Kolom

Sekolah Tarjih : Penguatan Ideologi PK IMM Muhammad Abduh FAI UMS

@ Adam Dahlanisme ( Kader IMM Sukoharjo )

Sukoharjo, Pimpinan  Komisariat Muhammad Abduh Cabang Sukoharjo kembali mengadakan sekolah tarjih yang bertema ‘ Penguatan Ideologi dan Manhaj Tarjih kader Muhammadiyah ‘ . kegiatan yang dilaksanakan pada hari Ahad,8 Maret 2020 yang bertempat di Gedung A Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta ( UMS ). Sebelumnya kegiatan sekolah tarjih sudah pernah dilaksanakan dan untuk periode ini dikhususkan  internal IMM yang disasarkan khusus untuk para Pimpinan IMM Muhammad Abduh . adapun tujuan diselenggarakanya sekolah tarjih salah satunya sebagai revitalisasi atau penguatan kembali gerakan dakwah muhammadiyah mengenai pemahaman tentang manhja Tarjih yaitu kegiatan atau aktivitas intelektual untuk merespons permasalahan sosial dan kemanusian dari sudut pandang agama Islam atau  melakukan Ijtihad mengenai suatu persoalan dari pandangan Islam.

Pada dasarnya adanya sekolah tarjih merupakan tahapan edukasi awal  untuk para pimpinan agar dapat memahami definisi,sumber hukum Agama Islam dan prosedur atau metode pelaksanaan manhaj tarjih . diluar itu melihat perkembangan dakwah muhammadiyah dikampus terutama masyarakat milineal dalam hal ini mahasiswa yang semakin banyak memahami pengamalan Agama hanya secara Instan artinya tidak mengetahui asal usul darimana sumber hukum agama itu didapat. Sehingga menimbulkan persoalan contohnya tentang penggunaan cadar dikampus muhammadiyah. Semakin hari semakin banyak yang memakai. Alhasil berbagai komentar dari kalangan akademis,aktivis ataupun simpatisan muhammadiyah bertanya mengenai hukum sebenarnya cadar dimuhammadiyah. Dengan adanya persoalan itu dikampus muhammadiyah, diperlukannya kajian dan penguatan ulang tentang hukum bercadar dalam pandangan muhammadiyah, adanya sekolah tarjih bagian kecil untuk memberikan dakwah kepada kalangan warga muhammadiyah dikampus.

Kembali kepersoalan manhaj tarjih,muhammadiyah kita ketahui bagian dari organisasi masyarakat yang berikhtiar menyebarkan paham agama yang sesuai dengan ajaran islam yang semurni-murninya. Sebagai gerakan Islam , dakwah amar ma’ruf nahi munkar dan tajdid . muhammadiyah memiliki tanggung jawab untuk bisa menjawab segala persoalan umat manusia. Melalui Majlis Tarjih dan Tajdid menjadi mediator untuk melakukan ijtihad (pengkajian,penafsiran dan penerapan ajaran agama Islam). Pengertian manhaj tarjih secara harfiah adalah cara melakukan tarjih. Tarjih sendiri berasal dari disiplin ilmu usul fikih untuk melakukan penilaian terhadap dalil-dalil syar’i secara zahir tampak saling bertentangan , evaluasi terhadap pendapat-pendapat ( kaul ) fikih untuk menentukan yang lebih kuat . manhaj tarjih memiliki berbagai unsur atau wawasan , diantaranya wawasan tentang paham agama,tajdid,toleransi , keterbukaan dan wawasan tida berafiliasi mazhab tertentu.

Dalam studium general sekolah tarjih yang di isi oleh Direktur Pondok Pesantren Imam Syuhodo Bapak Solahudin , Ia memberikan penjelasan kepada peserta sekolah tarjih bahwa muhammadiyah dalam gerakan tajdidnya memiliki 2 macam, pertama tajdid salafi yaitu pemurnian namun stagnan dan  tajdid khalafi ( pemurnian bersifat pengembangan atau dinamis terutama dalam urusan muamalah duniawiyat )

Menurut IMMawan Halawa selaku ketua Umum PK IMM Muhammad Abduh memberikan penjelasan adanya sekolah tarjih sebagai tempat belajar berpikir kritis , bisa menyikapi isu isu kontemporer dalam hukum islam dan tidak mudah di inteprestasi pengaruh dari luar dan rencana tindak lanjut dari kegiatan ini untuk menggiatkan menulis dan harapannya menghasilkan artikel ilmiah tentang pemahaman sekolah tarjih kader IMM. (*)

Aji Rustam

Jurnalis MPI PWM Jateng, Wartawan Seniour TribunJateng

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Check Also
Close
WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE