BeritaKabar Daerah

Terungkap! Rahasia di Balik Workshop Penulisan Soal Al-Islam dan Kemuhammadiyahan yang Revolusioner

PWMJATENG.COM, Surakarta – Workshop penulisan soal Al-Islam dan Kemuhammadiyahan yang holistik dan integratif sukses digelar di Gedung Pusat Dakwah Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Boyolali, Jl. Pandanaran No. 68 Tegalsari, pada Rabu (16/10/2024). Acara ini diinisiasi oleh Majelis Pendidikan Dasar Menengah dan Pendidikan Non Formal (PNF) dengan diikuti oleh 80 guru dari berbagai jenjang, mulai dari SD/MI, SMP/MTs, hingga SMA/MA dan SMK Muhammadiyah Boyolali.

Erma Praptiwi menjadi moderator dalam acara ini, sementara pembacaan ayat suci Al-Qur’an dibawakan oleh Yesi Uyun. Workshop ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas penyusunan soal yang lebih kontekstual dan holistik, terutama dalam mata pelajaran Al-Islam, Kemuhammadiyahan, dan Bahasa Arab (Ismuba).

Dwi Jatmiko, salah satu narasumber dalam workshop ini, menjelaskan bahwa soal-soal harus mulai didesain dengan berbagai konteks kehidupan sehari-hari. Soal yang baik harus mengajak peserta didik berpikir kritis, mengidentifikasi masalah, dan memanfaatkan konsep yang sudah dipelajari untuk menyelesaikan masalah.

“Stimulus dalam soal harus menantang siswa untuk berpikir kritis dan mampu mentransfer konsep yang sudah mereka kuasai,” ujar Dwi Jatmiko.

Dwi, yang juga Wakil Kepala Sekolah bidang Humas SD Muhammadiyah 1 Solo, menekankan pentingnya variasi soal, seperti pilihan ganda, isian singkat, esai, menjodohkan, hingga pilihan ganda kompleks. Jenis soal ini memungkinkan siswa untuk memahami konsep secara lebih mendalam dan beragam.

Baca juga, Download Logo & Pedoman Visual Tanwir dan Milad ke-112 Muhammadiyah

Dalam penyampaiannya, Dwi juga menjelaskan bahwa penulisan soal harus dimulai dari pembuatan kisi-kisi yang baik. Menurutnya, penulis soal perlu memahami bahasa dengan baik dan menggunakan kalimat yang sesuai dengan standar. “Soal harus memiliki struktur yang jelas, mulai dari pokok soal (stem) hingga pilihan jawaban (option). Bahasa yang digunakan harus baku dan jika ada istilah asing, harus dicetak miring,” tambahnya.

Dwi juga mengingatkan pentingnya teknik penulisan yang rapi, seperti penomoran yang jelas dan jarak yang sesuai antar nomor soal.

“Terima kasih kepada Ketua Dikdasmen, Kamtar, dan Sekretaris, Pardi, yang telah memberi amanah sebagai narasumber dalam workshop ini serta sertifikat penghargaan,” tutupnya.

Wakil Ketua Majelis Dikdasmen PNF PDM Boyolali, Agus Sriyono, menjelaskan bahwa workshop ini diadakan karena selama ini kualitas soal Al-Islam, Kemuhammadiyahan, dan Bahasa Arab (Ismuba) di Boyolali masih sangat bervariasi. Oleh karena itu, pada tahun ajaran 2024/2025, workshop ini bertujuan untuk menghasilkan soal Ismuba yang lebih seragam dan berkualitas tinggi, yang dapat digunakan oleh semua lembaga pendidikan di Boyolali.

“Workshop ini merupakan langkah penting untuk meningkatkan kualitas soal yang sesuai dengan tuntutan kurikulum dan kebutuhan peserta didik,” ujar Agus.

Kontributor : Jatmiko
Editor : M Taufiq Ulinuha

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE