Berita

Prof. Suyanto, Ph.D. Guru Profesional Harus Siap Hadapi Era Industri 4.0

PWMJATENG.COM, Kota Magelang- Belakangan ini, informasi dan teknologi mempengaruhi aktifitas sekolah dengan masif, pendidikan mengalami perubahan yang cepat. Peran guru yang selama ini sebagai penyedia ilmu pengetahuan akan tergeser dan mungkin tergantikan dengan produk-produk iptek.

” Bila guru tidak mengikuti perkembangan iptek di abad dua puluh satu ini, maka guru akan tertinggal dan tidak mampu bertahan di era inovatif serta kreatif ini,” Ujar Prof Suyanto Wakil Ketua Majelis Pendidikan Tinggi Pimpinan Pusat Muhammadiyah dalam Workshop Guru Profesional  yang digelar di Hotel Atria Kota Magelang, Sabtu (13/10/2018).

Penyelenggara kegiatan workshop tersebut adalah APKS ( Asosiasi Profesi dan Keahlian Sejenis) PGRI Kota Magelang dalam rangka HUT PGRI ke-73 dan Hari Guru Nasional 2018. Kegiatan ini di ikuti 250 peserta yang merupakan guru, dan Kepala Sekolah dari jenjang TK, SD, SMP, SMA, dan SMK yang ada di Kota Magelang.

Ketua APKS PGRI Kota Magelang Ida Rianawaty, M.Pd mengatakan ” Tujuan dilaksanakannya workshop ini adalah untuk meningkatkan kompetensi guru dengan mengupdate pengetahuan dan berbagai informasi terkini sehingga guru dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran di kelas dalam menghadapi tantangan pendidikan di era milenial, ” ungkapnya.

Prof Suyanto sebagai narasumber workshop Guru Profesional di Hotel Atria Magelang

Prof. Suyanto sebagai narasumber menyampaikan materi Guru Profesional Dalam Membangun Karakter Bangsa. Menurut Prof Suyanto Guru yang Profesional harus memiliki landasan pengetahuan yang kuat, mempunyai kesadaran profesioanal yang tinggi, memiliki prinsip-prinsip etik, mempunyai militansi individual, dan memiliki organisasi profesi.

Selain Prof. Suyanto nara sumber yang lain yaitu Wakil Ketua Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah Pimpinan Daerah Kota Magelang Nurwiyono SN, M.Pd menyampaikan materi Karya Inovatif.

Saat dihubungi di Magelang Nurwiyono mengatakan ” Kegiatan pembelajaran bisa bermutu, bila guru  melaksanakam pembelajaran dengan berbagai pendekatan, model, strategi atau teknik tertentu sesuai dengan materi yang di ajarkan. Agar pembelajaran bisa efektif maka guru dituntut untuk kreatif dan inovatif. Guru bisa membuat karya inovatif,” ujarnya.

Karya inovatif adalah karya hasil pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni yang bermanfaat bagi pendidikan dan/atau masyarakat. Karya inovatif selain menunjang kegiatan pembelajaran juga untuk pengembangan jenjang karier guru. Sesuai Permenpan RB no 16 tahun 2009, karya inovatif merupakan salah satu unsur Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB), selain pengembangan diri dan publikasi ilmiah.

Bapak Nurwiyono SN. M.Pd
Wakil Ketua Majelis Dikdasmen PDM Kota Magelang saat memaparkan materi didepan peserta workshop

Menurut Nurwiyono karya inovatif ada empat kelompok yaitu :
1. Menemukan teknologi tepat guna
2. Menemukan/menciptakan karya seni
3. Membuat/memodifikasi alat pelajaran/praktikum
4. Mengikuti pengembangan standar pedoman soal dan sejenisnya.

” Dengan membuat karya inovatif guru tidak terkendala dalam melaksanakan PKB. Harapannya karya inovatif dibuat tidak sekedar untuk mendapatkan angka kredit kenaikan pangkat jabatan guru tetapi juga betmanfaat bagi kemajuan pendidikan dan atau masyarakat,” pungkasnya.

Workshop tersebut juga dihadiri oleh Ketua PGRI Kota Magelang sekaligus Plt Sekda Kota Magelang Sumartono, SE, MM, Kepala Dinas Pendidikan Kota Magelang Taufik Nurbakin, M.Pd. (noer)

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tidak bisa menyalin halaman ini karena dilindungi copyright redaksi. Selengkapnya hubungi redaksi melalui email.

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE