PWMJATENG.COM, Surakarta – Isu LGBTQ (Lesbian Gay Biseksual Transgender Queer) tengah menjadi topik hangat, terutama di kalangan generasi muda. UMStalk kembali dengan episode ke-12 yang akan membahas isu LGBTQ dari perspektif kesehatan dan psikologi bersama Dr., dr., Flora Ramona Sigit Prakoeswa, M.Kes., Sp.KK., Dipl. STD-HIV/AIDS., FINSDV., FAADV., dan Setiyo Purwanto, S.Psi., M.Si., Psikolog.
Razuli, S.Sos., selaku direktur podcast, menjelaskan alasannya memilih isu LGBTQ sebagai topik pada UMStalk episode kali ini.
“Dalam rangka tugas Humas UMS untuk memberikan informasi tentang perilaku yang kurang baik di lingkungan kampus Islam, khususnya di UMS, seperti kasus LGBTQ,” ungkap Razuli pada hari Senin, (19/2).
Razuli berharap melalui episode UMStalk ini, para pendengar terutama mahasiswa UMS akan mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang dampak LGBTQ dari perspektif kesehatan dan psikologis.
Dr. Flora menjelaskan bahwa, berdasarkan pandangan Al Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK), LGBTQ dianggap sebagai perilaku yang bertentangan dengan ajaran agama Islam, yang telah dijelaskan dengan jelas dalam Al-Qur’an dan Hadits.
Baca juga, Ketua PWM Jateng Tinjau Banjir Demak, Pastikan Layanan Muhammadiyah Terlaksana Optimal
“Sebagai seorang dokter yang memiliki pengetahuan dalam bidang psikiatri, kita mengetahui bahwa berdasarkan Pedoman Penggolongan dan Diagnosa Gangguan Jiwa (PPDGJ), LGBTQ merupakan gangguan psikologis. Oleh karena itu, jika kita mengenal seseorang dengan kondisi seperti itu, sebaiknya mereka segera berkonsultasi dengan psikolog dan psikiater,” ungkap Dekan FK UMS tersebut.
Dari perspektif psikologis, Setiyo Purwanto, S.Psi., M.Si., menjelaskan bahwa isu LGBTQ di Indonesia telah menimbulkan berbagai masalah. Banyak orang yang telah mencari bantuan psikolog karena terlibat dalam masalah ini. Bahkan, menurut Setiyo, isu LGBTQ telah merambah ke lingkungan sekolah menengah.
“Permasalahan ini memerlukan perhatian khusus. Saya berusaha untuk membantu mereka dengan memberikan ruang untuk bercerita, dan mendorong mereka untuk menerima diri mereka sendiri karena ini adalah bagian dari perjalanan hidup, di mana setiap orang memiliki identitas yang berbeda,” ungkap Dosen Psikologi UMS tersebut.
Kontributor : Najwa/Aisya
Editor : M Taufiq Ulinuha