
Tabuk: Gerbang Sejarah yang Membuka Negeri Syam untuk Peradaban Islam
Oleh : Tegar S. Ahimza (Pemerhati Sejarah dan Geo Politik Kawasan Timur Tengah, Kader MPI PW. Muhammadiyah Jawa Tengah dan Soloraya)
PWMJATENG.COM – Terletak di barat laut Arab Saudi, Kota Tabuk bukan hanya sekadar destinasi dengan keindahan alam memesona, tetapi juga simpul penting dalam sejarah penyebaran Islam. Dengan populasi 707.000 jiwa (sensus 2025), kota yang dijuluki “Gerbang Utara Jazirah Arab” ini menyimpan warisan peradaban yang mengubah peta kekuasaan dunia.
Mawar Tabuk dan Keunikan Geografis
Tabuk terkenal dengan produk Mawar Tabuk (Tabuk Al Ward) yang mendunia. Kawasan ini juga menjadi lumbung pertanian Arab Saudi berkat kondisi geografisnya yang mampu menyimpan air. Uniknya, dalam beberapa tahun terakhir, Tabuk tercatat sebagai satu-satunya wilayah di Arab Saudi yang diselimuti salju—fenomena langka di negara gurun.
Ekspedisi Tabuk: Titik Balik Sejarah Islam
Pada 630 M, Nabi Muhammad SAW memimpin 30.000 pasukan dalam Ekspedisi Tabuk—operasi militer terbesar pada masa hidup Beliau. Meski tidak terjadi pertempuran langsung dengan pasukan Bizantium Romawi, penguasaan benteng-benteng strategis di Tabuk menjadi sinyal kekuatan baru umat Islam di Jazirah Arab.
Jatuhnya Tabuk adalah awal perlawanan terhadap Imperium Romawi Timur di bawah Kaisar Heraclius. Peristiwa ini membuka jalan bagi perluasan wilayah Islam ke Syam (Suriah Raya), yang kemudian dilanjutkan oleh Khulafaur Rasyidin, Dinasti Umayyah, hingga Abbasiyah.
Baca juga, Khutbah Jumat: Zakat Fitrah sebagai Pendidikan Kepedulian Terhadap Sesama
Pada masa kejayaannya, wilayah Syam mencakup Suriah, Yordania, Palestina, Lebanon, sebagian Irak, dan Turki—menjadi pusat peradaban Islam yang mengintegrasikan budaya Timur Tengah.
Syam: Tanah Para Nabi dan Perebutan Imperium
Wilayah Syam tidak hanya penting dalam sejarah Islam, tetapi juga bagi tiga agama Abrahamik lain yaitu Kristen dan Yahudi. Di tanah inilah Nabi Ibrahim AS dilahirkan, Nabi Musa AS memimpin Bani Israil, dan Nabi Isa AS diutus. Syam adalah tanah yang diperebutkan sejak zaman Mesopotamia dan Babilonia. Romawi dan Persia bertaruh di sini sebelum Islam datang.
Tabuk sebagai Gerbang Penyebaran Islam
Tabuk kerap disebut “Batas Akhir Negeri Syam”. Meski bukan bagian dari Syam secara geografis, kota ini menjadi pintu masuk penyebaran Islam ke Anatolia, Afrika Utara, hingga Eropa—baik melalui penaklukan Utsmaniyah di Konstantinopel (1453) maupun ekspansi Umayyah ke Semenanjung Iberia (711-718).
Tabuk di Era Modern
Pada Perang Teluk 1991, Tabuk menjadi basis militer penting untuk menghadang serangan Irak. Kota yang dalam literatur kuno disebut Tabawa (Yunani) atau Tabuka (Arab) ini terus mempertahankan perannya sebagai wilayah strategis.
Kini, Tabuk tidak hanya dikenang melalui catatan sejarah, tetapi juga menjadi destinasi wisata yang memadukan keindahan alam, warisan budaya, dan jejak keemasan Islam.
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha