Berita

Workshop Peningkatan Kompetensi Pedagogik Guru

PWMJATENG.COM,  Salah satu langkah peningkatan mutu pendidikan dalam kecakapan abad 21 di SMA Muhammadiyah 1 Pekajangan Pekalongan ini yaitu dengan mengadakan kegiatan Workshop bersama yang dilakukan pada 18 – 19 Novemberi 2021 di Lab. Seni Budaya dan Film. Peserta workshop mencapai 32 Guru. Mengusung tema “Peningkatan Kompetensi Pedagogik Guru dan Prestasi Belajar Peserta Didik Melalui Penguatan Literasi dalam Rancangan RPP Secara Komprehensif”

Tertib acara pertama sambutan Ibu Dra. Dewi Masitoh selaku kepala sekolah dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan workshop ini berasal dari adanya rendahnya literasi peserta didik hasil tes dari Eduprime sehingga kemampuan peserta didik perlu ditingkatkan. Mungkin hal tersebut diakibatkan lamanya pandemi selama hampir tiga tahun. Namun tak ada salahnya, guru sebagai pengajar harus terus meningkatkan kemampuan pedagogiknya untuk kemajuan prestasi belajar peserta didik melaluii penguatan literasi dalam rancangan RPP.

Berikutnya sambutan sekaligus pembukaan workshop oleh Pimpinan Majelis Dikdasmen Cabang Pekajangan, H. Rosihan Wibowo, SE. Beliau mengatakan bahwa Dikdasmen sangat berapresiasi kepada segenap civitas sekolah karena sudah mengadakan kegiatan workshop demi mewujudkan pendidikan Muhammadiyah yang berkemajuan. Beliau juga berpesan agar kegiatan ini dapat berlangsung dengan seksama sehingga memperoleh hasil sesuai yang ditargetkan.

Pemberiaan materi sesi awal oleh narasumber dari Pengawas Bina Kab. Pekalongan yakni Bapak Sapto Wijadmoko, S.Pd. M.Pd. dengan pemberian materi “Pengembangan Kompetensi Pedagogik guru dan kecakapan Pembelajaran Abad 21 (Literasi, 4 C, dan PPK)”.

Beliau menerangkan bahwa dalam penyusunan perangkat pembelajaran pada tiap-tiap kurikulum memiliki model yang berbeda-beda. Seperti yang saat ini di gunakan pada kurikulum 2013 di mana dalam pembuatan RPP kurikulum 2013 dalam komponen penyusunannya harus memuat empat hal. Keempat hal tersebut yaitu LITERASI, higher order thinking skills (HOTS),  dan 4C (Communication, Collaboration, Critical Thinking and problem solving, dan Creativity and Innovation), serta PPK (penguatan pendidikan karakter ).

“Guru harus meningkatkan kemampuan pedagogiknya sehingga dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang kita buat agar muncul empat macam hal tersebut (PPK, Literasi, 4C, dan HOTS) maka perlu kreatifitas guru dalam meramunya. Maka tidak mungkin lagi menggunakan model/metode/strategi/pendekatan yang berpusat kepada guru, namun kita perlu mengaktifkan siswa dalam pembelajaran (Active Learning)” ujarnya lebih lanjut.

Sesi berikutnya oleh Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Pekalongan yakni Dr. Fahrudin Eko, M.Pd. dengan materi “Strategi Guru dalam Penguatan Literasi pada Proses KBM”.
Beliau menjelaskan bahwa Pengertian Literasi dalam konteks Gerakan Literasi Sekolah adalah kemampuan mengakses, memahami, dan menggunakan sesuatu secara cerdas melalui berbagai aktivitas antara lain membaca, melihat, menyimak, menulis, dan berbicara.

Gerakan Literasi Sekolah (GLS) merupakan sebuah upaya yang secara menyeluruh untuk menjadikan sekolah sebagai organisasi pembelajaran yang warganya literat sepanjang hayat melalui pelibatan publik. Literasi lebih dari sekadar membaca dan menulis, namun mencakup keterampilan berpikir menggunakan sumber-sumber pengetahuan dalam bentuk cetak, auditori, visual, multidigital, multivisual, sains, simbol, budaya, dan finansial.

Sesi terakhir di hari pertama masih narasumber dari dosen Unikal yakni M. Fajru Sidqi, S.Pd. M.Pd. dengan materi “Pengembangan Kompetensi Literasi Guru dalam Rancangan RPP dan Penyusunan RPP Mata Pelajaran yang Berorientasi pada Pengembangan Literasi”.

Beliau menerangkan bahwa Keterampilan abad 21 dengan 4C (Communication, Collaboration, Critical Thinking and Problem Solving, dan Creativity and Innovation). Inilah yang sesungguhnya ingin kita tuju dengan K-13, bukan sekadar transfer materi. Tetapi pembentukan 4C. Abad 21, abad di mana dunia berkembang dengan sangat cepat dan dinamis.

“Sedangkan untuk literasi kecakapan adab 21 terdapat mengembangkan pengetahuan dan keterampilan pelajar pada pembelajaran abad 21 pada era digital saat ini perlu era literasi digital. Berisi mengenai literasi ilmiah, matematika, dan teknologi dasar. Kemudian literasi visual, informasi, budaya, dan kesadaran global. Dengan era literasi digital pelajar Indonesia nantinya akan mampu bersaing dengan negara maju lainnya di tingkat dunia. Jadi, di dalam rancangan RPP untuk bagian literasi dapat berkembangkan oleh guru dengan berbagai literasi. Tentu saja dengan melihat karakteristik siswa, materi pelajaran, dan berbagai media yang cocok ada dalam pembelajaran”, ujarnya lebih lanjut.

Sedangkan workshop hari kedua bernarasumber dari Unikal yakni Susanto,SS. M.Hum. Beliau menerangkan bahwa penguasaan keterampilan abad 21 sangat penting, Kurikulum 2013 juga menuntut materi pembelajarannya sampai metakognitif yang mensyaratkan peserta didik mampu untuk memprediksi, mendesain, dan memperkirakan. Sehingga butuh kemampuan guru dalam menguasai pedagogik, literasi, 4C, dan PPK.

Selanjutnya simulasi beberapa guru dalam microteaching menyampaikan rancangan RPP nya dalam menyampaikan rangsangan literasi kepada peserta. Hal ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan guru dalam memahami dan menerapkan dari hasil mengikuti workshop. Kegiatan demi kegiatan dapat berjalan dengan lancar sesuai harapan dan tujuan kegiatan workshop.

Di akhir kegiatan, salah satu guru bernama M. Lendra, M.Pd. salah satu guru PAI memberikan closing statemennya mengatakan, “Workshop ini sangat menyenangkan dan bermanfaat. Mungkin ada kesulitan yang dalam pengimplementasian rancangan RPP. Namun dengan mengikuti workshop ini kita semakin mengetahui dan memahami dalam pengembangan pembuatan rancangan RPP , dapat memilih literasi dan teori pembelajaran yang sesuai pada waktu pembelajaran. Sekali lagi, terima kasih kepada para narasumber dan panitia pelaksana workshop”.

Kegiatan workshop tersebut berlangsung secara antusias oleh peserta hingga berakhir sore hari. Kegiatan bernilai idukasi tinggi hari itu, kemudian berakhir dengan foto bersama dalam Lab. Seni Budaya dan Film SMA Muhammadiyah 1 Pekajangan Pekalongan.

Kotributor : (MA – ALLTIM)

Editor : Dinul Qoyimah

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tidak bisa menyalin halaman ini karena dilindungi copyright redaksi. Selengkapnya hubungi redaksi melalui email.

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE