Berita

Perkuat Nasionalisme, UMP Bersama TNI dan Tokoh Masyarakat Nobar Film G30 S/PKI

PWMJATENG.COM, PURWOKERTO – Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) bersama Kodim 0701 Banyumas dan Tokoh Masyarakat menggelar Seminar Kebangsaan bertajuk Mewaspadai Bahaya Neo Komunis dan Nonton Bareng G30 S/PKI, di Auditorium Ukhuwah Islamiyah UMP, Senin (30/9) malam.

Ratusan mahasiswa, dan mahasiswi memadati ruangan aula kampus. Mereka antusias menonton film tersebut bahkan sebagian mahasiswa menonton Film G 30 S/PKI ditribun atas karena penuh.

Selain mahasiswa, kegiatan nonton bareng ini juga dihadiri wakil rektor I bidang akademik dan kerja sama Dr Jebul Suroso SKp Ns MKep wakil rektor II bidang keuangan dan aset Drs Ikhsan Mujahid MSi sebagai, wakil rektor III bidang kemahasiswaan dan Al Islam Kemuhammadiyahan Akhmad Darmawan SE MSi sebagai, serta Dr Anwar Ma’ruf ST MT sebagai wakil rektor IV bidang riset, inovasi, dan Sumber Daya Manusia.

Selanutnya Tokoh Masyarakat dan segenap civitas akademika UMP. Dari jajaran Kodim 0701 Banyumas dihadiri langsung oleh Komandan Komando Distrik Militer 0701/Banyumas Letnan Kolonel Infanteri Candra.

Wakil Rektor III UMP, Akhmad Darmawan menyerukan kepada seluruh generasi muda untuk mewaspadai bangkitnya kembali neo komunis di bumi Indonesia. Tanda-tanda kebangkitan neo komunis sudah banyak bermunculan, salah satunya adalah banyaknya ulama yang diperkusi.

Pernyataan tersebut disampaikan Akhmad Darmawan disela – sela acara nonton bareng film G 30 S/PKI bersama ribuan mahasiswa UMP  di Auditorium Ukhuwah Islamiyah UMP, Senin (30/9) malam. Menurutnya, generasi muda, termasuk para mahasiswa UMP harus lebih memahami nilai-nilai Pancasila, untuk membentengi bangsa ini dari bahaya neo komunis.

“Bangsa ini pernah diciderai dan dikhianati oleh PKI. Dan sekarang keprihatinan kembali muncul, akan kemungkinan bangkitnya kembali ideologi komunis di negeri ini. Tanda-tanda yang muncul hampir sama dengan kondisi tahun 1965, dimana Islam dibenturkan dengan kekuatan lain, banyak ulama yang diperkusi dan lain-lain,” terangnya.

Untuk mencegah bangkitnya neo komunis, generasi muda harus diberi pemahaman yang tuntas tentang Pancasila. Akhmad menyebut, pada dasarnya motif dari semua gerakan tersebut adalah motif ekonomi.

“Indonesia itu kaya raya, negeri yang gemah ripah loh jinawi, namun kita dikepung oleh perang kepentingan dari berbagai pihak,” tuturnya.

Menurutnya, UMP sebagai bagian integral dari bangsa ini mempunyai tanggung jawab dalam pendidikan mahasiswa dan membangun rasa nasionalisme di kalangan mahasiswa.

“Pada malam hari ini, kami bersama-sama tokoh masyarakat dan TNI, memberikan sarana dan peluang kepada mahasiswa melihat sejarah melalui film ini. Kami yakin tontonan ini akan memberikan tuntunan kepada genarasi muda, sehingga mereka paham betul negara ini mengalami sejarah kelam supaya mahasiswa sebagai penerus bangsa memahami sejarah ini, agar sejarah kelam tersebut tidak terulang kembali,” kata  Akhmad Darmawan.

Dalam acara nobar film G 30 S/PKI, Dandim 0701 Banyumas, Letkol Inf Chandra mengatakan, pemberontakan tahun 1965 merupakan fakta sejarah, dimana ada gerakan ingin mengganti Pancasila. Menurutnya, bahaya laten tersebut jangan sampai diberi ruang untuk tumbuh di Indonesia.

“Acara nonton bareng yang dilanjutkan dengan seminar kebangsaan ini, merupakan salah satu upaya untuk memperkuat rasa nasionalisme di kalangan generasi muda dan UMP memotori kegiatan ini,” katanya.

Acara nobar berlangsung seru, ribuan mahasiswa tampak hanyut mengikuti alur cerita film G 30 S/PKI. Tak hanya kursi di lantai satu, bagian tribun juga dipenuhi mahasiswa yang ikut nobar.(tgr)

 

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tidak bisa menyalin halaman ini karena dilindungi copyright redaksi. Selengkapnya hubungi redaksi melalui email.

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE