokasikan Rp71 triliun untuk dana desa, dengan rata-rata setiap desa menerima Rp1 miliar. Ia mengusulkan agar 20 persen dari dana tersebut dialokasikan untuk program ketahanan pangan.
“Bayangkan, jika Rp200 juta digunakan untuk ketahanan pangan, desa bisa menanam komoditas seperti cabai dan tomat. Dikelola secara profesional, hasilnya tidak hanya meningkatkan pendapatan tetapi juga membantu swasembada pangan. Dana desa tetap utuh, pengangguran berkurang, dan masyarakat mendapatkan akses bahan pangan bergizi,” jelas Yandri penuh optimisme.
Baca juga, Download Materi Musypimwil Muhammadiyah Jawa Tengah Tahun 2024
Ia juga menyoroti pentingnya kemandirian desa dalam penyediaan bahan baku sehingga tidak bergantung pada impor dari daerah lain. Program ketahanan pangan ini, menurut Yandri, juga akan mendukung inisiatif pemerintah terkait program makan siang bergizi.
Dalam forum tersebut, Yandri turut mengungkapkan tantangan besar yang masih dihadapi desa-desa di Indonesia. Saat ini, terdapat lebih dari 10 ribu desa yang tergolong tertinggal dan sangat tertinggal, terutama di luar Pulau Jawa. Dari jumlah tersebut, sekitar 3 ribu desa belum memiliki akses listrik, dan 22 ribu desa belum terjangkau internet.
“Kerja sama yang kami harapkan sebenarnya belum terjalin secara konkret. Namun, kami optimistis kolaborasi dengan Muhammadiyah dan organisasi lainnya dapat segera diwujudkan,” ungkapnya.
Selain Muhammadiyah, Yandri menegaskan bahwa pihaknya juga membuka peluang kerja sama dengan perusahaan, organisasi masyarakat (ormas), dan lembaga-lembaga lainnya. “Semuanya kita gandeng. Mau perusahaan, ormas, atau lembaga lainnya, kami siap bekerja sama,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua PWM Jawa Tengah Tafsir menyambut baik ajakan kolaborasi dari pemerintah. Ia menyatakan bahwa Muhammadiyah selalu siap berkontribusi bagi masyarakat, termasuk melalui program pemberdayaan di desa.
“Muhammadiyah selama ini sudah aktif mendukung pembangunan melalui bidang pendidikan, kesehatan, dan sosial. Dengan kolaborasi ini, kami berharap dapat berbuat lebih banyak untuk desa-desa di Indonesia,” kata Tafsir.
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha