PWMJATENG.COM, Banyumas – Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) secara resmi melepas mahasiswa untuk melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Kabupaten Wonosobo, Senin (13/1). Program ini menitikberatkan pada pengentasan stunting, pemberdayaan masyarakat, dan peningkatan kualitas pendidikan.
Dalam acara pelepasan, Wakil Bupati Wonosobo, Muhammad Albar, mengapresiasi langkah UMP dalam membantu pemerintah daerah mengatasi berbagai masalah sosial. Ia berharap kehadiran mahasiswa dapat memberikan dampak nyata bagi masyarakat.
“Kami sangat berterima kasih kepada Universitas Muhammadiyah Purwokerto yang telah memilih Wonosobo sebagai lokasi KKN. Kehadiran mahasiswa ini diharapkan mampu memberikan dampak positif terhadap pembangunan desa, khususnya dalam pengentasan stunting dan pemberdayaan masyarakat,” ujar Muhammad Albar.
Wakil Rektor IV UMP, Ahmad Darmawan, menegaskan pentingnya peran mahasiswa dalam program ini. Menurutnya, KKN tidak hanya sekadar program pengabdian, tetapi juga menjadi media pembelajaran untuk menciptakan solusi inovatif.
“KKN adalah kesempatan bagi mahasiswa untuk mengaplikasikan ilmu yang telah dipelajari. Kami percaya sinergi antara mahasiswa dan masyarakat dapat menghasilkan dampak nyata bagi pembangunan desa,” tutur Ahmad Darmawan.
Program KKN kali ini akan memfokuskan tiga isu utama: pengentasan kemiskinan, peningkatan angka pendidikan, dan pengurangan angka stunting. Mahasiswa UMP ditempatkan di tiga kecamatan, yaitu Sukoharjo, Kaliwiro, dan Wadaslintang, yang memiliki tantangan unik di masing-masing wilayah.
Baca juga, Jurnalisme Muhammadiyah sebagai Dakwah Pencerahan
Ketua LPPM UMP, Sri Wahyuni, menjelaskan bahwa program ini merupakan bagian dari catur dharma perguruan tinggi, khususnya dalam pengabdian masyarakat. Ia berharap mahasiswa dapat belajar memahami dinamika masyarakat secara langsung.
“KKN ini bukan hanya kesempatan bagi mahasiswa untuk mengabdi, tetapi juga untuk belajar memahami kehidupan masyarakat. Kami berharap program ini dapat memberikan dampak berkelanjutan, baik bagi masyarakat maupun mahasiswa itu sendiri,” kata Sri Wahyuni.
Salah satu desa yang menjadi perhatian khusus adalah Desa Selomanik, yang akan dijadikan pilot project Desa Berkemajuan oleh Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Muhammadiyah Wilayah Jawa Tengah. Di desa ini, mahasiswa akan berfokus pada pengelolaan air bersih, pengelolaan hutan sosial, dan pemberdayaan ekonomi lokal.
Dengan semangat kolaborasi, mahasiswa UMP diharapkan mampu memberikan kontribusi signifikan dalam menyelesaikan berbagai permasalahan sosial di Wonosobo. Selain itu, mereka juga diharapkan dapat memperkuat peran perguruan tinggi dalam pembangunan bangsa.
“Program ini adalah wujud nyata kontribusi UMP dalam mendukung pembangunan masyarakat. Kami optimis mahasiswa dapat menjadi agen perubahan yang membawa dampak positif,” tutup Ahmad Darmawan.
Kontributor : Tegar
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha