Minggu, Februari 5, 2023
PWM Jawa Tengah
  • Home
  • PWM Jateng
    • Profil Organisasi
      • Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah
      • Kepribadian Muhammadiyah
      • Khittah Perjuangan
      • Khittah Perjuangan dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
    • Profil Pimpinan
    • Sejarah PWM Jawa Tengah
    • Majelis & Lembaga
    • Amal Usaha Muhammadiyah Jawa Tengah
      • Sekolah dan Madrasah
      • Pesantren dan Boarding School
      • PAUD dan TK
      • Perguruan Tinggi
      • Rumah Sakit dan Klinik
      • Ekonomi dan Koperasi
      • Panti Asuhan
      • Seni dan Budaya
      • Baitul Tamwil
    • Organisasi Otonom
      • Pemuda Muhammadiyah
      • Nasyiatul Aisyiah
      • Ikatan Mahasiswa Muhammmadiyah
      • Ikatan Pelajar Muhammadiyah
      • Hizbul Wathan
      • Tapak Suci
  • Berita
  • Editorial
  • Khazanah Islam
  • Kolom
  • Tokoh
  • Khutbah
  • Budaya
  • Fatwa Maklumat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • PWM Jateng
    • Profil Organisasi
      • Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah
      • Kepribadian Muhammadiyah
      • Khittah Perjuangan
      • Khittah Perjuangan dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
    • Profil Pimpinan
    • Sejarah PWM Jawa Tengah
    • Majelis & Lembaga
    • Amal Usaha Muhammadiyah Jawa Tengah
      • Sekolah dan Madrasah
      • Pesantren dan Boarding School
      • PAUD dan TK
      • Perguruan Tinggi
      • Rumah Sakit dan Klinik
      • Ekonomi dan Koperasi
      • Panti Asuhan
      • Seni dan Budaya
      • Baitul Tamwil
    • Organisasi Otonom
      • Pemuda Muhammadiyah
      • Nasyiatul Aisyiah
      • Ikatan Mahasiswa Muhammmadiyah
      • Ikatan Pelajar Muhammadiyah
      • Hizbul Wathan
      • Tapak Suci
  • Berita
  • Editorial
  • Khazanah Islam
  • Kolom
  • Tokoh
  • Khutbah
  • Budaya
  • Fatwa Maklumat
  • Video
No Result
View All Result
PWM Jawa Tengah
No Result
View All Result

Ukhwah dan Perbaikan Moral Bangsa

8 tahun ago
in Berita
Reading Time: 3 mins read
A A

RelatedPosts

Siap Siaga Hadapi Bencana, LLHPB Solo Raya Gelar Pelatihan Psikososial dan Dapur Umum

Pemuda Berhutang

Muhammadiyah Tetapkan Awal Puasa Ramadan 23 Maret 2023 dan Lebaran 21 April

Dan berpeganglah kamu semua kepada tali (agama) Allah dan janganlah kamu bercerai berai dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu bermusuh-musuhan, maka Allah menjinakkan antara hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah orang-orang yang bersaudara (QS. Ali Imran ayat 103).

Satu pesan yang dapat di tarik dari ayat diatas adalah pentingnya persatuan. Allah mengecam sikap permusuhan satu dengan lainnya. Ukwah adalah media untuk mencegah potensi cerai-berai. Pertanyaannya, apa makna ukhwah dalam hubungannya dengan kepekaan sosial-masyarakat?  
Satu ikatan
Kata “ukhuwah” berasal dari kata dasar “akhu” yang berarti “saudara”, “teman”, “sahabat”. Kata “ukhuwah” sebagai kata jadian dan mempunyai pengertian atau menjadi kata benda abstrak persaudaraan, persahabatan, dan dapat pula berarti pergaulan. Sedangkan “islamiyah” berasal dari kata “Islam” yang dalam hal ini memberi menjadi sifat dari “ukhuwah”. Jika dipadukan antara kata “ukhuwah” dan “islamiyah”  berarti persaudaraan Islam atau pergaulan menurut Islam.
Ukhuwah islamiyah adalah gambaran tentang hubungan antara orang-orang Islam sebagai satu ikatan persaudaran, dimana antara yang satu dengan yang lainnya seakan-akan berada dalam satu ikatan. Ukhuwah Islamiyah menjadi aktual bila dihubungkan dengan masalah solidaritas sosial. Bagi umat Islam, ukhuwah islamiyah adalah sesuatu yang masyru’, yakni diperintahkan oleh agama. Kata persatuan, kesatuan, kerukunan, dan solidaritas akan terasa lebih tinggi bobotnya bila disebut dengan ”ukhuwah”. Apalagi bila kata ukhuwah dirangkaikan dengan kata islamiyah. Ada hubungan konseptual yang erat antara ukhwah islamiyah dengan zakat dan sedekah. Sebenarnya, ukhuwah Islamiyah bukanlah tujuan, tapi realisasi dari iman.
Ukhuwah islamiyah menuntut setiap anggota masyarakat untuk melihat kepentingan bersama. Kepentingan bersama itu terbentuk karena menjunjung perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Inilah sebuah prinsip yang sama. Maka ukhuwah seperti inilah yang memperkuat persatuan dan kesatuan yang menjelma menjadi kerukunan hidup umat dan bangsa, juga untuk kemajuan agama, negara, dan kemanusiaan.
Kepekaan moral-sosial
Alquran dengan gamblang telah mengajarkan ukhwah islamiyah. Hidup berukhwah adalah tuntutan akhlak Islam yang dengan akhlak ini melahirkan manusia sosial dalam arti seluas-luasnya. Dan dalam arti sosial ini pula manusia menemukan pergaulan hidup dan dapat menjadi bagian dari masyarakat untuk hidup bersama dan untuk kepentingan bersama pula.
Oleh karenanya, tertanamnya kesadaran ukwah dapat mengantarkan setiap orang untuk saling menghargai dan dapat pula menimbang-nimbang antara kepentingan pribadi dan kepentingan umum. Dengan demikian, egoisme dan sifat-sifat negatif lainnya tidak akan tumbuh dalam kehidupan sosial-masyarakat.
Realisasi makna dan hikmah ukhuwah islamiyah perlu terus menerus ditanamkan ke dalam setiap jiwa. Dari sinilah akan muncul persatuan, kesatuan dan kerukunan dengan dibarengi ketulus-ikhlasan. Dari sini pula potensi-potensi dasar manusia seperti kepekaan moral sosial, misalnya, akan mewarnai kehidupan sosial-masyarakat. Lebih-lebih sosial-masyarakat di internal umat Islam. Sebab, cita-cita ukhwah islamiyah menitikberatkan pada terbangunnya secara kokoh kerukunan internal umat Islam.
Penopang bangunan bangsa
Berkaca pada realiatas bangsa yang mayoritas beragama Islam, kokohnya bangunan ukhwah islamiyah dalam tubuh umat Islam tentu menentukan jatuh-bangunnya Indonesia. Sebaliknya, bila ukhwah umat Islam rapuh bukan tidak mungkin bangsa ini juga akan roboh. Lagi-lagi, pada titik ini Islam dihadapkan pada tantangan untuk sudi bersanding dengan keberagaman agama yang dimiliki bangsa ini.   
Tak hanya itu, kemajemukan masyarakat Indonesia yang memuat pluralitas suku bangsa, sosial-budaya, dan bahasa adalah kenyataan yang tak bisa dielakkan. Ini harus kita lihat sebagai sumber kekayaan nasional, yang tentunya juga bisa menyimpan potensi konflik.
Bagi penulis, agama merupakan salah satu faktor yang perlu mendapat perhatian yang serius. Hal itu didasarkan pada kenyataan bahwa agama seringkali dinyatakan sebagai kekuatan pengikat yang mempertautkan masyarakat, sekaligus juga dipandang sebagai sumber pertentangan dan konflik dalam masyarakat. Dalam masyarakat yang berbeda agama, nampak adanya kecenderungan kuat untuk memegang identitas agamanya. Apabila landasan identitas  golongan sosial adalah agama, maka batas-batas dan perbedaan sosial atau bahkan pertentangan dapat terjadi sebagai akibat dari doktrin agama yang dianutnya.
Masing-masing golongan agama meyakini kebenaran mutlak atas agamanya dan merasa bertanggung jawab menyebarkan ajaran yang diyakini sebagai kebenaran tersebut. Apabila keyakinan individu dihadapkan pada keyakinan individu dalam kelompok lain, maka akan lahir potensi-potensi konflik. Hal ini terjadi karena setiap sosialisasi ajaran agama selalu membutuhkan sumber daya yang dalam kenyataannya sangat terbatas sehingga  menimbulkan persaingan.
Akhirnya, kita pun patut menaruh optimisme tinggi akan peran ukhwah islamiyah dalam menjawab tantangan keberagaman bansga. Kepekaan sosial dan solidaritas antar-sesama umat Islam harus mampu mengantarkan pemahaman kepada umatnya untuk juga bersikap toleran dan terbuka kepada penganut-penganut agama lainnya dibawah payung bangsa. Semoga!

*Prof. Dr. Suparman Syukur, MA, Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah.

Jumlah Pengunjung : 83

Related Posts

LLHPB
Kabar Daerah

Siap Siaga Hadapi Bencana, LLHPB Solo Raya Gelar Pelatihan Psikososial dan Dapur Umum

22 jam ago

PWMJATENG.COM, Surakarta – Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana (LLHPB) Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah Se-Karesidenan Solo Raya, Ahad (29/01) mengadakan pelatihan relawan psikososial...

Read more
Pemuda Berhutang
Berita

Pemuda Berhutang

2 hari ago

Oleh : Ikhwanushoffa (Manajer Area Lazismu Jawa Tengah) PWMJATENG.COM - Tidak ada yang langsung jadi di dunia ini. Tidak ada...

Read more
ramadan tahun ini
Berita

Muhammadiyah Tetapkan Awal Puasa Ramadan 23 Maret 2023 dan Lebaran 21 April

4 hari ago

PWMJATENG.COM, JAKARTA - Pimpinan Pusat Muhammadiyah menetapkan 1 Ramadan 1444 Hijriah atau awal dimulainya ibadah puasa Ramadan jatuh pada Kamis,...

Read more
Next Post

Jelang Pentasbora Pelajar Muhammadiyah Jawa Tengah

Lazismu Jawa Tengah menyapa dhu’afa

Discussion about this post

Gerakan Jumat untuk Kemanusiaan
Gerakan Jumat untuk Kemanusiaan
PWM Jawa Tengah

Follow Us

  • Hubungi Kami
  • Dewan Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2021 PWM Jawa Tengah - All Right Reserved.

No Result
View All Result
  • Home
  • PWM Jateng
    • Profil Organisasi
      • Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah
      • Kepribadian Muhammadiyah
      • Khittah Perjuangan
      • Khittah Perjuangan dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
    • Profil Pimpinan
    • Sejarah PWM Jawa Tengah
    • Majelis & Lembaga
    • Amal Usaha Muhammadiyah Jawa Tengah
      • Sekolah dan Madrasah
      • Pesantren dan Boarding School
      • PAUD dan TK
      • Perguruan Tinggi
      • Rumah Sakit dan Klinik
      • Ekonomi dan Koperasi
      • Panti Asuhan
      • Seni dan Budaya
      • Baitul Tamwil
    • Organisasi Otonom
      • Pemuda Muhammadiyah
      • Nasyiatul Aisyiah
      • Ikatan Mahasiswa Muhammmadiyah
      • Ikatan Pelajar Muhammadiyah
      • Hizbul Wathan
      • Tapak Suci
  • Berita
  • Editorial
  • Khazanah Islam
  • Kolom
  • Tokoh
  • Khutbah
  • Budaya
  • Fatwa Maklumat
  • Video

© 2021 PWM Jawa Tengah - All Right Reserved.