Terungkap! Strategi LPMM PWM Jateng Hadirkan Masjid Unggulan di Kedu Raya
PWMJATENG.COM, Wonosobo – Lembaga Pembinaan Masjid dan Musala (LPMM) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah menyelenggarakan Pelatihan Inisiasi Manajemen Masjid Unggulan se-Eks Karesidenan Kedu pada Sabtu dan Ahad (18-19/1/2024). Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan tata kelola masjid agar lebih profesional dan modern.
Pelatihan yang diikuti oleh 74 utusan dari LPMM dan LPCR PDM se-Eks Karesidenan Kedu ini berlangsung di SMA Muhammadiyah Wonosobo. Para peserta datang dengan semangat tinggi untuk memperdalam wawasan terkait manajemen masjid unggulan.
Ketua LPMM PWM Jawa Tengah, Kusnadi Ikhwani, menjelaskan bahwa kegiatan ini menjadi langkah awal untuk menciptakan masjid yang tidak hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga pusat pemberdayaan umat. “Masjid harus menjadi pusat peradaban yang mampu menjawab tantangan zaman. Oleh karena itu, diperlukan tata kelola yang unggul dan terencana,” ujar Kusnadi dalam sambutannya.
Ketua PDM Wonosobo, Bambang Wen, yang turut hadir dalam acara ini, menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya pelatihan tersebut. Menurutnya, pelatihan ini sangat relevan untuk menjawab kebutuhan pengelolaan masjid di era modern. “Kami berharap para peserta mampu menerapkan ilmu yang didapat untuk memajukan masjid di wilayah masing-masing,” katanya.
Baca juga, Pidato Iftitah Ketua Umum PP ‘Aisyiyah pada Tanwir I ‘Aisyiyah Tahun 2025
Dalam pelatihan ini, peserta mendapatkan berbagai materi penting yang dirancang untuk meningkatkan kapasitas pengelolaan masjid. Beberapa topik yang disampaikan antara lain:
- Mindset Kemasjidan – Mengubah pola pikir agar masjid dapat menjadi pusat kegiatan umat yang inklusif.
- Tata Kelola Masjid – Mengajarkan cara mengelola masjid dengan prinsip transparansi, akuntabilitas, dan efisiensi.
- Masjid Plan – Membahas perencanaan strategis untuk pengembangan masjid unggulan.
Salah satu peserta mengaku mendapatkan banyak wawasan baru dari pelatihan ini. “Materi yang disampaikan sangat bermanfaat, terutama dalam hal perencanaan program masjid yang berkelanjutan,” ujarnya.
Kusnadi menekankan pentingnya kolaborasi antar LPMM di setiap daerah untuk menciptakan sinergi dalam mengelola masjid. Ia juga berharap hasil dari pelatihan ini dapat segera diimplementasikan di masjid-masjid yang dikelola peserta.
“Sinergi antar pengurus masjid dan lembaga terkait menjadi kunci keberhasilan dalam mewujudkan masjid unggulan,” tegas Kusnadi.
Selain itu, pelatihan ini juga menjadi ajang untuk mempererat silaturahmi antar peserta. Banyak dari mereka yang berdiskusi dan berbagi pengalaman dalam mengelola masjid, sehingga memperkaya wawasan satu sama lain.
Pelatihan ini tidak hanya berfokus pada teori, tetapi juga memberikan praktik langsung yang dapat diterapkan di lapangan. Dengan bekal tersebut, diharapkan masjid-masjid Muhammadiyah di Eks Karesidenan Kedu mampu menjadi teladan dalam pengelolaan masjid yang profesional.
“Pelatihan seperti ini sangat penting untuk dilakukan secara berkelanjutan, agar kualitas pengelolaan masjid terus meningkat,” ujar Bambang Wen.
Dengan langkah ini, LPMM PWM Jawa Tengah optimistis mampu menciptakan masjid unggulan yang menjadi pusat pemberdayaan umat di berbagai daerah. “Masjid bukan hanya tempat salat, tetapi juga tempat mencetak generasi unggul,” pungkas Kusnadi.