Puluhan Ribu Warga Muhammadiyah Jawa Tengah Padati Tabligh Akbar Hari Bermuhammadiyah di Surakarta
SURAKARTA – Kurang lebih 50.000 warga Muhammadiyah se-Jawa Tengah tumpah ruah di Stadion Manahan Surakarta dalam kegiatan Tabligh Akbar Hari Bermuhammadiyah se-Jawa Tengah yang digelar oleh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah, Selasa (27/5). Kegiatan tersebut menghadirkan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Prof. Dr. H. M. Din Syamsuddin, MA, Sekretaris PP Muhammadiyah, Abdul Mukti, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, Walikota Surakarta, FX. Rudiatmo, Ketua Umum DPP Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, jajaran Pimpinan Wilayah Muhammadiyah, Aisyiyah Jawa Tengah, Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta, Bambang Setiaji, dan pimpinan amal usaha Muhammadiyah lainnya.
Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah, Drs. Tafsir, M. Ag, menjelaskan bahwa tabligh akbar tersebut bukan ditujukan untuk unjuk kekuatan Muhammadiyah menjelang Pilpres atau untuk memberikan dukungan kepada calon tertentu, tetapi dalam rangka hari bermuhammadiyah, sekaligus untuk mendoakan agar perhelatan Pilpres nanti berjalan lancar tanpa konflik, sekaligus menyambut Muktamar Muhammadiyah yang akan berlangsung di Makasar pada 2015 mendatang dan Milad 1 abad ‘Aisyiyah dan Pembukaan Muktamar ke – XVI Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah.
Tafsir mengatakan bahwa tabligh akbar yang bertemakan Bersama Muhammadiyah Menuju Jawa Tengah yang Mandiri dan Berkemajuan dihadiri 40.000 orang dari 35 kabupaten/kota se-Jawa Tengah dan dihadiri pula pimpinan dan anggota serta simpatisan Muhammadiyah se Jawa Tengah, ditambah pimpinan dan anggota serta simpatisan ‘Aisyiyah se-Jawa Tengah. “Berdasarkan hasil rapat dengan Sekretaris Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) se-Jawa Tengah, rata-rata akan mengirim 1.500 jamaah ke Manahan, itu tidak termasuk Solo Raya, karena Karanganyar sendiri akan mengirim 10.000 jamaah, belum Klaten dan daerah Solo Raya lainnya”, papar Tafsir.
“Tujuan diselenggarakannya tabligh akbar Hari Bermuhammadiyah se-Jawa Tengah antara lain silaturohim keluarga besar Muhammadiyah, ingin menunjukkan bahwa Muhammadiyah mendapat dukungan dari masyarakat,” tutur Tafsir.
Tafsir juga menegaskan bahwa sikap Muhammadiyah terhadap pilpres adalah netral, terserah kepada individu warga Muhammadiyah untuk menyalurkan hak politiknya.
Tafsir juga menjelaskan bahwa Muhammadiyah di Jawa Tengah adalah terbesar di Indonesia. “Kita punya 530 pimpinan cabang setingkat kecamatan, 3.755 pimpinan ranting atau setingkat desa/kelurahan, 23 perguruan tinggi dan 35 rumah sakit besar di Jawa Tengah”, terang Tafsir.
Ketika ditanya terkait tempat kegiatan yang dipusatkan di Solo, Tafsir menjelaskan Solo dipilih sebagai tempat pelaksanaan tabligh akbar karena keberadaan Muhammadiyah di Kota Surakarta yang cukup besar. “Lima tahun yang lalu kami sudah melaksanakan tabligh akbar hari ber-Muhammadiyah di Masjid Agung Jawa Tengah di Kota Semarang, kali ini giliran Surakarta”, papar Tafsir. Tafsir membantah dipilihnya Kota Solo terkait dengan pilpres. (Fakhrudin/dari berbagai sumber)