BeritaOrtomPWA Jateng

Selenggarakan Dialog Ideopolitor, ‘Aisyiyah Jateng Sinergikan Potensi dan Kekuatan

PWMJATENG.COM, Semarang – Kuatkan ideologi, paham organisasi, dan politik, Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah (PWA) Jawa Tengah menggelar Pembekalan dan Dialog Ideopolitor, Sabtu (2/9/23).

Bertempat di Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Provinsi Jawa Tengah, kegiatan ini diikuti oleh Anggota PWA Jawa Tengah, BPP PWA Jawa Tengah, dan Anggota PDA se-Jawa Tengah.

Bertajuk “Membangun Komitmen dan Sinergitas untuk ‘Aisyiyah Berkemajuan” tampak hadir para tamu undangan, di antaranya Wakil Ketua PWM Jawa Tengah Drs. H. Wahyudi, M.Pd., Ketua PWA Jawa Tengah Dr. Hj. Eny Winaryati, M.Pd. beserta jajaran PWA, serta para narasumber Pembekalan dan Dialog Ideopolitor.

Ketua PWA Jawa Tengah Dr. Hj. Eny Winaryati, M.Pd. dalam sambutannya menyampaikan bahwa menjelang tahun politik 2024, perempuan jangan mau untuk dijadikan objek politik semata, melainkan turut berkontribusi nyata.

“Politik sekarang ini, perempuan jadi objek politik apakah sebatas pemenuhan 30 persen kuota saja dan lainnya,” kata Eny Winaryati.

Dosen Universitas Muhammadiyah Semarang (UNIMUS) ini menambahkan bahwa perempuan paling banyak didekati oleh partai maupun para politisi, karena perempuan cukup beragam.

Baca juga, Jadi Tuan Rumah Rakernas LPCRPM, UMP Deklarasikan Beasiswa Dokter untuk Kader Cabang dan Ranting

Padahal, tegasnya, perempuan punya kapasitas yang lebih. Maka dari itu, kata dia perempuan perlu ada penguatan peran, agar jangan sampai hanya jadi objek politik semata.

“Perempuan punya kapasitas, dan jadi bagian yang diperhitungkan,” kata dia.

Meski demikian, pihaknya tak melarang ada anggota Aisyiyah yang terlibat dalam politik kebangsaan maupun politik praktis.

“Boleh saja misalnya terlibat di Bawaslu sebagai politik kebangsaan, atau partai politik sebagai politik praktis,” katanya.

Tentu, lanjut Eny, dengan mekanisme yang disampaikan misalnya kalau sedang nyaleg bisa cuti dulu pada keanggotaannya, nanti aktif kembali.

Hal ini agar anggota tak mencampur-adukkan antara kepentingan politik dan organisaai.

“Kita beri kebebasan untuk aktualisasi diri di partai atau lainnya. Kalau politik kebangsaan kita dorong, kalau praktis silakan. Tapi kalau pada masa kampanye ya istirahat dulu (keorganisasiannya),” ucap dia.

Lebih jauh, pihaknya juga berpesan untuk anggota dan masyarakat agar tak terjebak politik uang dalam Pemilu.

“Jangan sampai hanya uang tak seberapa tapi tergiur. Maka kita tahu karakter siapa orang yang akan dipilih, yang jujur dan amanah,” kata Eny.

Sebaliknya dalam ranah politik kebangsaan, ia justru mendorong para kader untuk terlibat lebih jauh.

Sebagai contoh, anggota didorong untuk duduk di lembaga negara seperti Komisi Pemilihan Umum (KPU) maupun Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).

Editor : M Taufiq Ulinuha

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE