Kolom

Urgensi Tauhid dalam Menuntut Ilmu

Urgensi Tauhid dalam Menuntut Ilmu

Oleh : Muhammad Bangkit Priyambodo (Peserta Sekolah Tabligh Angkatan II Wonosobo)

PWMJATENG.COM – Ilmu adalah cahaya yang menerangi jalan kehidupan manusia. Dalam Islam, ilmu memiliki kedudukan yang sangat mulia, sehingga menuntut ilmu menjadi kewajiban setiap Muslim. Rasulullah ﷺ bersabda: “Menuntut ilmu adalah kewajiban atas setiap Muslim.” (HR. Ibnu Majah).

Namun, di balik semangat mencari ilmu, ada satu prinsip utama yang harus dijadikan landasan, yaitu tauhid. Tauhid, yang berarti pengakuan atas keesaan Allah, tidak hanya menjadi dasar dalam beribadah, tetapi juga dalam menuntut ilmu. Prinsip ini memastikan agar tujuan dan proses mencari ilmu tetap selaras dengan kehendak Allah SWT. Berikut beberapa aspek penting tauhid dalam menuntut ilmu:

1. Tauhid: Pondasi Ilmu yang Benar

Tauhid adalah landasan utama dalam kehidupan seorang Muslim, termasuk dalam menuntut ilmu. Allah SWT berfirman:

وَمَا خَلَقْتُ ٱلْجِنَّ وَٱلْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.” (QS. Adz-Dzariyat: 56).

Ayat ini menegaskan bahwa tujuan penciptaan manusia adalah untuk beribadah kepada Allah. Ibadah ini tidak akan sah tanpa dasar tauhid yang kuat. Ilmu yang dipelajari seorang Muslim harus menjadi sarana mengenal Allah lebih dekat, memperkuat ibadah, dan memperbaiki akhlak.

Tanpa tauhid, ilmu dapat membawa seseorang kepada kesesatan. Sebaliknya, ilmu yang berlandaskan tauhid akan menuntun kepada keberkahan, karena keyakinan terhadap keesaan Allah membuat ilmu tersebut dipakai sesuai kehendak-Nya.

2. Niat: Tauhid sebagai Motivasi Utama

Dalam Islam, niat menjadi faktor utama dalam menilai amal seseorang. Rasulullah ﷺ bersabda:
“Sesungguhnya segala amal itu tergantung pada niatnya.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Seorang Muslim yang menuntut ilmu harus melandasi niatnya dengan keikhlasan, yakni mencari ridha Allah. Allah SWT berfirman:

مَن كَانَ يُرِيدُ ٱلْحَيَوٰةَ ٱلدُّنْيَا وَزِينَتَهَا نُوَفِّ إِلَيْهِمْ أَعْمَـٰلَهُمْ فِيهَا وَهُمْ فِيهَا لَا يُبْخَسُونَ * أُو۟لَـٰٓئِكَ ٱلَّذِينَ لَيْسَ لَهُمْ فِى ٱلْـَٔاخِرَةِ إِلَّا ٱلنَّارُ

“Barang siapa menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, Kami akan memberikan balasan penuh atas pekerjaan mereka di dunia, dan mereka tidak akan dirugikan di sana. Mereka itulah orang-orang yang di akhirat tidak memperoleh apa-apa kecuali neraka.” (QS. Hud: 15-16).

Ayat ini menjadi peringatan bagi mereka yang menuntut ilmu hanya demi keuntungan duniawi. Tauhid menjaga niat seorang penuntut ilmu agar tetap lurus, yaitu mencari ilmu demi mengabdi kepada Allah dan memberikan manfaat kepada sesama.

3. Tauhid Menuntun pada Ilmu yang Bermanfaat

Tauhid menjadi filter bagi seorang Muslim dalam memilih ilmu yang dipelajari. Ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang mendekatkan kepada Allah, memperbaiki akhlak, dan memberikan manfaat bagi masyarakat. Sebaliknya, ilmu yang tidak bermanfaat justru menjauhkan manusia dari Allah.

Baca juga, Kiat-Kiat Memanfaatkan AI dalam Penulisan Artikel dengan Tetap Mengedepankan Etika Jurnalistik

Allah SWT mengingatkan:

وَفَوْقَ كُلِّ ذِى عِلْمٍ عَلِيمٌ

“Dan di atas setiap orang yang berilmu ada yang lebih mengetahui (yaitu Allah).” (QS. Yusuf: 76).

Kesadaran ini menjaga hati seorang Muslim agar tidak sombong dengan ilmu yang dimiliki, melainkan tetap tawadhu (rendah hati) dan bersyukur.

4. Menuntut Ilmu sebagai Ibadah

Proses menuntut ilmu merupakan bentuk ibadah jika dilakukan dengan niat yang benar. Allah SWT berfirman:

قُلْ هَلْ يَسْتَوِى ٱلَّذِينَ يَعْلَمُونَ وَٱلَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ

“Katakanlah: Apakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?” (QS. Az-Zumar: 9).

Ayat ini menunjukkan keutamaan orang berilmu dalam pandangan Allah. Namun, keutamaan ini hanya berlaku bagi ilmu yang membawa manusia semakin mengenal Allah dan memahami hakikat penciptaan.

5. Tauhid Menjaga Ilmu dari Penyimpangan

Ilmu tanpa landasan tauhid dapat menyesatkan. Misalnya, ketika seseorang menggunakan ilmunya untuk menentang Allah atau mempromosikan ideologi yang bertentangan dengan syariat Islam. Allah berfirman:

إِنَّ ٱلَّذِينَ يُجَـٰدِلُونَ فِىٓ ءَايَـٰتِ ٱللَّهِ بِغَيْرِ سُلْطَـٰنٍ أَتَىٰهُمْ إِن فِى صُدُورِهِمْ إِلَّا كِبْرٌ مَّا هُم بِبَـٰلِغِيهِ

“Sesungguhnya orang-orang yang membantah ayat-ayat Allah tanpa alasan yang sampai kepada mereka, tidak ada dalam dada mereka kecuali keinginan untuk menyombongkan diri.” (QS. Ghafir: 56).

Tauhid menjaga seorang Muslim agar tidak menggunakan ilmunya untuk merusak atau menentang kebenaran yang ditetapkan Allah.

Tauhid adalah landasan utama dalam menuntut ilmu. Dengan tauhid, niat dan tujuan seorang penuntut ilmu menjadi lurus, ilmu yang diperoleh membawa keberkahan, serta bermanfaat bagi diri dan masyarakat. Tanpa tauhid, ilmu hanya akan menjadi alat kesombongan atau kesesatan.

Sebagai Muslim, kita harus menyadari bahwa ilmu adalah amanah dari Allah yang harus digunakan untuk mendekatkan diri kepada-Nya dan memperbaiki kehidupan umat manusia. Semoga Allah senantiasa memberikan kita ilmu yang bermanfaat dan memberkahi usaha kita dalam menuntut ilmu.

Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE