Berita

Universiti Muhammadiyah Malaysia Resmi Berdiri Sebagai Perguruan Tinggi Indonesia Pertama di Luar Negeri

PWMJATENG.COM, SEMARANG – Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyelenggarakan rapat koordinasi bersama para rektor dan pengurus Universiti Muhammadiyah Malaysia yang diawali dengan konferensi pers permakluman berdiri nya perguruan tinggi muhammadiyah ke 164 dari perguruan tinggi muhammadiyah yang sudah berdiri sebelumnya.

Dalam acara tersebut pimpinan pusat Muhammadiyah, Prof. Dr. K.H. Haedar Nashir, M.Si mengumumkan dengan bangga atas berdirinya Universiti Muhammadiyah Malaysia.

“Alhamdulilah Pimpinan Pusat Muhammadiyah telah memperoleh izin resmi pendirian Universitas Muhammadiyah dengan nama Universiti Muhammadiyah Malayasia dan disingkat UMAM dari pemerintah Malaysia melalui jabatan pendidikan tinggi pada kementrian pengajian tinggi Malaysia. Tertanggal resmi 5 Agustus 2021. ” Jelas Haedar

Hadirnya Universiti Muhammadiyah Malaysia merupakan tonggak baru pendirian perguruan tinggi Indonesia pertama diluar negeri yang dimaksudkan sebagai perluasan gerakan mencerdaskan kehidupan bangsa dan pengembangan pendidikan tinggi di ranah global yang diawali dengan kawasan negara serumpun regional ASEAN yang berfungsi strategis untuk mewujudkan kemajuan dan persatuan  antar bangsa dan untuk membangun kehidupan bersama yang mencerahkan dibawah panji islam berkemajuan yang berwawasan rahmatan lilalamin.

“Pendirian UMAM itu merupakan tonggak baru pendirian perguruan tinggi Indonesia pertama di luar negeri. Jadi, UMAM merupakan perguruan tinggi Indonesia pertama di luar negeri. Kami sampaikan sebagai milestone, tonggak, yang dimaksudkan sebagai terusan gerakan mencerdaskan kehidupan bangsa dan pengembangan perguruan tinggi di ranah global, di kawasan negara serumpun,” Jelas Haedar Nashir pada kesempatan tersebut.

Untuk sampai pada memperoleh ijin resmi tentunya tidak lepas dari perjuangan dan beberapa tahapan yang tidak mudah, baik di Indonesia maupun di Malaysia oleh tim yang dibentuk Pimpinan Pusat Muhammadiyah University Consortium Muhammadiyah Malaysia (UCMM) sejak awal tahun 2017.

Dalam konferensi yang digelar secara virtual tersebut Haedar menjelaskan bagaimana tahapan hingga UMAM bisa memperoleh ijin berdiri di negeri jiran. Dengan awal mula mendirikan UCMM didirikan dengan atas nama Haedar Nashir, Mohd Noh Bin Dalimin, Ahmad Dahlan Rais, dan Marpuji Muanam.

Kemudian tehapan selanjutnya yakni usaha pengajuan kelulusan dengan melengkapi seluruh dokumen yang diperlukan yang kurang lebih memerlukan waktu tiga tahun lamanya dibawah koordinasi Rektor Unibersitas Muhammadiyah Kalimantan Timur, Prof. Dr, Bambang Setiaji Bersama tim yang dibentuk oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

“Pimpinan Muhammadiyah langsung bersama PP Muhammadiyah lainnya itu bersama tim dan Majelis Dikti, langsung kita bertemu dengan Menteri Pengajian Tinggi, artinya Menteri Pendidikan, yang saat itu dijabat oleh Dr Maszlee Malik, yang kami bertemu dengan pejabatnya yang responsnya positif,” Ungkap Haedar.

Dukungan penuh juga mengalir dari pihak Kerajaan Perlis, Majelis Agama Islam dan Adat Istiadat Melayu Perlis melalui surat yang tertandatangan pada 8 Oktober 2020. Selain dari pihak Malaysia, tentunya pendirian UMAM juga tidak lepas dari dukungan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia yakni Nadiem Makariem

Pada akhirnya SK Kelulusan dibacakan pada 10 Agustus 2021 bertepatan dengan tahun baru Islam 1442 Hijriah oleh Prof. Dato Dr. Husaini Bin Omar selaku Ketua Pengarah Jabatan Pendidikan Tinggi Malaysia.

UMAM menyuguhkan  15 program studi,  dengan 5 program studi PhD (S3), 5 Master (S2), dan Bachelor (S1) diantaranya Education, Business and Management, Social Sciences, Islamic studies, dan Information and Technology (IT). Sedangkan untuk jenjang Bachelor, UMAM membuka program studi English Language Teaching, Business and Management, e-Business, Information and Technology (IT), dan Psychology yang diharapkan bisa dimulai pada tahun ini.

Dalam rapat koordinasi dan konferensi pers yang berlangsung secara virtual tersebut juga turut dihadiri Raja Perlis DYTM Tuanku Syed Faizuddin Putra Ibni Tuanku Syed Sirajuddin Jamalullail, Ketua Umum PP Muhammadiyah KH Haedar Nashir, delegasi PP Muhammadiyah, serta MAIPS. (Ica)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tidak bisa menyalin halaman ini karena dilindungi copyright redaksi. Selengkapnya hubungi redaksi melalui email.

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE