Kolom

Pencitraan Bisa Merusak Citra Diri

Pencitraan Bisa Merusak Citra Diri

Oleh: Masyhuda Darussalam (Peserta Sekolah Tabligh PWM Jateng Angkatan 4, UNIMMA Magelang)

PWMJATENG.COM – Ali bin Abi Thalib pernah berpesan, “Janganlah kamu melakukan satu kebaikan karena riya’, tetapi juga jangan meninggalkannya karena malu.” Pesan ini sangat relevan, mengingat pentingnya keikhlasan dalam melakukan kebaikan. Ali mengingatkan agar kita tidak berbuat baik dengan pamrih dan juga tidak menahan diri karena rasa malu.

Di era modern, banyak orang yang justru memamerkan sesuatu yang terlihat sederhana, bahkan kekurangan diri, demi citra tertentu. Contohnya, seseorang dengan status sosial tinggi tiba-tiba menunjukkan kehidupan sederhana hanya untuk mendapat pengakuan. Kesederhanaan kini menjadi hal istimewa yang sering dieksploitasi demi kepentingan tertentu. Jika hidup sederhana adalah prinsip, seharusnya dilakukan tanpa perlu membawa juru kamera untuk mendokumentasikannya. Pesan ini selaras dengan ajaran Islam yang menganjurkan keikhlasan dalam berbuat kebaikan.

Pentingnya Keikhlasan dalam Berbuat Baik

Al-Qur’an memberikan arahan dalam surah Al-Muddatsir ayat 6, “Dan janganlah engkau memberi (dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebih banyak.” Ayat ini memperingatkan tentang bahaya riya’ atau berbuat baik untuk mendapatkan apresiasi manusia. Sebaliknya, kebaikan yang dilakukan tanpa pamrih menunjukkan ketulusan hati.

Namun, sebelum mencapai tingkat keikhlasan itu, ada beberapa langkah yang harus dilalui, sebagaimana dijelaskan dalam ayat-ayat awal surah Al-Muddatsir:

  1. “Wahai orang-orang yang berselimut.”
    Ayat ini menyindir mereka yang sudah nyaman dengan kehidupannya agar bangkit dari zona nyaman.
  2. “Bangunlah dan berilah peringatan.”
    Pesannya adalah untuk menyebarkan manfaat kepada sesama. Jika kita memiliki kelebihan, jangan hanya dinikmati sendiri, tetapi bagikan demi kemaslahatan umat.

Baca juga, Muhammadiyah Meneguhkan Peran Majelis Tabligh

Kebermaknaan hidup terletak pada seberapa besar manfaat yang kita berikan kepada orang lain. Orang yang hanya memikirkan dirinya sendiri tidak akan memiliki hidup yang berarti.

Prinsip Dasar Keikhlasan

Keikhlasan dalam berbuat baik memerlukan tiga prinsip utama:

  1. Mengagungkan Allah (Ayat 3)
    Ketika seluruh urusan kita diserahkan kepada Allah, sikap angkuh dan pesimis akan sirna. Orang yang beriman akan tetap optimis, baik dalam keberhasilan maupun menghadapi tantangan.
  2. Membersihkan Diri dan Manajemen (Ayat 4)
    Ayat ini menyuruh kita untuk membersihkan pakaian, yang dapat diartikan sebagai menjaga kebersihan diri, baik secara lahiriah maupun batiniah. Penataan manajemen yang baik juga menjadi kunci agar kita percaya diri dalam berjuang.
  3. Mengabaikan Gangguan Eksternal (Ayat 5)
    Berhala dalam konteks ini dapat diartikan sebagai hal-hal yang mengganggu fokus perjuangan, seperti kritik tanpa dasar, prasangka buruk, atau dengki. Menghindari hal-hal ini akan menghemat energi untuk hal yang lebih bermakna.
Hindari Pencitraan

Ayat 6 dari surah Al-Muddatsir mengingatkan, “Dan janganlah engkau memberi (dengan maksud) memperoleh balasan yang lebih banyak.” Pencitraan, atau berbuat baik demi mendapat pengakuan manusia, hanya akan merusak nilai kebaikan itu sendiri. Berbuatlah sesuai posisi dan kemampuan masing-masing, tanpa pamrih atau harapan balasan.

Akhirnya, ayat 7 menutup dengan pesan, “Dan karena Tuhanmu, bersabarlah.” Sabar menjadi puncak dari perjuangan keikhlasan. Dalam berbuat baik, pasti ada tantangan dan ketidakpuasan dari orang lain. Namun, orang yang mampu bersabar akan menjadi bijaksana dan memiliki kelapangan dada.

Kesimpulan

Pencitraan bukanlah jalan menuju kebermaknaan hidup. Alih-alih fokus pada pengakuan manusia, lakukan kebaikan dengan tulus dan ikhlas. Dengan begitu, kita tidak hanya meraih kebahagiaan pribadi, tetapi juga memberikan manfaat besar bagi umat.

Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE