RSU PKU Muhammadiyah Banjarnegara Ajak Dukun Bayi Menjadi Motivator ASI
PWMJATENG.COM, BANJARNEGARA – Setiap bayi baru lahir yang berumur 0-6 bulan tentu berhak mendapatkan Air Susu dari Sang Ibu. Tentu saja hal ini merupakan wujud kasih sayang pertama seorang ibu pasca melahirkan buah hatinya.
Namun rupanya angka pemberian ASI eksklusif di Indonesia masih tergolong rendah. Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan 2017 mencatat, pemberian ASI ekslusif di Indonesia hanya 35%. Angka tersebut masih jauh dibawah rekomendasi WHO (World Health Organization) yakni 50%.
Salah satu sejumlah faktor yang mempengaruhi rendahnya ASI ekslusif di Indonesia adalah kurangnya dukungan orang sekitar bagi Ibu menyusui. Baik dari keluarga ataupun tempat kerja.
Pada hari Sabtu, 26 September 2020, Rumah Sakit Umum PKU Muhammadiyah Banjarnegara (RSMB), telah menggelar Kelas Ibu Remaja dan Anak (KIRANA) dengan tema pelatihan laktasi untuk dukun bayi. Tercatat 30 dukun bayi yang berasal dari wilayah kecamatan Purwonegoro dan Mandiraja hadir di dalam pelatihan tersebut.
Bertempat di Aula RSMB, para Dukun Bayi tersebut mendapatkan edukasi tentang bagaimana cara memijat payudara, dan teknik Inisiasi Menyusui Mandiri (IMD), oleh dokterr Luri Aulianti.
Dalam kesempatan tersebut, dr Luri memaparkan kepada para dukun bayi bahwasanya, ASI merupakan nutrisi yang paling sesuai dengan bayi umur 0-6 bulan.
Beliau juga menyampaikan bahwa problem di masyarakat adalah ketidakpercayaan diri Ibu untuk menyusui. Padahal pemerintah telah menghimbau agar para Ibu setidaknya memberikan ASI ekslusif setidaknya selama 6 bulan penuh.
Dalam kesempatan tersebut, para dukun bayi juga diajak untuk menjadi motivator ASI bagi masyarakat, sehingga ketika dukun bayi berkunjung ke rumah klien, diharapkan mereka juga memberikan edukasi dan dukungan sosial terhadap klien dan keluarganya untuk memberikan ASI ekslusif selama 6 bulan.
Humas RSMB Syarafi Al Ghifari berharap, agar acara ini bisa menambah pengetahuan ibu dan bayi kepada masyarakat. Sehingga diharapkan para dukun bayi tersebut bisa menjadi motivator tentang pentingnya ASI eksklusif khususnya pada masyarakat yang tinggal di pedesaan.
“Kegiatan ini juga merupakan bentuk kepedulian RSMB kepada peran dukun bayi, karena pada zaman sekarang, dukun bayi sudah mulai ditinggalkan. Padahal dukun bayi adalah orang pertama yang dimintai pertolongan yang berkaitan dengan kesehatan Ibu dan Bayi oleh masyarakat khususnya di pedesaan” tukas Syarafi. (Reporter : Dhimas R)