EditorialKolom

Mutual Coffe Break : Kenali Pribadimu Sebelum Mengajak Mengenalmu

PWMJATENG.COM, KOTA MAGELANG – Sabtu (25/09) SMP Muhammadiyah 1 Alternatif (Mutual) Kota Magelang mengadakan kegiatan Mutual Coffe Break. Kegiatan ini merupakan sharing dan diskusi yang diharapkan menjadi wadah evaluasi wali kelas sebagai orang tua kedua di sekolah.

Nurul Fadhilah selaku Wakil Kepala Bidang Penjamin Mutu Internal dan SDM mengatakan bahwa kegiatan ini bagian dari ikhtiar untuk memberikan service exalent kepada para siswa. Diharapkan, masalah-masalah yang muncul selalu terpecahkan melalui forum diskusi ini.

Mutual Coffe Break : Kenali Pribadimu Sebelum Mengajak Mengenalmu
Mutual Coffe Break : Kenali Pribadimu Sebelum Mengajak Mengenalmu

“Kita lakukan setiap 3 bulan sekali. Pesertanya wali kelas VII, VIII dan IX”, terangnya.

Dalam kesempatan ini, acara dibuka langsung oleh Wasi’un selaku kepala sekolah. Dihadapan para wali kelas, dirinya menegaskan bahwa pelayanan terbaik harus diutamakan. Wali kelas adalah orang tua kedua, maka kedekatan dengan siswa harus dibangun. Bahkan mengenali karekteristik dari masing-masing anak.

“Jangan sampai kita hanya komunikasi dengan anak soal tugas. Tetapi bagaimana membangun kedekatan secara psikologis kepada anak”, pesannya.

Bertempat di ruang pertemuan SMP Mutual, hadir nara sumber profesional Swastika Wulan Pahlevi. Selain wali murid, dirinya adalah psikolog yang konsen dalam disiplin ilmu spesialis remaja dan anak.

Evaluasi kali ini fokus analisis dari wali kelas tentang bagaimana menjadikan siswa dapat lebih semangat saat belajar berbasis daring.

“Jangan ingin mereka nyaman dan mengenal kita kalau kita saja tidak mengenal mereka”, ucapnya.

Perempuan yang dinas kerja di RSJ Prof. Dr. Soeroyo selaku psikolog ini membedah dalam diskusi dengan pendekatan remaja. Kondisi pembelajaran yang dilakukan dengan daring memang membuat tantangan tersendiri.

“Guru punya peran ganda yang memang menjadi keharusan. Siap tidak siap, ini tantangan baru”, tambahnya.

Dikatakan, peran guru tidak hanya sekedar menjadi pengajar. Tetapi, peran guru saat ini harus mampu menjadi mentor, motivator, fasilitator dan inspirator.

Kegiatan ini ditutup dengan tanya jawab dari para guru sehingga masalah-masalah atau tantangan baru dapat terurai dengan baik.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Check Also
Close

Tidak bisa menyalin halaman ini karena dilindungi copyright redaksi. Selengkapnya hubungi redaksi melalui email.

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE