Berita

Persiapkan Perangkat KBM, SMK Muga Gelar Rakor

PWMJATENG.COM, KENDAL – Mempersiapan perangkat pembelajaran secara lengkap bagi guru, pegawai dan peserta didik untuk menghadapi tahun ajaran 2019/2020 yang akan dimulai 15 Juli 2019, SMK Muhammadiyah 3 (Muga) Weleri menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Kamis (12/7) di aula SMK setempat. Rakor diikuti oleh 116 orang, terdiri dari seluruh wakil kepala sekolah, guru dan pegawai di lingkungan SMK Muga.

Kegiatan tersebut diawali dengan pembinaan, menghadirkan pengawas SMK, Drs. H. Inu Indarto, M.Pd yang menyampaikan tentang Revitalisasi SMK.

Menurut Inu Indarto, ada 4 poin yang menjadi fokus revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan yang diamanatkan dalam isntruksi Presiden No. 9 Tahun 2016.

“Mengacu pada undang-undang tersebut, keempat opin itu melingkupi kurikulum, pendidik dan tenaga kependidikan, kerja sama dan lulusan” ungkapnya.

Dijelaskannya, guru SMK dituntut lebih kompeten di bidangnya, yaitu memiliki kompetansi pedagogik, kepribadian, profesional, dan sosial.

“Guru harus memahami terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan terhadap potensi yang dimilikinya. Kompetensi kepribadian, guru memiliki kemampuan personal yang mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, berwibawa dan menjadi teladan bagi anak didik. Untuk kempetensi profesional, guru mampu menguasai materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang mencakup penguasaan materi kurikulum mata pelajaran dan substansi keilmuan yang menaungi materinya, serta penguasaan terhadap struktur dan metodologi keilmuannya. Sedangkan kompetensi sosial, guru harus melakukan komunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, tenaga kependidikan, orang tua atau wali murid dan masyarakat sekitar’ ulasnya.

Inu Indarto yang juga sekretaris Majelis DIKDASMEN PDM Kendal menerangkan, peserta didik SMK yang direvitalisasi mencakup 3 hal yaitu, kepribadian, pengetahuan, dan ketrampilan.

“Siswa SMK memiliki kepribadian luhur, mampu melihat peluang kerja dan pengembangan di diri di kemudian hari, siap kerja di bidang tertentu, dan kemampuan beradaptasi di lingkungan kerja”. Sedangkan revitalisasi kemampuan dan ketrampilanpeserta didik, dijabarkan, bahwa siswa dilatih dan diberi praktek merupakan replika lingkungan yemg tepat ia kan bekerja.

“Pendidikan SMK memang membutuhkan sarana dan prasarana yang memadai dan up to date seiringperkembangan teknologi dan industri. Dari sini peserta didik berpengalaman dan berketrampilan “

Inu berharap pembinaan yang ia lakukan mampu meningkatkan mutu SMK Muga weleri, dan mutu tersebut dapat dicapai apabila diawali dari adanya mutu proses, isi, dan mutu lulusannya.

“Inilah pentingnya SMK harus ada penjamin mutu internal. Ada tim yang menjamin, bahwa yang direncanakan berjalan sesuai dengan target yang disepakati, kemudian dievaluasi, dan hasilnya dianalisis untuk menetapkan mutu yang akan dicapai lagi”

Penjamin mutu internal menurutnya harus berjalan terus, menjadi siklus, ditingkatkan dan menjadi budaya mutu internal.

SERIUS. Jajaran pendidik dan non kependidikan SMK Muga Weleri semangat mengikuti Rakor (foto dok darmawan)

Sedangkan kepala SMK Muga, H. Yusuf Darmawan, M.Pd, mengatakan, Rakor bertujuan diantaranya adalah untuk pembagian tugas tahun ajaran 2019/2020kepada semua guru dan pegawai serta sudah siap melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan.

“Tahun ini kami menerima siswa baru, kelas 10 sebanyak 500 peserta didik, dengan 14 rombel yang tersebar di 5 jurusan, yaitu, TKR, TKJ, TSM, dan TAV, dan Farmasi” ujarnya.

“Tanggal 13 Juli besok siswa baru masuk dan sudah ada tim yang menyambut. Sedangkan untuk tanggal 15 Juli kelas 11 dan 12 Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) sudah mulai dan berjalan sesuai jadwal yang ditetapkan” lanjut Darmawan.

Beliau menyadari bahwa SMK Muga adalah salah satu SMK yang ditunjuk PWM Jawa Tengah melalui Majelis Dikdasmen sebagai SMK unggulan dan selalu melakukan perubahan-perubahan yang lebih baik.

“Pelayanan kepada peserta didik lebih siap. Guru sudah memahami perangkat pembelajaran yang sudah dibuat oleh mereka, sehingga masuk pertama kali sekolah, sudah tidak ada pembicaraan tentang perangkat pembelajaran’ pungkasnya. (Fur/MPI Kendal)

 

 

Aji Rustam

Jurnalis MPI PWM Jateng, Wartawan Seniour TribunJateng

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tidak bisa menyalin halaman ini karena dilindungi copyright redaksi. Selengkapnya hubungi redaksi melalui email.

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE